Tak dapat dipungkiri lagi penggunaan pupuk yang mengandung unsur hara makro yang mengandung unsur Nitrogen (N) seperti Urea, NPK masih sangat dominan penggunaannya oleh para petani padi tanpa mempraktekan metode pupuk berimbang. Penggunaan pupuk N yang tinggi akan memberikan pengaruh negatif terhadap tanaman padi.
Pemberian pupuk N tinggi akan menyebabkan melemahnya jaringan tanaman (succulent), sehingga tanaman lebih peka (lebih mudah terserang) terhadap serangan hama dan penyakit. Pada akhirnya akan berdampak terhadap penurunan tingkat produktivitas tanaman, penurunan pendapatan, kerugian dan ketidak-pastian produksi. Hal ini dikhawatirkan akan semakin meluas dan semakin parah, apabila tidak ada upaya perbaikan dalam sistem budidaya padi.
Demikian pula pada lahan sawah beririgasi dan daerah endemik hama dan penyakit, yang menggunakan pupuk N dosis tinggi kadang terjadi ledakan hama dan penyakit yang berakibat pada penurunan hasil bahkan gagal panen.
Salah satu saran perbaikan untuk mengatasi hal tersebut adalah penerapan metode penggunaan pupuk berimbang, penggunaan unsur mikro dan termasuk aplikasi silika (Si) pada tanaman padi. Penggunaan metode pupuk berimbang dan aplikasi silika selain akan meningkatkan produktivitas juga menjaga kestabilan hasil yang sudah tinggi dengan dampak yang minim.
Pengaruh positif silika pada tanaman padi ini telah banyak dilaporkan di berbagai negara sepertiAmerika Serikat, Jepang,Cina, KoreaSelatan,Taiwan, India, Sri langka, Brazil dan Kolombia (Tisdale et al. 1993; Correa-Victoria et al. 2001; Takahashi et al. 1990).
Tanda Tanaman Kekurangan Unsur Silika
Tanaman yang kekurangan silika menyebabkan organ tanaman kurang terlindungi oleh lapisan silika yang kuat, akibatnya:
- Daun tanaman lemah terkulai, tidak efektif menangkap sinar matahari, sehingga produktivitas tanaman rendah/tidak optimal;
- Penguapan air dari permukaan daun dan batang tanaman dipercepat, sehingga tanaman mudah layu atau peka terhadap kekeringan;
- Daun dan batang menjadi peka terhadap serangan penyakit dan hama;
- Tanaman mudah rebah;
- Kualitas gabah (padi) berkurang karena mudah terkena hama dan penyakit.
Manfaat Pemberian Silika Pada Tanaman Padi
Silika atau Silikon (Si) sangat dibutuhkan tanaman padi juga tanaman yang golongan graminae seperti padi, jagung, dan tebu. Kebutuhan silika sangat dibutuhkan tanaman terutama di permukaan daun, batang, dan gabah (padi).
Gejala tanaman padi yang kekurangan silika adalah daun dan tangkai menjadi lunak dan terkulai sehingga saling menaungi, menurunkan aktivitas fotosintesis, hasil gabah lebih rendah, tingkat serangan penyakit seperti blas meningkat. Kekurangan silika yang parah menyebabkan jumlah malai per m2 dan jumlah gabah terisi per malai rendah (Sudarma, I Made, 2013).
Manfaat pemberian silika pada tanaman padi seperti yang sudah banyak dilaporkan adalah :
- Mengurangi pengaruh keracunan Mn, Fe, dan Al yang sering terjadi pada tanah-tanah masam dan tanah-tanah berdrainase buruk;
- Mencegah akumulasi Mn pada daun tebu yang berupa spot-spot hitam;
- Menguatkan batang sehingga tanaman tahan rebah;
- Meningkatkan ketersediaan hara P dalam tanah;
- Mengurangi transpirasi;
- Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit tanaman;
- Mampu meningkatkan hasil panen sebanyak 10-20%
Dengan melihat manfaat yang diberikan oleh pemberian silika pada tanaman padi, maka pemberian unsur beneficial hara silika ini sangatlah perlu dan penting. Namun jenis silika seperti apa yang perlu diberikan? Karena di alam sendiri silika termasuk unsur terbanyak nomor 2 setelah oksigen.
Dipasaran kini tersedia nutrisi silika cair yang mampu memberikan manfaat seperti di atas. Produk tersebut adalah Tenaz. Apa itu Tenaz? Akan saya ulas dalam posting berikutnya.
Sumber : Sudarma, I Made. 2013. Penyakit Tanaman Padi (Oryza sativa L). Graha Ilmu, Yogyakarta.
Good articles
Thank you. Regards.