Penyakit tanaman padi yang sedang naik daun saat ini adalah blast atau blas (Picularia oryzae) atau lebih dikenal istilah patah leher atau teklik. Tahun 2016 saja dilaporkan sebanyak 74 ribu hektar sawah terserangan blas.
Blas bisa menyerang pada daun, batang, dan malai. Pada daun, blas menyerang pada fase vegetatif dengan gejala munculnya bercak-bercak kelabu atau putih dan tepinya berwarna kecoklatan atau coklat kemerahan.
Blas pada leher menyerang pada fase generatif. Gejala khasnya adalah ujung tangkai mulai membusuk membuat tangkai mudah patah sehingga bulir padi tidak terisi dan menjadi kosong.
Penyebab Terjadinya Blas
Blas terjadi atau menyerang padi dengan kondisi lingkungan yang memiliki kadar K tersedia lebih rendah, N dalam bentuk NO3 karena air terbatas, pupuk N berlebihan, dan mikroba menguntungkan dalam tanah tidak tidak berkembang secara baik karena bahan organik berkurang.
Penggunaan nitrogen pada pupuk urea yang berlebihan pada saat pemupukan dapat menjadi bumerang. Karena biasanya petani senang melihat tanamannya menghijau, tetapi ada ancaman blas yang mengancam.
Silika Sebagai Pengendalian Blas
Pengelolaan lingkungan adalah kuncinya. Mengembalikan unsur kalium (K) dan silika (Si) ditanah dengan menggunakan jerami sisa panen yang dibiarkan membusuk secara alami atau dengan bantuan dekomposer.
Membakar jerami dapat menghilangkan unsur penting yang dibutuhkan tanah. Unsur nitrogen akan hilang, unusur fosfor (P) berkurang 25%, K berkurang 25%, dan S hilang 5-10%. Pun mikro tanah terpengaruh kehidupannya.
Meskipun jerami tetap dibiarkan membusuk, tidak otomatis juga unsur-unsur tersebut siap diserap oleh tanaman pada musim berikutnya. Usaha memperbaiki lahan tersebut haruslah secara terus menerus dilakukan.
Penggunaan hara organik seperti pembenah tanah organik yang mampu memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah dapat dilakukan. Pemasukan bahan organik ini akan menyebabkan partikel tanah dapat mengikat unsur hara makro dan mikro. Unsur ini menjadi tersedia dan mudah diserap oleh akar tanaman. Pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas padi.
Silika memiliki kemampuan untuk melindungi tanaman padi dari serangan penyakit blas. Banyak penelitian sudah membuktikannya, termasuk balai penelitan tanah Bogor, silahkan baca disini :
Aplikasi Silika Terhadap Pertumbuhan Padi dan Infeksi Penyakit Blast
Kini silika yang “siap dimakan” oleh padi tanpa harus menunggu hasil pembusukan jerami, telah tersedia. Silika Tenaz mampu melindungi tanaman padi serangan hama dan penyakit sekaligus mampu meningkatkan hasil panen 10-20%. baca juga :
Hara Penting Tanaman Padi, Gunakan Silika Cair Tenaz
Silika Tenaz sudah banyak dijual dipasaran, namun jika tidak menemukan di toko terdekat bisa hubungi disini.