Related Posts
-
Apa itu Asam Humat Dan Asam Fulvat: Apa Manfaatnya Untuk Tanaman
Saat ini penggunaan asam humat (humic acid) dan asam fulvat (fulvic acid) pada pertanaman semakin mendapat perhatian para pertani di Indonesia. Sebenarnya ap aitu asam humat dan asam fulvat itu? Baca juga: Apa itu biostimulan: Apa Fungsinya Untuk Tanaman? Sebelum kita membahas asam humat dan asam fulvat mari kita bahas yang sering kita dengar dan …
-
Pupuk Langka, ini Alternatif Solusinya
Sudah lama pupuk subsidi keberadaannya dirasakan langka oleh petani. Padahal pupuk adalah sarana produksi yang paling penting untuk mengingkatkan produktivitas. Kalau masih mahal mungkin petani bisa mengusahakannya, dengan segala cara. Lah kalau pupuk langka bangaimana? Inilah dilema petanian Indonesia. Disisi lain disebut-sebut sektor pertanian adalah sektor juara, tahan banting terhadap krisis ekonomi dan hantaman pandemi. …
-
Inilah Cara Menghitung Kalibrasi Sprayer dan Manfaatnya
Kalibrasi menentukan dalam penyemprotan pestisida. Kalibrasi adalah mengukur berapa banyak larutan semprot yang dikeluarkan sprayer. Pada akhirnya akan diketahui berapa banyak kebutuhan pestisida yang diperlukan untuk menyemprot per luasan lahan, berapa kebutuhan air, atau berapa kecepatan jalan si aplikator. Manfaat Kalibrasi Sebelum Penyemprotan Manfaat kalibrasi adalah untuk menentukan takaran pestisida secara tepat. Mencegah pemborosan, dan …
-
Tingkat Penutupan dan Kepadatan Droplet Penyemprotan
Keberhasilan penyemprotan oleh alat semprot pertanian (sprayer) sangat ditentukan oleh tingkat peliputan (coverage). Tingkat penutupan dinyatakan dengan angka kepadatan droplet (droplet density), yakni jumlah droplet yang terdapat pada setiap satuan luas bidang sasaran. Umumnya tingkat penutupan dihitung dalam jumlah droplet per cm2 bidang sasaran. Kepadatan droplet dapat dihitung langsung pada bidang sasaran, namun menghitung kepadatan …
-
Pengendalian Penyakit Blas dengan Silika
Penyakit tanaman padi yang sedang naik daun saat ini adalah blast atau blas (Picularia oryzae) atau lebih dikenal istilah patah leher atau teklik. Tahun 2016 saja dilaporkan sebanyak 74 ribu hektar sawah terserangan blas. Blas bisa menyerang pada daun, batang, dan malai. Pada daun, blas menyerang pada fase vegetatif dengan gejala munculnya bercak-bercak kelabu …