Begini Cara Pengendalian Phytophtora pada Cabai

Begini Cara Pengendalian Phytophtora pada Cabai

Sejak akhir tahun 2016 sampai memasuki bulan kedua Februari 2017, bisnis cabai dirasakan semakin “pedas”, terutama untuk cabai rawit. Harga yang diterima konsumen berkisar 70.000 – 150.000 per kg.

Meski ditingkat petani tidak terlalu banyak lonjakan, tetapi musim hujan yang intensitasnya tinggi mengakibatkan banyak kerusakan pada tanaman cabai. Budidaya cabai dimusim hujan cukup rewel, produktivitas menurun, tetapi biaya produksi tinggi. Mestinya banyak keuntungan yang diterima petani cabai saat ini tinggi, namun akibat serangan penyakit seperti patek, busuk buah mengakibatkan penunurunan hasil panen.

Penyakit umum yang menyerang tanaman cabai adalah busuk buah (Phytophtora infestans), dan patek atau antraknos (Colletortricum capsici).  Bagaimana cara pengendalian kimiawinya?

Pengendalian Busuk Buah Cabai

Busuk buah biasanya akan menyerang tanaman cabe yang masih muda, tua dan sudah hampir matang sempurna.  Penyebab busuk buah adalah faktor cuaca dan lingkungan sekitar tanaman yang lembab akibat dari curah hujan yang tinggi atau drainase yang buruk.

Banyak merek fungisida dipasaran yang dapat digunakan untuk pengendalian penyakit ini. Namun saking banyaknya terkadang cukup pusing memilihnya. Prinsip dasar pengendalian penyakit ini adalah protektif atau pencegahan.

Sebelum ada serangan gunakan fungisida non-sistemik protektif dari golongan Thiram, Ziram, Mankozeb, Maneb, Zineb, Propinep, dst.

Jika menginginkan pengendalian yang lebih kuat, gunakan fungisida-fungisida tersebut yang sudah dikombinasikan dengan fungisida sistemik yg kuat untuk Phytophthora seperti dari golongan Benalaksil, Kiralaksil, Metalaksil, Mefenoksam, Oksadiksil, Ofurace, Simoksanil, dsb.

Atau juga yang sudah dikombinasikan dengan fungisida dari kelompok strobilurin seperti Azoksistrobin, dsb.

Jika menggunakan fungisida tunggal, maka aplikasinya bisa berselang-seling dengan pola kontak (K) dan sistemik (S). Mulai sejak awal gunakan yg gabungan K + S, seterusnya K-K-K-S dan seterusnya. Intervalnya tergantung situasi cuaca setempat.

Ziflo 90WP untuk Busuk Buah pada Cabai

Ziflo 90WP dengan bahan aktif ziram 90% plus Zn++ (seng).  Ziram adalah bahan fungisida dari golongan EBDC yang mampu memberikan perlindungan terhadap busuk buah pada cabai. Sedangkan Zn yang terkandung dalam ziram mampu memberikan reaksi biokimia dan menstimulasi terbentuknya hormon yang penting.

Dosis yang digunakan:  Ziflo 90WP dengan dosis 3 sendok makan sebanyak 2x seminggu.

Selain Ziflo 90WP bisa juga digunakan Tiflo 80WP (Thiram 80%).

Campuran yang dapat digunakan adalah fungisida dengan bahan aktif simoksanil.  Atau produk yang sudah tersedia dipasaran tanpa harus mencampurnya contohnya Curzate (Mankozeb + Simoksanil).

Semoga mambantu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

<