Bio Starter (EM)

Bio Starter (EM)

BIO-STARTER atau Bio-aktivator atau juga Effective Microorganisms (EM) atau lebih dikenal dengan sebutan EM4, mempunyai 80 genus mikroorganisme dengan 5 golongan utama yaitu,

  1. Bakteri fermentasi,
  2. Actinomycetes,
  3. Bakteri yeast,
  4. Bakteri asam laktat, dan
  5. Bakteri fotosintetis.

Dengan kombinasi berbagai bakteri tersebut, Bio-starter mampu memberi manfaat besar jika digunakan baik untuk tanaman, hewan maupun ikan.

MANFAAT BIO-STARTER

  1. Mempercepat fermentasi pupuk.
  2. Mengurai bahan organik dan jasad renik
  3. Menyehatkan tanah.
  4. Menggemburkan tanah,
  5. Menghasilkan enzim khusus untuk membantu pencernaan
  6. Menyeimbangkan fungsi usus bagi hewan ternak dan ikan.
  7. Memicu tumbuhnya bakteri pengurai.
  8. Mengakselerasi tumbuhnya plankton.
  9. Menurunkan kadar amoniak yang berbahaya.
  10. Mencegah munculnya serangan mikroorganisme jahat.
  11. Mempercepat penguraian sisa bahan makanan.
  12. Meningkatkan mutu dan kualitas air tambak.
  13. Memperbaiki kualitas telur yang dihasilkan.
  14. Meningkatkan kesuburan hewan ternak dan ikan.
  15. Mempercepat pertumbuhan hewan ternak dan ikan.
  16. Memicu nafsu makan.
  17. Menurunkan rasio kematian, hama dan penyakit.
  18. Meningkatkan imunitas tubuh.
  19. Menurunkan tingkat stres.

Banyak cara dan bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan Bio-starter ini. Dan pada bagian ini akan dijelaskan beberapa diantaranya.

CARA #1 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Bekatul/dedak disesuaikan
  2. Gula merah secukupnya
  3. Air cucian beras secukupnya
  4. Sampah sayuran/kacang-kacangan disesuaikan
  5. Buah matang/kulit buah disesuaikan

Cara Pembuatan :

  1. Pembuatan EM1 – Campurkan sampah sayuran, bekatul dan buah-buahan dan masukkan ke dalam ember besar, kemudian ditutup rapat selama 1 minggu. Setiap hari dibuka dan diaduk, kemudian ditutup lagi. Setelah satu minggu, bahan-bahan ini akan membusuk karena proses dekomposisi. Peras, saring dan ambil cairannya (EM1).
  2. Pembuatan EM2 – Campurkan sampah sayuran dan buah-buahan dengan cairan EM1, kemudian diamkan dalam wadah tertutup selama 1 minggu, dengan setiap hari dibuka untuk diaduk. Setelah seminggu, peras, saring dan ambil cairannya (EM2).
  3. Pembuatan EM3 – Campurkan bekatul, gula merah, air cucian beras dengan cairan EM2, kemudian masukkan ke dalam wadah tertutup selama 1 minggu. Dengan dibuka untuk diaduk setiap hari, kemudian tutup rapat lagi. Setelah 1 minggu, peras dan saring untuk ambil cairannya (EM3)
  4. Pembuatan EM4 – Cairan EM3 dibiarkan tertutup rapat 1 minggu tanpa dibuka & jg tdk ada tambahan bahan / makanan apapun, maka dia akan menjadi EM4.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

CARA #2 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Batang pisang yang busuk
  2. Dedak / bekatul 2 kg
  3. Terasi 0.50 kg
  4. Molase 2 liter
  5. Air 10 liter

Cara Pembuatan :

  1. Didihkan air kemudian pindahkan ke wadah pembuatan.
  2. Masukkan terasi ke dalam wadah air dan aduk hingga rata.
  3. Masukkan molase kemudian diaduk hingga benar-benar tercampur merata.
  4. Selanjutnya, masukkan bekatul dan aduk sampai merata.
  5. Dinginkan.
  6. Batang pisang yang sudah busuk diperas dan ambil airnya 10 liter.
  7. Masukkan ke dalam adonan, kemudian diaduk hingga merata.
  8. Masukkan adonan ke drum penyimpanan dan ditutup rapat selama 3 hari.
  9. Setelah 3 hari buka tutup drum, kemudian aduk lagi adonan tersebut kemudian ditutup lagi.
  10. Ulangi proses pengadukan ini setiap hari smp hari ke 10.
  11. Setelah 10 hari, lakukan evaluasi terhadap adonan media Bio-Starter. Media Bio-Starter yg siap digunakan memiliki ciri : berbusa dan berbau asam.
  12. Bio-Starter yg akan disimpan, sebaiknya dimasukkan ke jerigen.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

CARA #3 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Susu murni sapi/kambing 1 liter
  2. Isi usus ayam/kambing 1 kg
  3. Terasi ¼ kg
  4. Gula pasir 1 kg
  5. Bekatul/dedak 1 kg
  6. Nanas matang/kulit 1 kg
  7. Air bersih 10 liter

Cara Pembuatan :

  1. Haluskan dan campur merata semua bahan, nanas, gula, terasi, dan bekatul.
  2. Masaklah campuran tersebut sampai mendidih dengan air yang telah disiapkan, agar semua bakteri patogen yang tidak dibutuhkan mati.
  3. Angkat dan dinginkan.
  4. Selanjutnya, masukkan susu dan isi usus ayam/kambing. Aduk merata.
  5. Simpan adonan dalam wadah tertutup rapat selama 12 jam, kemudian dibuka, maka adonan akan muncul gelembung-gelembung.
  6. Adonan yang sudah jadi dan siap pakai, teksturnya kental dan lengket.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

(Catatan, susu yang digunakan harus segar, karena berkaitan dengan daya kerja fermentasi nantinya)

CARA #4 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Pisang matang/kulitnya 0,5 kg
  2. Pepaya matang/kulitnya 0,5 kg
  3. Nanas matang/kulitnya 0,5 kg
  4. Kacang panjang segar 0,25 kg
  5. Kangkung air segar 0,25 kg
  6. Hati batang pisang 1,5 kg
  7. Gula pasir 1 kg
  8. Air kelapa 0,5 liter

Cara Pembuatan :

  1. Haluskan dan campur semua bahan, pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang sampai tercampur rata.
  2. Setelah halus, masukkan semua bahan ke dalam wadah atau ember.
  3. Selanjutnya, masukkan air kelapa dan gula, kemudian diaduk hingga merata dan gulanya cair.
  4. Tutup rapat ember dan simpan selama 7 hari.
  5. Setelah 7 hari, cairan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga benar-benar habis.
  6. Selanjutnya, larutan yang telah terkumpul disaring dan disimpan wadah tertutup.
  7. Ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk kompos.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

CARA #5 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Air bersih 5 liter –
  2. Ragi tempe 15 butir
  3. Bekatul/dedak 5 kg
  4. Terasi udang ¼ kg
  5. Gula batu 1 kg

Cara Pembuatan :

  1. Rebus air sampai mendidih bersama gula batu.
  2. Setelah mendidih, angkat dan masukkan bekatul, terasi kemudian diaduk sampai merata.
  3. Selanjutnya didiamkan sampai dingin.
  4. Haluskan ragi tempe, kemudian masukkan dalam wadah yang lain.
  5. Selanjutnya tuang adonan dari panci ke wadah yang sudah ada raginya. Aduk semuanya sampai benar-benar tercampur rata.
  6. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan selama 2-3 minggu.
  7. Setelah 2-3 minggu Bio-starter sudah jadi. Saring dan simpan airnya di wadah tertutup

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air

CARA #6 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Gula merah 1 kg
  2. Ragi tempe 1 butir
  3. Jeruk matang/kulitnya 1 buah
  4. Limbah sayuran 3 kg
  5. Air kelapa liter 5 liter
  6. Air cucian beras 5 liter

Cara Pembuatan :

  1. Haluskan dan campurkan semua bahan menjadi satu, diaduk sampai rata.
  2. Masukkan adonan ini ke dalam jirigen, ditutup rapat selama 1 minggu.
  3. Setelah 1 minggu jirigen dibuka untuk membuang gasnya. Kemudian ditutup rapat lagi.
  4. Setelah ditutup 1 minggu lagi, maka formula Bio-starter ini sudah siap digunakan.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

Catatan : Untuk memperpanjang waktu penyimpanan semua formula setelah 6 bulan, dapat dilakukan dengan pemberian gula/molase/air tebu.

S E K I A N.–

Sumber: Twitter Tentrem Mandiri @TTM_Kra

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

<