NUTANI

Growing with #UrbanFarming
Menu
  • Home
  • YouTube Channel
  • Kontak

MAU TAHU FUNGISIDA YANG SERBA BISA?

CARI TAHU INFONYA DISINI
Home
Uncategorized
Cara Cepat Teknik Pengomposan, Cukup 3-7 Hari Saja
Uncategorized

Cara Cepat Teknik Pengomposan, Cukup 3-7 Hari Saja

Nutani March 15, 2021

Ada banyak teknik pengomposan dimulai dari cara yang lama bisa sampai 1 tahun, 3 bulan, 1 bulan baru matang/jadi kompos.  Lama tidaknya proses pengomposan tergantung dari mikroba perombak/dekomposer bahan materialnya. 

Berbagai macam merek dekomposer dipasaran tinggal kita pilih mana yang disukai.  Bahkan ada yang bikin sendiri seperti mol/psb/ragi dan lainnya.  Ada juga yang pakai urea sebagai dekomposernya namun lumayan lama jadi komposnya karena proses amoniaknya lumayan panas.

Kompos merupakan material penting pada usaha pertanian. Selain sebagai penyubur tanah, juga sebagai penyuplai unsur hara yang diserap tanaman. Dan kompos juga berperan sebagai nutrisi bagi micro organisme lokal. Akan tetapi mayoritas dari petani kita enggan menggunakan kompos. Ada berbagai macam alasannya. Umumnya mereka beralasan bibit gulma dalam kompos masih aktif, disamping aplikasi kompos harus massif (bandingkan dengan penggunaan pupuk kimia sintesis).

Pada dasarnya tak ada kompos atau proses pengomposan yang gagal, hanya belum terdekomposisi sempurna. Keadaan ini mengakibatkan bibit gulma dan bibit hama masih aktif, dan tentu saja pathogen yang ada pada bahan organic masih hidup.

BACA JUGA: Cara Membuat Pupuk Kompos Organik Sampah Rumah Tangga Dengan Dekomposer Bunkai

Proses dekomposisi atau fermentasi bahan organik yang baik membutuhkan suhu Thermophil, yaitu suhu yang mencapai 60 o -70o. Pada suhu ini jelas mampu mematikan bibit gulma, bibit hama, dan phatogen pada bahan organic.

Themophil terjadi apabila :

1. Mikro organisme pengurai haruslah mikro organisme thermopil, seperti Trichoderma, Bacilius, Yeast, Penicilium, Streptomyces, Pseudomonas F.

2. Bahan organik masih dalam kondisi fresh, tidak setengah jadi. Untuk kotoran hewan maksimal 3 hari bisa disebut fresh. Untuk kohe lama bisa dicampur dengan kohe fresh pada saat pengomposan.

3. Atur kelembaban yang sesuai, jangan terlalu basah (becek).

Tiga hal inilah yang mempengaruhi thermophile, tidak terpengaruh model penutupan.

Fermentasi bahan organik atau pengomposan  terdiri dari 75-90% bahan organik (kotoran hewan) dan 10-25% bahan campuran yang terdiri dari abu dan arang. Pada kondisi tanah yang terlalu parah maka disarankan bahan organic dan abu atau arang 1 : 1.

Proses pengomposan ini tidak membutuhkan kapur, karena kompos yang baik sudah mencapai ph 6,5-7.

Prosesnya adalah campurkan bahan organik dan campuran secara merata. Siramkan larutan decomposer yang sudah diencerkan air. Aduk rata sekali lagi kemudian tumpuk setinggi lutut sampai satu meter. Jika sudah thermophil, bongkar dan angin-anginkan.

Ciri-ciri bahan organik terdekomposisi sempurna adalah tidak berbau, menyerupai tanah berwarna coklat hitam atau lebih gelap, lembab, terasa remah atau tidak lengket dan suhu dibawah 500.

Dosis disarakan perhektar lahan budidaya adalah 5 ton kompos.

Untuk media tanam :

  • Arang dan abu 25%
  • Tanah 25%
  • Kompos 25%
  • Sekam/cocopeat 25%

Untuk media semai :

  • 1 bagian kompos
  • 1 bagian arang
  • 4 bagian tanah

Untuk membuat kompos plus dibutuhkan :

  • Kohe kambing 80%
  • Biochar 10%
  • Cocopeat 5%
  • Zeolite 2%
  • Rock phospat atau guano 1%
  • Setelah kompos jadi tambahkan mikorisa 1 kg/m3 dan agen hayati

Dekomposer yang memiliki performa kuat adalah dekomposer bunkai.

Cara Singkat Pengomposan 3 Hari

Berikut cara seorang petani yang dibagikan pada laman facebooknya, untuk kepentingan pribadi.  Kalau untuk dijual sih harus digiling dulu biar lembut, karena yang dituju bukan hancur apa tidaknya kompos, tapi yang penting suhunya sudah turun dan siap sebar ke lahan.

Bahan yang digunakan:

  • 15 karung kohe sapi
  • 8 karung arang sekam
  • 3 karung limbah kulit bawang putih
  • Dedaunan
  • Batang pisang
  • Dekomposer bunkai 1 botol
  • Air secukupnya

Total sekitar 1 ton lebih

Tinggal aduk dan semprot dekomposer Bunkai.  Dan tutup pakai terpal.  Tunggu sampe suhu panasnya 60-70 derajat baru katakan jadi, sehingga tidak terlalu nunggu lama.  Karena pada suhu tersebut pathogen dan biji gulma/rumput mati.   Biasanya nyampe suhu 60-70 cukup 3-7 hari saja.

Sumber:

  • Artikel Abah Menyan Feb 14, 2021
  • Artikel lain Google
Share
Tweet
Email
Prev Article

Related Articles

Seiring dengan perkembangan aktivitas pertanian dan bisnis pertanian (agribisnis) di …

Kenali 6 Tanda-tanda Knapsack Sprayer PB-16 Malaysia Yang Asli

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, luas lahan …

Pertanaman Padi Dan Upaya Peningkatan Hasil Panen

About The Author

Nutani

Saya ingin membagikan apa yang saya ketahui yang terkait dengan tani, pertanian, bisnis pertanian, dan hal lain yang berkaitan dengan dunia petani. Selengkapnya Disini

Leave a Reply

Cancel reply

Cek Fakta Mengenai Mankozeb Biru


Masih mau pakai fungisida Mankozeb Biru !!! Cek Faktanya DISINI

Aplikasi Kitab Tani Organik


Download Aplikasi Android KITAB TANI ORGANIK KLIK DISINI

Seputar Aplikasi Pestisida


BARU !!! Diulas beberapa hal mengenai teknik aplikasi pestisida.  Selamat menikmati sajian baru ini. KLIK DISINI

Recent Posts

  • Jakaba itu Jamur Atau Protista?
  • Kipahit, Tanaman Pengganggu (Gulma) yang Banyak Membantu Petani
  • Apa Perbedaan Antara Kompos Tea (Compost Tea) dengan Kompos
  • Manfaatkan Bakteri Agar Pupuk Kimia Lebih Cepat Diserap Tanaman
  • Cara Cepat Teknik Pengomposan, Cukup 3-7 Hari Saja

Recent Comments

  • Nutani on Jamur JAKABA Sebagai Pupuk Organik Cair
  • Nutani on Jamur JAKABA Sebagai Pupuk Organik Cair
  • Nutani on Begini Cara Pencampuran Pestisida
  • Arifin on Begini Cara Pencampuran Pestisida
  • M.aziz alwi on Jamur JAKABA Sebagai Pupuk Organik Cair

Categories

  • Aplikasi Pestisida
  • Bio-pestisida
  • Fungisida
  • Hama Padi
  • Insektisida
  • Non Pertanian
  • Padi Sawah
  • Pemupukan
  • Penyemprotan
  • Pertanian Umum
  • Pupuk Organik
  • Seed Treatment
  • Tanaman Hias
  • Tanaman Obat
  • Tani Organik
  • Uncategorized
  • ZPT

NUTANI

Growing with #UrbanFarming
Copyright © 2021 NUTANI
Theme by MyThemeShop.com | About Us

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh
Go to mobile version