NUTANI

Growing with #UrbanFarming
Menu
  • Home
  • JUAL Fungisida TIFLO 80WG
  • YouTube Channel
  • Kontak

MAU TAHU CARA BIKIN VIDEO DARI PRESENTASI POWERPOINT?

Dapatkan Caranya Klik Disini
Home
Padi Sawah
Mengatasi Kerdil Rumput Pada Tanaman Padi
Padi Sawah

Mengatasi Kerdil Rumput Pada Tanaman Padi

Nutani August 22, 2017

Kerdil rumput pada padi adalah kondisi tanaman padi yang pertumbuhnya sangat kerdil (kecil tidak bisa meninggi, pertumbuhannya tidak normal) sehingga menyerupai rumput.

Ciri-cirinya : daun sempit, daun pendek-penduk, kaku, hijau pucat dan kadang-kadang mempunyai bercak seperti karat, kalau dicabut perakarannya pendek dan berwarna coklat.  Gambar di bawah ini menunjukan perbedaan antara tanaman padi yang terkena kerdil rumput (kiri) dan tanaman yang sehat (kanan).

Kadangkala terdapat percabangan anakan dari buku batang tanaman padi yang terinfeksi. Tanaman yang terinfeksi biasanya bertahan sampai dewasa, tetapi hanya menghasilkan sedikit malai yang kecil berwarna coklat dan bulirnya hampa.

Penyakit ini sedang mewabah di sentra pertanian padi seperti pantura Jawa.  Penyakit ini dalam bahasa lokal bisa disebut jong (zonk), klowor, kok, dan lainnya.

Penyebab dari kerdil rumput adalah virus. Virus ini disebarkan oleh hama wereng coklat (Nilaparvata lugens) atau wereng hijau.   Jika ini virus maka sampai saat ini belum ada “obatnya”.

Penyebab lain dari kerdil rumput bisa diakibatkan perubahan cuaca, pupuk yang digunakan, penggunaan benih yang sudah tidak murni, dan kualitas tanah.  Namun faktor mana yang lebih dominan belum ada penelitian yang secara tegas penyumbang penyakit kerdil rumput, selain dari akibat wereng.

Pengendalian Kerdil Rumput Karena Wereng

Kerdil rumput akibat virus wereng hanya dapat dikendalikan dengan mengendalikan vektor penularnya yaitu wereng coklat dan wereng hijau baik secara mekanis maupun kimiawi (pestisida).

Secara mekanis, untuk mengurangi penyebaran penyakit kerdil rumput dengan cara mencabut dan membenamkan tanaman yang terinfeksi, dan menggantinya dengan yang sehat. Namun sebelumnya harus dibiarkan 1-2 hari sebelum diganti.

Sanitasi terhadap tanaman yang diduga dapat berfungsi sebagai inang virus atau wereng cokelat dengan cara membersihkan pematang dari rumput dan gulma.

Pengendalian kerdil rumput secara kimiawi dapat menggunakan pestisida-pestisida yang terdapat di toko pertanian setempat.

Cara Lain Pengendalian Kerdil Rumput

Kerdil rumput bisa juga diakibatkan oleh kondisi lahan atau tanah yang setiap musim secara terus menerus menyerap pupuk kimia seperti urea, NPK, dan lainnnya.

Penggunaan pupuk kimia (anorganik) diyakini juga merupakan penyumbang kemasaman pada tanah. Sehingga tanah menjadi asam atau pH < 7. Pada tanah dengan pH < 4 menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi terhambat karena sejumlah unsur hara seperti Ca, Mg, K, Mn, Zn, Cu, dan Mo tidak tersedia.

Secara sadar sebenarnya pupuk organik yang bersumber dari bahan-bahan organik seperti dedaunan, kotoran hewan, atau pupuk organik cair buatan, itu sangat bagus untuk tanaman padi. Namun banyak petani yang enggan menggunakan dengan berbagai alasan, diantaranya alasan tidak praktis dan tidak instant hasilnya.

Pupuk organik seperti EM4 sebenarnya bisa dimanfaatkan karena biasanya terkandung mikroba-mikroba seperti Azotobacter Sp, Azoospirilium Sp, Mikroba Selulolitik, Mikroba pelarut P, Lactobacillus Sp, dan mikroba pendegradasi selulosa.

Dimana fungsi atau manfaat dari masing-masing mikroba terebut adalah sebagai berikut :

  1. Azotobacter Sp : Berfungsi sebagai mikroba penambat N (Nitrogen) dari udara bebas.
  2. Azoospirilium Sp : Berfungsi sebagai penambat N
  3. Mikroba Selulolitik : Berfungsi sebagai pendegradasi bahan organik atau pembusukan bahan organik
  4. Mikroba pelarut fosfat : Berfungsi untuk melarutkan fosfat yang terikat dalam mineral tanah agar tersedia dan mudah diserap oleh tanaman, Psdeomonas Flueorecent (pengurai pestisida) dapat menghasilkan enzim pengurai yang berfungsi memecah rantai dari zat kimia anorganik  yang tidak dapat terurai oleh mikroba lainnya.
  5. Lactobacillus Sp : Berfungsi untuk membantu proses fermentasi bahan organik menjadi senyawa-senyawa asam laktat yang dapat diserap tanaman.
    Kandungan pupuk organik terebut sangat bermanfaat menjadikan tanah menjadi subur dan mampu memanfaatkan kembali sisa-sisa deposit pupuk yang selama ini diberikan secara berlebih-lebihan.

Pemberian pupuk organik (EM4) ini dapat dilakukan pada saat pengolahan tanah pembajakan pertama dan kedua. Aplikasinya dengan penyemprotan langsung ke tanah. Dengan aplikasi pada tanah maka diharapkan dapat :
– Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
– Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat
– Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
– Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah

Aplikasi berikutnya lakukan penyemprotan pada saat tanaman padi umur 20 – 40 hari yang waktu aplikasinya disesuaikan dengan jadwal penyemprotan pestisida kimia. Karena penyemprotan pupuk organik ini tidak boleh disatukan dengan penyemprotan kimia. Yakni berselang seminggu setelah penyemprotan kimia.

Pengedalian kerdil rumput terakhir ini lebih kepada preventif atau pencegahan dan perencanaan sejak awal dimulainya kegiatan pertanaman padi.

Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

Seperti diuraikan pada posting sebelumnya mengenai “Kiat Tingkatkan Produksi Padi …

Jumlah Kebutuhan Hara Makro pada Tanaman Padi Sawah

Tenaz + GibgroSP
Tanaman padi sehat, terhindar dari serangan hama dan penyakit tanaman …

Lakukan Lima Usaha Berikut Agar Hasil Panen Padi Meningkat

About The Author

Nutani

Saya ingin membagikan apa yang saya ketahui yang terkait dengan tani, pertanian, bisnis pertanian, dan hal lain yang berkaitan dengan dunia petani. Selengkapnya Disini

Leave a Reply

Cancel reply

Cek Fakta Mengenai Mankozeb Biru


Masih mau pakai fungisida Mankozeb Biru !!! Cek Faktanya DISINI

Aplikasi Kitab Tani Organik


Download Aplikasi Android KITAB TANI ORGANIK KLIK DISINI

Seputar Aplikasi Pestisida


BARU !!! Diulas beberapa hal mengenai teknik aplikasi pestisida.  Selamat menikmati sajian baru ini. KLIK DISINI

Recent Posts

  • Apakah Jika Tanaman Sudah Dikasih Pupuk Tanaman Bisa Langsung Menyerapnya?
  • Jamur ini Mampu Memperpanjang Umur Tanaman
  • Fungisida Ini Terbukti Banyak Dipakai Pada Tanaman Strawberry
  • Pupuk Fospat (P) Tidak Akan Efisien Jika Adanya Unsur Ini
  • Jangan Pakai Bahan Aktif Fungisida ini Lebih Dari 4 Kali Per Musim

Recent Comments

  • Nutani on Kini Ziflo 3 Aksi, Saatnya Beralih ke Ziflo 90WP Plus Zn++
  • Arie on Kini Ziflo 3 Aksi, Saatnya Beralih ke Ziflo 90WP Plus Zn++
  • Nutani on Inilah Cara Menghitung Kalibrasi Sprayer dan Manfaatnya
  • budi susanto on Inilah Cara Menghitung Kalibrasi Sprayer dan Manfaatnya
  • Nutani on Review : Fungisida Antracol 70WP, Dithane M45 80WP, Ziflo 90 WP, Tiflo 80WP

Categories

  • Aplikasi Pestisida
  • Bio-pestisida
  • Fungisida
  • Hama Padi
  • Insektisida
  • Non Pertanian
  • Padi Sawah
  • Pemupukan
  • Penyemprotan
  • Pertanian Umum
  • Pupuk Organik
  • Seed Treatment
  • Tanaman Hias
  • Tanaman Obat
  • Tani Organik
  • Uncategorized
  • ZPT

NUTANI

Growing with #UrbanFarming
Copyright © 2021 NUTANI
Theme by MyThemeShop.com | About Us

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh