Penggunaan fungisida diharapkan mampu melindungi tanaman dari serangan jamur, memperkuat daya tahan tanaman selama masa pertumbuhan, memulihan kondisi tanaman yang terserang agar kembali mampu berproduksi secara optimal. Kini fungisida bayak ditemukan di kios pertanian baik merek, jenis dan bentuk formulasinya.
Fungisida berbentuk tepung biasanya diberi kode WP atau wettable powder dibagian belakang nama/merek dagangnya memiliki banyak kelebihan dibanding fungisida formulasi lain seperti WG, EC, atau SC.
Kelebihannya fungisida tepung adalah :
- Relatif murah
- Resiko fitotoksik lebih rendah (dibandingkan formulasi EC dan formulasi cair lainnya)
- Kurang diserap kulit (dibanding dengan formulasi cair)
Kelemahan fungisida tepung adalah :
- Menimbulkan debu ketika dituang (bahaya inhalasi)
- Memerlukan pengadukan secara terus menerus
- Bersifat brasif
- Bisa menimbulkan residu yang tampak pada bidang sasaran.
Tulisan kali ini akan membahas beberapa merek fungisida yang sudah banyak dikenal petani diantaranya Antracol 70WP dan Dithane M45 80WP. Fungisida lain seperti Ziflo 90 WP, Tiflo 80WP dimana kedua fungisida ini belum terkenal namun meawarkan banyak keunggulan selain Antracol 70WP maupun Dithane M45 80WP. Review ini berdasarkan bahan aktif dan bersumber dari The Pesticide Manual edisi 15.
Keempat fungisida ini masuk dalam golongan Dithiokarbamat (dithiocarbamate) , dimana golongan ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Spektrum penggunaan yang luas terhadap jamur/cendawan dari kelas Basidiomycetes, Ascomycetes dan Deuteromycetes.
- Kurang kuat terhadap cendawan dari kelas Oomycetes
- Fungisida protektan dan diaplikasikan sebelum gejala serangan penyakit
- Bekerja multisite inhibitor,yakni bekerja menghambat beberapa proses metabolisme cendawan.
- Tidak mudah resisten terhadap jenis jamur/cendawan.
Perbandingan Dithane M45 80WP, Antracol 70WP, Ziram 90WP, Tiflo 80WP
Dithane M45 80WP | Antracol 70WP | Ziflo 90WP | Tiflo 80WP | |
Bahan aktif | Mankozeb | Propineb | Ziram | Thiram |
Kandungan | 80% | 70% | 90% | 80% |
Sub kelas | Alkylene bis dithiocarbamates (EBDC) | Alkylene bis dithiocarbamates (EBDC) | Dimethyl bis Dithiocarbamate | Dimethyl bis Dithiocarbamate |
Karakteristik | Multisite, Non sistemik, protektan | Multisite, Non sistemik, protektan | Multisite, Non sistemik, protektan | Multisite, Non sistemik, protektan |
Mode of Action | Menghambat respirasi sel | Menghambat perkecambahan spora | Penghambat proses biokimia dari enzim yang mengandung ion tembaga dan sulfhydryl. | Menghambat berbagai enzim yang mengatur perkecambahan spora dan pertumbuhan miselia. |
LD50 oral (tikus) | > 5.000 mg/kg | > 5.000 mg/kg | > 2.068 mg/kg | > 2.600 mg/kg |
LD50 dermal | (tikus) > 10.000 mg/kg | (tikus) > 5.000 mg/kg | (kelinci) > 2.000 mg/kg | (kelinci) > 2.000 mg/kg |
Efek iritasi | Moderat iritasi pada mata & kulit | Non iritan pada mata & kulit | Tidak iritasi pada kulit, tapi irtasi mata | Iritasi ringan pada mata & kulit |
Repelent thd tikus, burung, hewan lain | TIDAK | TIDAK | YA | YA |
Kandungan unsur mikro | Zinc (Zn), Mangan (Mn) | Zinc (Zn) | Zinc (Zn) | TIDAK ADA |
Seed treatment *) | TIDAK BISA | TIDAK BISA | TIDAK BISA | YA |
Soil treatment **) | TIDAK BISA | TIDAK BISA | TIDAK BISA | YA |
Harga kios (Rp) | 105-110.000/kg | 105-110.000/kg | 85 – 90.000/kg | 75 – 80.000/900 gr |
Keterangan:
*) : Untuk mengendalikan penyakit dumping off (rebah semai), seperti Phytium spp dan Fusarium spp pada jagung, kapas, sereal, kacang-kacangan, dan sayuran.
**) : mengontrol hama pada tanah (phytium, Fusarium, Rhizoctonia, Sclerotinia spp)
***) : Kelebihan lain dari Fungisida Tiflo 80WP selain sebagai seed treatment adalah (1) mengendalikan lumut (algae) yang berada pada batang/ranting pada tanaman jeruk, apel, mangga, dll. (2) Bisa digunakan pengendalian jamur pada rumput lapangan golf (turf) untuk jamur Thypula spp., Fusarium nivale, Sclerotinia homeocarpa, Phytium, Rhizoctonia solani. (3) Pengendalian pembibitan pada nursery tanaman kelapa sawit untuk jenis jamur Anthracnosis, Seedling blight, dan leaf spot.
Keterangan produk:
Fungisida Antracol 70WP
Pemegang pendaftarannya adalah PT. Bayer Indonesia. Antracol 70WP ini merupakan fungisida kontak dan protektif untuk mengendalikan penyakit pada banyak tanaman sayuran, palawija, padi, dan tanaman tahunan.
Fungisida Dithane M45 80 WP
Pemegang pendaftaran PT Dow AgroSciences Indonesia. Dithane M45 80WP adalah fungisida protektif dan kontak yang mampu mengendalikan penyakit pada banyak tanaman sayuran, palawija dan tanaman tahunan.
Fungisida Ziflo 90WP
Pemegang pendaftarannya adalah PT. Biotis Agrindo. Fungisida Ziflo 90WP adalah fungisida yang bersifat kontak dan protektif untuk mengendalikan jamur pada tanaman sayuran, padi dan tanaman buah-buahan (mangga). Produksi Taminco – Eastman Chemical, Belgia.
Fungisida Tiflo 80WP
Pemegang pendatarannya adalah PT. Rolimex Kimianusamas. Fungisida Tiflo 80WP adalah fungisida bersifat kontak dan protektif untuk mengendalikan jamur pada tanaman sayuran, strawberry, padi, dan tanaman buah-buahan (mangga). Produksi Taminco – Eastman Chemical, Belgia.
Sumber:
* Panut, D. 2008. Pestisida & Aplikasinya. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta
* The Pesticide Manual. Edisi 15. BCPC
* Buku Hijau Pestisida Pertanian dan Kehutanan. 2013. Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Deptan RI.