Sering membaca dan mendengar apa itu hormon pertumbuhan seperti giberin, auxin, sitokinin? Apa pula peran mereka sebagai hormon pertumbuhan pada tanaman. Bagaimana mereka bekerja, dan dimana saja mereka bisa didapatkan?
Baca Juga: Kipahit, Tanaman Pengganggu (Gulma) yang Banyak Membantu Petani
Dan yang lebih penting lagi, ketika kita memiliki tanaman, unsur hormon apa saja yang diperlukan agar tanaman kita sesuai dengan diharapkan hasilnya.
Zat Pengatur Tumbuh Tanaman (ZPT)
Pengenalan terhadap berbagai ZPT sangat penting agar kita lebih familiar sehingga jika mengaplikasikanya pada suatu saat nanti tidak mengalami kesulitan. Yang perlu anda ketahui secara singkat tentang ZPT adalah jenisnya, manfaatnya dan bagaimana mengaplikasikanya
Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan tanaman. Hormon ini adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, dalam kadar sangat kecil, fitohormon dapat mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan dan/atau pergerakan tanaman.
Hormon tumbuhan atau fitohormon ini selanjutnya dikenal dengan nama zat pengatur tumbuh (plant growt regulator) untuk membedakanya dengan hormon pada hewan. ZPT memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Secara garis besar hormon dikelompokkan menjadi 3 kelompok hormon yaitu :
(1). Sitokinin, adalah kelompok hormon yang mempunyai fungsi utama mensupport pertumbuhan tunas. Sumber dihasilkan hormon sitokinin adalah diujung akar.
(2). Auksin, adalah kelompok hormon yang mempunyai fungsi utama mensupport pertumbuhan akar. Sumber dihasilkannya auksin adalah diujung tunas.
(3). Giberelin, adalah kelompok hormon yang mempunyai fungsi pembungaan dan pembuahan. Sumber dihasilkannya adalah di daun dan buah.
Namun ada juga yang membaginya menjadi 5 kelompok ZPT, yaitu auksin (auxins), sitokinin (cytokinins), giberelin (gibberellins, GAs), etilena (etena, ETH), dan asam absisat (abscisic acid, ABA).
Auksin, Sitokinin, dan Giberelin bersifat positif bagi pertumbuhan tanaman pada konsentrasi fisiologis. Adapun etilena dapat mendukung maupun menghambat pertumbuhan, dan asam absisat merupakan penghambat (inhibitor) pertumbuhan.
ZPT sintetik ada yang memiliki fungsi sama dengan ZPT alami, meskipun secara struktural berbeda.
Dalam praktiknya, seringkali ZPT sintetik yang dibuat manusia lebih efektif atau lebih murah bila diaplikasikan untuk kepentingan usaha tani daripada ekstraksi ZPT alami.
Selain itu, ZPT sintetik lebih praktis dalam aplikasinya dan kandungan ZPT-nya sudah diketahui dengan pasti, sementara ZPT alami yang belum terukur kandunganya.
1. Auksin
Auksin merupakan ZPT yang berperan dalam perpanjangan sel pucuk atau tunas tanaman. Selain memacu pemanjangan sel yang menyebabkan pemanjangan batang dan akar.
Peranan auksin lainnya adalah kombinasi auksin dan giberelin memacu perkembangan jaringan pembuluh dan mendorong pembelahan sel pada kambium pembuluh sehingga mendukung pertumbuhan diameter batang.
Auksin memengaruhi pertambahan panjang batang, pertumbuhan, diferensiasi dan percabangan akar, perkembangan buah, dominansi apikal, fototropisme dan geotropisme.
Auksin (IAA) sering dipakai pada budidaya tanaman, antara lain untuk menghasilkan buah tomat, mentimun dan terong tanpa biji.
Auksin juga dipakai pada pengendalian pertumbuhan gulma berdaun lebar dari tumbuhan dikotil di perkebunan jagung dan memacu perkembangan meristem akar adventif dari stek mawar dan bunga potong lainnya.
2. Sitokinin
Sitokinin berperanan dalam pembelahan sel (sitokinesis). Golongan sitokinin, sesuai namanya, merangsang atau terlibat dalam pembelahan sel.
Senyawa dari golongan ini yang pertama ditemukan adalah kinetin. Sitokinin alami misalnya kinetin dan zeatin.
Sitokinin alami dihasilkan pada jaringan yang tumbuh aktif terutama pada akar, embrio dan buah. Sitokinin yang diproduksi di akar selanjutnya diangkut oleh xilem menuju sel-sel target pada batang.
Kinetin banyak ditemukan pada bulir jagung yang muda, sedangkan zeatin banyak ditemui pada air kelapa.
Sitokinin berperanan dalam mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, mendorong pembelahan sel dan pertumbuhan secara umum, mendorong perkecambahan dan menunda penuaan.
3. Giberelin
Manfaat giberelin dalam pertumbuhan tanaman adalah mendorong perkembangan biji, perkembangan kuncup, pemanjangan batang dan pertumbuhan daun, mendorong pembungaan dan perkembangan buah, serta memengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar.
Giberelin dikenal juga dengan nama asam giberelat dan dalam pembelahan sel dan atau perpanjangan sel tanaman. Senyawa pertama yang ditemukan memiliki efek fisiologi adalah GA3 (asam giberelat 3).
GA3 merupakan substansi yang diketahui menyebabkan pertumbuhan membesar pada padi yang terserang fungi Gibberella fujikuroi.
Contoh produknya:
- Gibgro 10SP – PT Nufarm Indonesia
- Gibgro 20SP – PT Nufarm Indonesia
- Gibgro 5G – PT Nufarm Indonesia
- Progib 40SG – PT FMC
- GaTiga
Giberelin juga berperan dalam memacu pembungaan pada beberapa tanaman, mematahkan dormansi biji serta memacu perkecambahan biji. Inilah kenapa Gibgro (salah satu produk PT Nufarm Indonesia) dapat dipakai sebagai perlakuan benih (seed treatment ) perendaman dalam air dengan menggunakan gibgro.


4. Etena
Etena atau dikenal juga dengan nama etilena merupakan zat pengatur tumbuh yang berwujud gas pada suhu dan tekanan ruang. Etena berperan dalam mempercepat pemasakan buah.
Contohnya dengan pemeraman merupakan usaha untuk menaikan konsentrasi etilena di sekitar jaringan buah sehingga buah cepat masak.
Contoh lainnya adalah pengarbitan pada pemeramana akan usaha pembentukan asetilena (gas karbid) yang di udara akan tereduksi oleh gas hidrogen menjadi etilena.
Contoh Etilena yang sudah dibuat antara lain Ethepon (asam 2-kloroetil-fosfonat) yang diperdagangkan dengan nama Ethrel dan beta-hidroksil-etilhidrazina (BOH).
Contoh produk lainnya :
- CHEETAH 490 SL – PT Tiga Muara Emas Makmur
- ETHREL 480 SL – PT Bayer Indonesia
- NEWTEX 10 PA – PT Anugrah Sentana Agro
- NEWTEX 5 PA – PT Anugrah Sentana Agro
- PROMOTREL 110 PA – PT Tiga Muara Emas Makmur
- PROTHEPHON 480 SL – PT Multi Sarana Indotani
- RAGET 125 PA – CV Flora dan Fauna
- SANTREL 500 SL – PT Santani Agro Perkasa
- SUPEREL 10 PA – PT Agro Dynamics Indo
- TAMAPON 480 SL – PT Sari Kresna Kimia
- X-TRAIL 480 SL – CV Golden Farm Indonesia
Etilena juga dapat menyeragamkan pembungaan pada tanaman semusim, misalnya pada tanaman nanas.
5. Inhibitor
Inhibitor merupakan zat pengtur tumbuh yang berperan dalam penghambatan proses biokimia dan proses fisiologis bagi aktivitas keempat ZPT di atas. Secara alami Inhibitor adalah asam absisat (ABA), yang selanjutnya diproses menjadi metabolit ABA.
Inhibitor sintetik yang dibuat untuk menghambat metabolisme atau menunda metabolisme tanaman antara lain MH (2-kloroetil) amonium klorida. Asam absisat atau Asicic Acid Hormone (ABA) merupakan hormon tumbuhan yang bekerja melawan giberelin dan auksin.
ABA banyak diproduksi pada bagian daun, bunga, dan buah yang masih muda. Kinerja dari ABA sendiri natural mengikuti umur tanaman.
Fungsi Asam Absisat Pada Tumbuhan
- Memicu pengguguran bunga dan buah
- Menghambat pembelahan dan pembentangan sel
- Menunda pertumbuhan melalui masa dormansi
- Merangsang penutupan stomata selama tumbuhan kekurangan air
- Merangsang pengguguran daun (absisi) saat musim kering atau kemarau
Asam absisat memang cenderung mendorong proses pengguguran beberapa bagian tanaman. Akan tetapi, tanpa asam absisat pun mustahil bagi tanaman untuk tumbuh dengan normal.
Contohnya: Cyocel dan Chlormequat, SADH, ancymidol, asam triiodobenzoat (TIBA) dan morphacyn.