Penyakit pada tanaman padi itu bisa ditimbulkan oleh beberapa sebab antara lain oleh jamur, bakteri, virus, dan atau karena keadaan tanah itu sendiri.
Sering kita temui jika pada tanaman padi yang baru beberapa saat ditanam, tapi tiba-tiba daun terlihat mulai menguning seperti terbakar (klorosis). Pertumbuhannya kerdil (tidak mau tumbuh). Akar tampak coklat kekuningan. Keseluruhan daun berwarna coklat dan berujung kematian pada jaringan batang serta akarnya.
Inilah yang dinamakan tanaman padi terjangkit yang biasa petani menyebutnya “asem-aseman”.

Kenapa Tanaman Padi Terserang Aseman?
Serangan asem-aseman biasanya muncul hampir tiap tahun pada musim tanam II, yaitu antara bulan maret-april pada umur 2-4 minggu setelah tanam terutama musim kemarau (juga bisa dimusim hujan).
Kejadian seperti ini akan semakin banyak dijumpai pada lahan sawah yang kandungan c-organiknya rendah, ditambah kebiasaan petani yang sering menggenangi sawahnya dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma terutaman saat tanaman masih di usia muda.
Pada lahan dengan drainase yang buruk akan dipastikan sangat mudah terjangkiti asem-aseman ini. Jika kondisi tersebut dibiarkan maka jelas akan mengurangi suplai dan proses pertukaran oksigen di dalam tanah.
Asem-aseman juga terjadi karena proses perombakan/pelapukan bahan organik sisa jerami oleh mikroorganisme di lahan tersebut yang belum selesai.
Gejala Tanaman Padi Terserang Asem-aseman
Tanaman padi yang terkena serangan asem-aseman ditemukan gejala kerdil (tidak mau tumbuh), akarnya tampak coklat kekuningan, dan daun berwarna kecoklatan dan berujung kematian.
Kondisi tersebut jangan dianggap kondisi tanaman kekurangan unsur hara N (nitrogen). Jangan pula ditambahlah pemakaian pupuk urea yang mana bukannya daun menjadi hijau kembali, tapi malah akan semakin memperparah kondisi.
Karena penambahan urea akan membuat terjadinya penurunan pH, tanah menjadi semakin asam, akhirnya tanaman keracunan FE dan NA juga bisa timbul senyawa berbahaya seperti asam sulfat (H2SO4). Apalagi jika tanaman masih muda, bisa tambah makin parah jika dibarengi adanya serangan sundep (penggerek batang).
Bagaimana Cara Mengatasi Padi Tanah Asem-aseman
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau bisa mencegah terjadinya asem-aseman pada tanaman padi :
- Perbaiki drainase lahan agar air segera dibuang air dan jangan dibiarkan terus menggenang. Atau bisa dibuat parit di sekeliling petakan lahan untuk memudahkan air terkumpul di pinggir.
- Tunda waktu tanam sampai proses pelapukan sisa bahan organik selesai dengan sempurna, bisa tambahkan bahan pembedah tanah sebagai perombak berbahan mikroorganisme tangguh untuk mempercepat proses.
- Jika memungkinkan tambahkan pupuk kompos/kohe yang sudah matang sempurna minimal 2 ton per hektar, agar ketersediaan hara tetap terjaga dan meningkatkan sediaan C-organik. sehingga memperbesar daya serap air dan meremajakan tanah, sekalian bisa mengurangi pemakaian urea.
- Dianjurkan untuk menggunakan varietas yang lebih toleran tehadap asem-aseman seperti Kalimas, Sintanur, atau Membramo.
Pencegahan Tanaman Padi Terserang Asem-aseman
Asem-aseman adalah kondisi tanah yang memerlukan perlakuan special. Kondisi tersebut akan sangat mudah bagi patogen (jamur dan bakteri dalam tanah) untuk berkembang biak.
Pemberian kapur dolomit pada tanah pada saat pengolahan tanah. Dengen pemberian kapur diharapkan tanah akan didongkrak pH-nya sehingga akan sesuai dengan kondisi yang diharapkan tanaman padi untuk pertumbuhannya.
Penambahan dengan pupuk yang mengandung unsur mikro Zn sangat dianjurkan pada setiap pemupukan.
Tambahkan pupuk yang mengandung unsur mikro Zn seperti ZnSO4 sebanyak 15-20 kg per hektar lahan. Jika sudah terlanjur muncul gejala asem-aseman, undur jadwal pemupukan dengan unsur N bisa 20 HST atau lebih.
Atau tambahkan fungisida Ziflo 76WG pada pemupukan. Karena penambahan Ziflo 76WG memberikan aksi yang berlipat, selain penambah unsur Zn juga mengendalikan patogen pada tanah.
Cara Praktis Pencegahan Tanaman Padi Terserang Asem-aseman
Karena tanaman padi yang terkena asem-aseman memiliki masalah dengan akar, maka cara praktis dalam pencegahan sekaligus pengendalian asem-aseman adalah sebagai berikut:
- Pada saat pemupukan pertama campurkan fungisida Ziflo 76WG sebanyak 1 kilogram per 1 kwintal pupuk yang digunakan. Sebagai contoh jika pemupukan pertama akan menggunakan 3 kwintal pupuk, maka masukan minimal 3 bungkus fungisida Ziflo 76WG (1 bungkus kemasan = 800 gr). Aduk merata Bersama pupuk dan taburkan ke lahan.
- Pada saat penyemprotan, lakukan penyemprotan dengan menggunakan fungisida Ziflo 76WG dengan dosis 3 gram per liter atau 60 gram per tangki 16 liter.
Kenapa Fungisida Ziflo 76WG Campur Pupuk Untuk Pengendalian Padi Terserang Asem-aseman?
Fungisida Ziflo 76WG adalah fungisida yang berbahan aktif Ziram 76%, rumus kimianyanya adalah C6H12N2S4Zn.

Ada banyak pertanyaa yang saya temukan di group-group pertanian, khususnya teman-teman petani padi yang memiliki masalah dengan hama sundep, cara pengendaliannya, obat hama atau insektisida yang ampuh untuk sundep.
Atau jangan-jangan Anda sendiri saat ini sedang memiliki masalah dengan sundep? Tenang… saya akan infokan insektisida yang cocok untuk masalah ini.







Diantara pertanyaan-pertanyaan itu antara lain:
- Dulur padi saya kena tikus dan sundep mohon solusinya dan harus di obat apa.. trimakasih
- Tanaman padi kena sundep padi umur 35 hari hst
gimna bisa pulih ndak yah kondisi agak parah. agak banyak yang sudah menguning - Numpang tanya para suhu, padi umur 24 hari kena sundep, obat sundep yg ampuh itu apa, udh pake ini itu tetep aja gak sembuh😥😥😥
- Sebagian kena sundep padi saya lur umur 45hst. Mohon solusinya lur.
- Mohon bantu, padi kena sundep harusnya di obati pake apa ya ? 🙏🙏🙏
- Mau minta solusinya Para master tani kalau padi kena sundep atau penggerak batang apa obat yg ampuh . Masih pemula ,🙏🙏🙏
- Assalamualaikum sedulur tani,,padi saya umur 10hst kena sundep, obat yang bagus apa ya luur
- Infonya dong cara mengatasi tanaman padi kena sundep??
- Maaf para senior klo padi kena sundep apa obat nya ya terimakasih
- Obat tanaman padi kena sundep apa yg joss lurrrr telurrr tlng bantuanya
- Untuk padi yg kena sundep apa obatnya om?
- Padi saya 30 hst 70 persen kena sundep. Apa obatnya yg paling ampuh dan apakah rumpun padi yg pada mati akan pulih lagi???
- Benih padi kena sundep daun menguning, gimana cara mengatasinya?
- Harus bagai mana iki lor… padi aq kena penyakit sundep tapi wes parah usia padix umur 45 hari… ayo kasih solusi dolor2.
- Mengatasi padi kena sundep dan kerdil apa suhu
dan lain sebagainya.
Intinya adalah menanyakan bagaimana cara mengatasi sundep pada tanaman padi.
Apa itu Sundep?
Hama Penggerak Batang Padi (PBP) merupakan hama utama pada tanaman padi. Hama penggerek batang padi (PBP) dapat menyerang tanaman padi stadia umur muda/vegetatif (dikenal sebagai hama sundep) dan menyerang tanaman stadia generatif (dikenal sebagai hama beluk).
Jadi sudep (dead hearts) ini adalah hama penggerek batang padi yang menyerang tanaman padi pada umur muda atau fase vegetatif yang menyebabkan kematian anakan padi (tiller). Kerugian hasil akibat serangan hama ini cukup besar, bisa-bisa gagal tanam jika serangannya parah.
Namun jangan panik, karena jika sundep sudah dapat diatasi pada stadium vegetatif, dapat dikompensasi dengan pembentukan anakan baru. Tanaman masih sanggup mengkompensasi akibat kerusakan oleh penggerek batang padi sampai 30%.
Terlebih dii musim hujan petani lebih waspada serangan hama Penggerek Batang Padi Kuning (PBPK). Sundep juga beluk merupakan hama utama pada tanaman padi yang menimbulkan kerusakan berat. Suhu, kelembaban, dan curah hujan sangat cocok bagi perkembangan Sundep juga Beluk.
Harus diakui sampai saat ini belum ada varietas padi yang tahan terhadap hama ini.
Tanda-tanda Serangan Sundep Pada Tanaman Padi
Serangan sundep ditandai dengan daun padi muda menguning tergulung lalu mengering dan mati.
Sedangkan Beluk menyerang pada fase generatif (fase berbunga/berbuah) yang ditandai dengan bunga atau buah padi yg baru keluar berwarna putih, berguguran, gabahnya kosong (gabuk).
Penyebab Serangan Sundep
Hama sundep adalah salah satu hama yang sangat menjengkelkan bagi petani padi. Karena hama sundep itu bisa masuk ke batang padi, dan memangsa batang padi itu dari dalam.
Akhirnya batang padi itu akan mati dan dapat dipastikan bisa menggagalkan pengisian bulir padi. Foto bulir padi yg gagal terisi, bisa dilihat pada lampiran yang pertama.
Sundep itu sejenis ulat yang ukurannya sangat kecil (kira-kira sedikit lebih besar dari rambut kita) yang masuk kedalam batang padi dan memotong titik tumbuh utama. Atau dikenal juga sebagai penggerek batang.

Jika Anda petani, terlebih lagi petani padi, apakah sering ditemukan tanaman padinya mengalamani banyak masalah. Tanamannya kerdil, pertumbuhannya lambat, daun tanaman menguning, akar pendek dan warnanya merah, dll. Padahal sudah banyak melakukukan usaha untuk memulihkannya.
Padahal… pemupukan sudah dilakukan sesuai dengan dosis anjuran.
Penyemprotan pestisida untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman untuk mengendalikan hama dan penyakit sudah dilakukan.
Gulma pengganggu sudah dibersihkan
Hormone pemacu pertumbuhan tanaman sudah diberikan.
Hasilnya? Tetap penampakan pertumbuhan tanaman kurang memuaskan.
Sarannya… coba sekali-kali cek kondisi tanahnya!
Mengapa? Siapa tahun kondisi tanahnya bersifat asam!

Pentingnya Mengetahui Kondisi Tanah
Sangat jarang petani memperhatikan tingkat keasaman tanah. Bahkan tidak sedikit juga petani yang tidak mengerti apa itu tingkat keasaman tanah (pH tanah). Para petani kebanyakan hanya memikirkan berapa dosis pupuk. Harapannya agar jumlah panen bisa meningkat.
Padahal pemberian pupuk kimia tertentu, apalagi sampai over dosis, bisa mengakibatkan tanah menjadi asam atau basa. Tanah dengan kondisi terlalu asam atau terlalu basa inilah yang banyak menimbulkan masalah pada tanaman.
Memahami tingkat keasaman (pH tanah) adalah dasar ilmu kimia tanah yang harus diketahui sebelum melakukan penanaman. Kenapa tanaman itu bersinggunangan dengan kimia? Karena tanaman itu menyerap unsur hara dalam bentuk ion. Apa itu ion? Ion adalah atom yang bermuatan listrik positif atau negatif.
Apa Itu pH Tanah
pH adalah singkatan dari potential hydrogen, yaitu skala perhitungan jumlah potensi ion hidrogen (H+) yang ada di tanah. Ion hidrogen ini lawannya adalah ion hidroksida (OH-).
Didalam tanah, potensi jumlah ion H+ dan OH- ada 3 kemungkinan yang terjadi, yaitu :
- H+ = OH-. Jumlah Hidrogen sama dengan/seimbang dengan hidroksida. Kondisi ini artinya pH netral (nilai indikator pH = 7). Kondisi tanah kondisi normal. Kondisi seperti ini adalah sangat ideal bagi tanaman.
- H+ > OH-. Ini artinya tanah dlm kondisi asam (nilai pH < 7). Semakin kecil pHnya berarti semakin asam.
- H+ < OH-. Ini artinya tanah dalam kondisi basa (pH > 7) semakin tinggi nilai pH maka semakin basa.
Apa Akibat Jika pH Asam atau Basa?
Tanaman budidaya, kebanyakan akan tumbuh optimal ketika pH tanah mendekati netral. Kondisi pH tanah normal untuk berbagai jenis tanaman, misalnya
- Tanaman padi, jagung optimum pada pH 5 s/d 6.5
- Bawang merah, tomat optimum di pH 6-8.
- Tebu, kacang tanah pH 7 – 8,
- Cabe pH 5.5 -7
Efek Jika Tanah Kondisi Asam
Pada tanah pH lebih rendah dari 5,6 pada umumnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara penting seperti fosfor dan nitrogen.
Bila pH lebih rendah dari 4.0 pada umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman menjadia terhambat
Konsentrasi Alumunium dan besi (Fe) yang tinggi pada tanah memungkinkan terjadinya ikatan terhadap fosfor dalam bentuk alumunium fosfat atau Fe-fosfat.
P yang terikat oleh alumunium tidak dapat digunakan oleh tanaman.
Tanaman yang ditanam pada tanah yang memiliki pH rendah biasanya juga menunjukkan klorosis (peleburan klorofil sehingga daun berwarna pucat) akibat kekurangan nitrogen atau kekurangan magnesium.
Selain itu pH tanah rendah memungkinkan terjadinya hambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi proses mineralisasi unsur hara seperti N dan P dan mikroorganisme yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, misalnya bakteri tanah yang dapat bersimbiosis dengan leguminosa seperti Rhizobium atau bersimbiosis dengan tanaman non leguminosa seperti Frankia sehingga sering dijumpai daun-daun tanaman pada tanah asam mengalami klorosis akibat kekurangan N.
Bakteri tanah yang lain seperti azotobakter (A. Chroococcum) yang dapat berasosiasi dengan akar tanaman hanya dapat hidup apabila suasana larutan tanah netral hingga basa.
Mikroorganisme tanah lain yang bermanfaat bagi tanaman, yang dapat terpengaruh pertumbuhannya bila berada pada suasana asam adalah mikoriza.
Mikoriza adalah jamur yang dapat melarutkan fosfor organik menjadi fosfor inorganik yang tersedia bagi tanaman.
Efek Jika Tanah Kondisi Basa
Pada tanah atau media tanam dengan tingkat alkalin tinggi (basa) unsur hara mikro seperti tembaga, mangan, seng dan besi akan terikat secara kimiawi dan tidak dapat diserap oleh tanaman.
Seperti halnya tanaman pada tanah asam, pada tanah basa tanaman juga tidak akan tumbuh dan berproduksi secara maksimal.
Cara Menangani Tanah Asam atau Basa?
Bagaimana dengan tanah yang asam? Tebarkan kapur
Pada tanah atau media tanam lainnya yang memiliki tingkat keasman tinggi, unsur magnesium, kalsium dan fosfor akan terikat secara kimiawi sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman.
Pada kondisi seperti itu, unsur alumunium dan mangan akan bersifat racun dan merugikan tanaman. Pemberian pupuk tidak akan efektif dan tidak efesien karena unsur hara tidak diserap tanaman.
Tanaman akan tumbuh tidak normal dan produktifitas rendah dengan kualitas yang buruk. Untuk mengurangi tingkat keasaman dapat dilakukan dengan pemberian dolomit (Kapur Pertanian).
Pemberian dolomit dengan dosis sesuai kebutuhan dapat dilakukan untuk menyesuaikan nilai pH tanah.
Kapur yang dapat digunakan bisa kapur tohor/kapur bangunan (CaO), bisa kapur mentah (CaCO3) atau kapur pertanian/dolomit (CaMg(CO3)2). Dosis penggunaan tergantung berapa nilai pH yg ingin dicapai. Misal pH awal 4 mau dinaikkan menjadi 6, maka dosis kapurnya (6-4) x 1 ton per hektar = 2 ton per hektar. Bisa dikatakan pengapuran 1 ton per hektar akan meningkatkan pH satu tingkat.
Bagaimana dengan tanah yang basa? Tebarkan belerang (sulfur).
Pemberian unsur asam atau belerang untuk menurunkan sifat basa tanah biasanya tidak efektif pada tanah yang mengandung mineral kalsium karbonat (unsur kapur).
Mineral karbonat menempatkan pH tanah pada skala 7,5 – 8. Hampir seluruh mineral kalsium karbonat harus dinetralkan dengan asam yang kuat, dan kalaupun itu dilakuan tidak akan memberikan hasil yang memuaskan. Artinya hasil yang didapatkan hanya pada angka 7,5 dan tidak mampu sampai skala 7 atau dibawah 7 (netral).
Penggunaan Pupuk Kompos Untuk Jangka Panjang
Kedua hal tadi kapur untuk tanah asam dan belerang (sulfur) untuk tanah basa adalah teknik menetralkan pH dengan cara instan dan cepat.
Jika ingin cara yg alami maka gunakan pupuk kompos/pupuk kandang. Kompos itu selain mengandung unsur hara juga menjadi tempat hidupnya mikroba (bakteri & jamur). Dimana mikroba itu tadi berfungsi untuk menguraikan unsur hara, sehingga bisa menyuburkan tanaman dan sekaligus menetralkan pH secara perlahan lahan.
Rekomendasi pH meter terbaik
Kini saatnya memilih produk pH meter terbaik untuk Anda. Pilih sesuai kebutuhan, ya!
4 In 1 Soil Survey Instrument
Mengutip artikel berita dari Darmakita.com mengenai Padi Jepang “Padi Jepang Hasilkan Panen 9,8 Ton Per Hektar”.
Info ini sangat menarik dan patut dicoba oleh petani untuk menghindari “jebakan harga komoditi padi” yang kadang – bahkan lebih banyak seringnya – harga pembelian gabah itu diatur oleh tengkulak padi.
Jenis tanaman padi yang saat ini menjadi primadona petani adalah Japonicum Koshihikari yaitu jenis beras premium dari Jepang. Japonicum koshihikari adalah salah satu jenis beras dari Jepang yang sangat populer di Jepang. Jenis beras ini menjadi pilihan favorit untuk membuat sushi.

Beras premium dari jepang Japonicum koshihikari, rupanya sukses dibudidayakan oleh petani Desa Besur Kecamatan Sekaran, Lamongan. Mereka bahkan membudidayakannya secara organik, tanpa pupuk kimia dan pestisida kimia.
Yang lebih penting lagi bagi petani adalah adanya jaminan bahwa beras ini mampu diserap langsung oleh industri, tanpa perantata tengkulak. Bersyukur petani Besur karena tidak mengalami kesulitan soal pemasaran beras ini. Karena sudah ada perusahaan yang siap menampung berapapun hasil panennya.
Memang untuk masuk langsung ke user premium saat ini “tren organik” lebih menarik dan menambah nilai tambah. Organik tanpa pestisida dan tanpa pupuk kimia. Memang bisa?
Sepertinya bisa, karena saat ini telah banyak produk-produk seperti pupuk organik (POC), pestisida organik, dan produk-produk organik lainya dipasaran.
Menurut perhitungan petan Besur bertani secara organik rata-rata produktivitasnya bisa mencapai 9,8 ton per hektare. Sementara ongkos produksi juga jauh berkurang. karena ongkos pupuk kimia yang biasanya Rp 2 juta per hektare, kini dengan pupuk organik hanya Rp 600 ribu perhektare.
Sementara ongkos untuk pestisida maupun pengendali hama menjadi nol, karena diproduksi sendiri. Selain itu petani juga memanfaatkan bunga refugia dan burung hantu sebagai pembasmi hama.
Apa itu Benih Padi & Beras Jepang (Japonica)

Wikipedia mengartikan media tanam sebagai media tumbuh bagi tanaman umumnya berupa tanah.
Puluhan bahan yang berbeda yang digunakan dalam berbagai kombinasi untuk membuat media tumbuh buatan sendiri atau komersial. Media tanam umumnya memiliki berbagai nutrisi, mineral, air, vitamin, serta kandungan lain yang tentunya dibutuhkan oleh tanaman, sehingga peran akar berperan penting dalam menyerap kandungan hara yang dimiliki media tanam bisa lebih optimal.
Supaya tanaman kita tetap tumbuh dengan maksimal, maka media tanam harus betul-betul diperhatikan. Karena faktor terpenting untuk tumbuh sebuah tanaman yaitu media tanam yang berkualitas dan baik.
Fungsi media tanam adalah:
- Tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman
- Penopang tanaman dan bonggol agar tumbuh secara baik
- Penyedia unsur hara bagi tanaman
- Penyedia air bagi tanaman
Jenis-jenis Media Tanam
Secara garis besar media tanam dibedakan menjadi dua yaitu:
Media tanam organik
Media tanam organik adalah media tanam yang menggunakan bahan organik yang pada umumnya menggunakan komponen dari organisme hidup.
Contoh media tanam organik: arang, batang pakis, kompos, mos (media tanam yang berasal dari paku-pakuan), pupuk kandang, sabut kelapa (coco peat), sekam padi, humus (top soil).
Media tanam anorganik.
Media tanam anorganik merupakan media tanam yang menggunakan bahan yang memiliki kandungan unsur mineral tinggi dan berasal dari proses pelapukan yang ada terdapat di inti bumi.
Contoh media tanam anorganik adalah pasir, kerikil, pecahan batu bata, spons (floral foam), tanah liat, vermikulit, gabus (stereofoam), dan rock wool.

Media Tanam Sekam Padi
Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang sudah digiling. Sekam padi yang biasa digunakan bisa beruap sekam bakar atau sekam mentah (tidka dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama.
Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga system aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik.
Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu disterilisasi lagi karena mikroba pathogen telah mati selama proses pembakaran. Selain itu, sekam bakar juga memiliki kandungan karbon karbon (c) yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur.
Namun, sekam bakar cenderung mudah lapuk.
Kelebihan sekam mentah sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsur hara.
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan.
Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar.
Dalam proses penggilingan padi menjadi beras giling, diperoleh ha-sil samping berupa:
- Beras giling 50-63,5% dari bobot awal gabah
- Sekam mentah : 15-20%; yaitu bagian pembungkus atau kulit luar biji,
- Dedak/bekatul : 8-12%; yang merupakan kulit ari, dihasilkan dari proses penyosohan, dan
- Menir : ±5%; merupakan bagian beras yang hancur.
Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan.
Unsur Kimiawi Apa yang Terkandung Pada Sekam Padi Mentah
Sekam mengandung beberapa unsur kimia penting seperti (Suharno (1979)
- Kadar air : 9,02%
- Protein kasar : 3,03%
- Lemak : 1,18%
- Serat kasar : 35,68%
- Abu : 17,17%
- Karbohidrat dasar : 33,71
Menurut DTC – IPB, unsur yang yang terdapat sekam padi adalah :
- Karbon (zat arang) : 1,33%
- Hidrogen : 1,54%
- Oksigen : 33,64%
- Silika : 16,98%
Dengan komposisi kandungan kimia seperti di atas, sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan:
- Sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia,
- Sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan, terutama kandungan silika (SiO2) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industri bata merah,
- Sebagai sumber energi panas pada berbagai keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil.
Sekam Padi Sebagai Media Tanam dan Pupuk
Sekam padi yang dibakar hingga menjadi abu. Abu sekam memiliki fungsi mengikat logam berat. Selain itu sekam berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya.
Sekam ada dua jenis yang dipakai untuk tanaman hias
- Sekam yang hangus 50% untuk media tanam atau dicampur.
- Sekam yang hangus 100% ini baik untk media atau campuran dan juga baik untuk semai, lebih steril, soal kelembaban saat membuat tidak perlu diperhatikan, tapi saat aplikasinya ketanaman asal jangan becek aja.
Semua tanaman bisa tumbuh baik dengan sekam bakar, keuntungan pakai media tanama sekam bakar adalah steril, poros, banyak unsur hara, ringan untuk mobilisasi, tapi harganya terbilang mahal, karena proses pembuatanya memakan waktu dan bahan bakar yang banyak.
Sekam berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya.
Sekam juga sebagai salah satu bahan organik dan merupakan kompos bagi tanah. Bahan organik itu berfungsi memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah. Tapi kandungan unsur hara sekam itu tak sebanyak yang ada di pupuk buatan, maka penggunaan yang terbaik adalah dengan mencampur antara kompos (misalnya sekam) dan pupuk buatan, dengan intensitas sesuai kebutuhan tanah.
Sekam Padi Memperbaiki Tanah Sawah Sebagai Media Tanam Padi
Sekilas mengenai silika. Sumber silika sumber silika selain dari air irigasi, ada dua macam, yaitu dari bahan organik dan limbah industri. Bahan organik sumber silika mencakup jerami, sekam, limbah tanaman tebu, dan janjang kosong sawit.
Semua bahan ini hendaknya dikomposkan dulu baru diberikan ke tanaman agar kandungan silika dan juga kalium bisa diserap tanaman.
Ternyata abu sekam padi dan juga jerami padi ini sangat kaya akan silika (Si). Dengan memanfaatkan sekam dan jerami yang ditelah dikomposkan kemudian dikembalikan ke lahan sawah, akan menjadikan tanah sawah menjadi media tanam bagi padi dalam memenuhi unsur silikanya.
Karena fungsi silika pada tanaman padi adalah sebagai pembentukan dinding sel tanaman, memperkokoh pertumbuhan tanaman sehingga tumbuh tegak dan dapat menangkap sinar matahari untuk proses fotosintesis yang optimal.
Di samping itu, Silika juga memperkuat ketahanan batang dan daun terhadap serangan ha ma penyakit dan sebagai penyeimbang unsur hara lain, seperti fosfat dan trace element yang menjadi racun.
Silika juga pun berperan dalam mengefisienkan penggunaan air bagi tanaman.