Apa Perbedaan Antara Kompos Tea (Compost Tea) dengan Kompos

Apa Perbedaan Antara Kompos Tea (Compost Tea) dengan Kompos

Hasil penelitian Purnomo dkk (19 … ) dari Universitaas Lampung, menunjukan “Aplikasi Compost Tea Dan Jamur Beauveria Bassiana Menekan Perkembangan Hama Dan Penyakit Serta Meningkatkan Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Padi”.  Jurnalnya dapat di peroleh di sini.

Pupuk Organik, Compos Tea (Compost Tea), Kompos

Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami. Lebih rincinya pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia.

Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara lain pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput laut dan guano.

Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa diantaranya  juga mengelompokkan pupuk-pupuk yang ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang kaya K) ke dalam golongan pupuk organik.

Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik cair antara lain adalah compost tea (CT), ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain.

Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

Compost Tea (CT)

Banyak terminologi untuk CT, diantaranya organic tea,  compost  extract,  water  fermented compost extract, compost slurry, dan compost steepages.  Dalam bahasa Indonesia ada yang mengartikan seduhan kompos, teh kompos, dan lainnya.

CT adalah hal baru yang saat ini sedang marak dibicarakan para pelaku pertanian. Ingham (2000) telah membuktikan bahwa seduhan kompos dapat meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanaman.

CT adalah ekstrak cair yang berasal dari fermentasi kompos.

Metode produksi CT mengacu pada pasokan oksigen di dalam wadah fermentasi yaitu metode diaerasi menghasilkan aerated compost tea atau metode aerasi (ACT) dan metode tanpa diaerasi menghasilkan non-aerated compost tea atau kompos non-aerasi (NCT). 

CT telah terbukti dapat memperbaiki kesuburan tanah secara langsung, meningkatkan laju mineralisasi bahan organik tanah, melarutkan unsur hara yang terjerap serta mampu mengkhelat ion, serta meningkatkan pertumbuhan serta hasil tanaman.  

Secara umum, tidak  terdapat perbedaan  efektivitas antara ACT dan NCT. Aplikasi CT melalui tanah terbukti lebih efektif dibandingkan melalui penyemprotan di permukaan daun.

Dalam proses pembuatanya, seduhan kompos non-aerasi (NCT) tidak ditambahkan oksigen, yang menyebabkan suasana anaerobic yang membatasi tumbuhnya mikroorganisme  aerob.  Pembuatan  NCT memakan  waktu  paling  cepat  dua minggu, makin lama makin meningkatkan akumulasi antibiotik, yang diketahui dapat mengaltifkan respon kekebalan alami tanaman.  Proses pembuatan SKN ini menimbulkan bau yang tidak sedap;

Metode  ACT ini memungkinkan banyak organisme menguntungkan untuk berkembang dan memperbanyak diri dalam seduhan. ACT dapat dipersiapkan dalam 2-3 hari yang memungkinkan pengguna merespon dengan  cepat  tentang ramalan cuaca atau indikasi adanya penyakit.

Mekanisme yang mungkin terjadi dalam pengendalian patogen oleh mikroorganisme menguntungkan adalah mengisi ruang di permukaan daun yang dapat membatasi ruang tumbuh patogen, mampu berkompetisi dalam  mencari nutrisi yang dibutuhkan patogen, mengeluarkan senyawa metabolit  sekunder, dapat memarasitik patogen secara langsung, serta menstimulasi kekebalan alami tanaman.

Keanekaragaman hayati yang tinggi terkandung dalam CT menurut  BBC Laboratories  (2001) yaitu:

Pengaruh Ct Terhadap Tanah Dan Tanaman

Kompos telah diketahui kaya mikroba fungsional, substansi humat, dan unsur hara yang dibutuhkan dalam mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman.  Peran  kompos kimia  tanah dan pada akhirnya akan mendukung tersediannya unsur hara di tanah serta serapannya oleh tanaman.

Sejalan dengan peran kompos tersebut, maka CT sebagai turunan dari produk berbasis kompos juga memberikan pengaruh demikian.  Sebagai produk fermentasi lanjutan maka CT mampu memasok unsur hara dalam bentuk ion-ion yang dapat langsung diserap oleh tanaman tanaman.

Beberapa peneliti juga melaporkan bahwa CT terbukti dapat memperbaiki kesuburan tanah secara langsung; meningkatkan jumlah mikroba tanah dan aktivitasnya dalam memineralisasi bahan organik tanah, melarutkan unsur hara yang terjerap serta mengkhelat ion.

Substansi CT juga mempunyai kemampuan  dalam  menyuplai  hormon tumbuh auxin dan substansi-seperti cytokinin untuk tanaman.  Tidak ada perbedaan pengaruh antara ACT dengan NCT, baik terhadap aktivitas mikroba fungsional, kesuburan tanah, maupun pertumbuhan dan hasil tanaman.

Selain itu, pemberian CT secara langsung di tanah lebih efektif  dibandingkan  melalui  penyemprotan pada daun tanaman.

Compos Tea Versi Bunkai

BACA JUGA : Apa Perbedaan Dekomposer Bunkai dan Compost Tea

CT Bunkai adalah ekstraksi kompos yang mengandung nutrisi lengkap sekaligus mineral penyangga pH. Proses pembuatan compost tea dengan aerasi dan agitasi hanya membutuhkan waktu 24jam siap aplikasi. Penambahan mikroba efektif sebagai penambat N, pelarut phosphat, dan pengurai sintetik menjadi unsur siap saji untuk tanaman. Pada dasarnya tanaman tidak langsung menyerap nutrisi pupuk, kecuali dengan bantuan mikroorganisme bakteri dan fungi.

CT Bunkai bisa berfungsi ganda. Yaitu berfungsi sebagai nutrisi tanaman dan diperkaya mikroba yang bekerja sebagai pembenah tanah

Rumus Dasar Compost Tea  Bunkai #1

Untuk pembuatan compost tea sebanyak 200 liter, rumus dasar compost tea dengan menggunakan tanaman Kipahit, adalah sebagai berikut:

Baca Juga Mengenai : Kipahit, Tanaman Pengganggu (Gulma) yang Banyak Membantu Petani

  1. Kascing 20 Kg
  2. Cacahan Daun Dan Batang Kipahit 10 Kg
  3. Decomposer Bunkai 5 Ltr
  4. Humic Acid 1 Kg
  5. Azomite 1 Kg
  6. Santa Micro 25 Gram
  7. Npk 16:16:16 3 Kg
  8. Mkp 1 Kg
  9. Air Sampai 200 Ltr
  10. Diaerasi Selama 5 Hari
  11. Dosis aplikasi kocor  = 1 ltr compost tea : 10 ltr air ( usia 2 bulan )

Diaplikasikan dengan cara semprot dengan interval penyemprotan 7 hari sekali dan boleh dicampur dengan pupuk kimia

Rumus Compost Tea Vegetatif  untuk kapasitas 5 liter

  1. Kascing 250 gram
  2. Guano 50 gram
  3. Susu segar 50ml/50gr susu bubuk
  4. Daun kelor 50gram
  5. Humat 25 gram
  6. Azomite 25 gram
  7. Bunkai 250 ml/ dekomposer aerob

Dosis 500-700 ml/tangki kapasitas 16 liter atau 1 liter CT untuk tangki dengan kapasitas 20 liter.

Untuk fase generatif tambahkan saja P dan K nya  misal rumput laut/tepung rumput laut.

Apakah Jika Tanaman Sudah Dikasih Pupuk Tanaman Bisa Langsung Menyerapnya?

Apakah Jika Tanaman Sudah Dikasih Pupuk Tanaman Bisa Langsung Menyerapnya?

Hubungan pupuk dengan mikroba itu analogi sederhana. Diibaratkan pupuk itu adalah gabah, maka mikroba itu adalah koki/juru masak yang akan memproses gabah sampai menjadi nasi.

Kalau tanaman itu hanya dikasih pupuk tanpa diimbangi dengan pengontrolan mikroba, mirip kejadiannya seperti kita dikasih gabah tapi tidak ada koki yang memasaknya.

Apakah jika tanaman sudah dikasih pupuk tanaman bisa langsung menyerapnya?

Jawabannya tentu saja tidak.  Baik itu pupuk kompos atau pupuk kimia sintetis, sebenarnya bentuknya itu masih bahan baku nutrisi makanan. Belum bisa disebut nutrisi yang siap saji (siap diserap) oleh tanaman.

Kompos (kotoran hewan, daun, ranting, sisa makanan dsb) memiliki banyak senyawa kimia. Mulai dari nitrogen total atau disingkat N-Total (protein, zat gula, vitamin, urea dsb), phosphor (P2O5), kalium (K2O), dan masih banyak lagi.

Apakah tanaman itu bisa langsung menyerap senyawa kimia dipupuk kompos itu? ya tidak. Yang diserap tanaman itu hanya senyawa tertentu saja, yeng bentuknya adalah ion.

Beberapa pakar menulis, ketebalan kompos yang sudah terurai sempurna atau istilahnya adalah humus, idealnya itu antara 2% – 5%. Artinya kalau tanah itu kita gali 1 meter persegi dalam bentuk kubus, maka ketebalan 2%-5% dari 1 meter persegi itu sekitar 2 cm sampai 5 cm.

Ketebalan humus 2% – 5% (2 cm – 5 cm) inilah yang mengindikasikan tanah kita subur dan bagus untuk ditanami apapun. Di lapisan humus inilah yang menyediakan sumber nutrisi lengkap, ditambah dengan tumbuh-kembangnya berbagai jenis mikroba penyuburkan tanaman.

Selama proses pembusukan (dekomposisi) itu, terjadi beberapa langkah reaksi kimia, dimana pada langkah tertentu senyawa kimianya itu masih berbentuk amoniak (NH3). Dan amoniak ini sifatnya racun sehingga bisa membahayakan kelangsungan hidup tanaman. Belum lagi selama terjadi reaksi kimia tertentu, juga akan mengeluarkan gas metan yang panas yang bisa membakar tanaman.

Makanya kalau kita mau pake pupuk kompos, seharusnya kompos (kotoran hewan & sisa-sisa tanaman) itu di-dekomposisi atau bahasa mudahnya “dibusukkan” terlebih dahulu diluar lahan, sampai kompos tadi berubah menjadi humus barulah kita ditebarkan ke lahan.

Kalau proses pembusukan itu kita kondisikan dengan penambahan mikroba, maka lama prosesnya paling sekitar 2 minggu sampai 1 bulan saja, tergantung banyaknya jenis mikroba yang kita gunakan.

Sumber dan Credit:

Bersambung ke bagian 2: Jangan Gunakan Pupuk Kimia Pada Tanaman.  Kalau Masih Mau Pakai Juga, Pakai Ini.

Pupuk Fospat (P) Tidak Akan Efisien Jika Adanya Unsur Ini

Pupuk Fospat (P) Tidak Akan Efisien Jika Adanya Unsur Ini

Fosfat (P) merupakan usur esensial yang paling banyak diperlukan setelah nitrogen. Bagi tanaman, P berperan penting dalam fotosintesis dan perkembangan akar serta organ generatif.

Namun ketersediaan P dalam tanah relatif rendah. Jarang yang melebihi 0,001% dari total P.

Banyak diantara fosfat di dalam tanah yang tidak tersedia dan tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Hal ini karena P terikat dengan unsur lain. Pada tanah masam, fosfat akan membentuk senyawa Al-P, Fe-P, dan occluded-P

Pada tanah alkali fosfat bersenyawa membentuk Ca-P yang sukar larut dalam air.

Adanya unsur yang mengikat P menjadikan pemberian pupuk P menjadi tidak efisien.

Pupuk P perlu diberikan dalam jumlah banyak. Hanya 15-20% pupuk P yang dapat diserap tanaman. Sisanya terjerap di antara koloid tanah dan tinggal sebagai residu dalam tanah. Hal ini yang menyebabkan defisiensi fosfat bagi pertumbuhan tanaman.

Gunakan Mikroba Meningkatkan Fungsi Pupuk Fospat

Salah satu alternatif untuk mengefisienkan pemupukan fosfat adalah dengan memanfatkan kelompok Mikroorganisme Pelarut Fosfat.

Mikroorganisme pelarut fosfat adalah kelompok mikroorganisme yang mampu melarutkan fosfat tidak tersedia menjadi tersedia dan dapat diserap tanaman. Pemanfaatan mikrooganisme pelarut fosfat diharapkan dapat mengatasi permasalahan P utamanya pada tanah masam.

Mikroorganisme pelarut fosfat terdiri atas kelompok bakteri dan kelompok jamur.

Mikroorganisme yang termasuk dalam kelompok bakteri pelarut fosfat antara lain :

  • Pseudomonas striata,
  • P. diminuta,
  • P. fluorescens,
  • P. cerevisia, P. aeruginosa,
  • P. putida,
  • P. denitrificans,
  • P. rathonis,
  • Bacillus polymyxa,
  • B. laevolacticus,
  • B. megatherium, Thiobacillus sp., Mycobacterium, Micrococcus, Flavobacterium, Escherichia freundii, Cunninghamella, Brevibacterium spp., Serratia spp., Alcaligenes spp., Achromobacter spp., dan Thiobacillus sp.

Kelompok bakteri pelarut fosfat yang banyak terdapat pada lahan pertanian di Indonesia berasal dari genus Enterobacter dan Mycobacterium.

Sedangkan kelompok jamur yang dapat: melarutkan fosfat umumnya berasal dari kelompok Deutromycetes antara lain Aspergillus niger, A. awamori, P. digitatum, P. bilaji, Fusarium, Sclerotium, dan lain-lain.

Jamur pelarut fosfat yang dominan di tanah adalah Penicillium dan Aspergillus. Pada tanah masam yang dominan adalah Aspergillus niger dan Penicillium.

Apa Perbedaan Dekomposer Bunkai dan Compost Tea

Apa Perbedaan Dekomposer Bunkai dan Compost Tea

Tidak dipungkiri dalam perawatan tanaman, kita selalu perang dengan mikroba patogen. Artinya bahwa mikroba itu memang ada dan selalu ada dilahan.

Sebagian orang berpendapat ” ngapain sibuk sibuk suplai mikroba, toh dialam sudah banyak”. Betul pendapat ini tapi juga kurang tepat. Mikroba lokal ada yang baik ada yang jahat dan semua mereka mudah mati dengan bahan aktif.

Mikroba baik sangat kuat menghajar mikroba jelek cuman populasi mereka lambat. Mikroba jelek populasinya sangat cepat. Maka dengan aktifitas bahan aktif pestisida, mikroba negatif lebih sering muncul dan kuat karena populasinya cepat dan cepat pula menyebar.

Oleh karenanya perlu aplikasi mikroba positif pada lahan untuk percepatan populasi positif.

Kebanyakan semua mikroba merebutkan wilayah untuk menguasai makanan. Karbohidrat dan gula tanaman yang paling disukai mereka.

Saat tumbuhan muda/vegetatif, mikroba jelek sudah datang dan berada di sekitar tanaman bahkan juga sudah hinggap pada tanaman hanya saja aktifitasnya kurang terlihat karena tanaman muda belum mempunyai banyak karbohidrat dan gula.

Saat generatip saat semuanya tersedia, maka mereka langsung muncul dan seolah olah langsung menyebar dan menguasai lahan. Kita pun kelimpungan.

Oleh karenanya, aplikasi penyebaran mikroba BUNKAI/CT sebaiknya dilakukan gencar saat olah lahan – saat tanaman muda agar mereka bisa menekan patogen yang sudah siap siaga dilahan. Rutin semprot lahan diawal bisa meringankan beban kerja di akhir.

Baca juga : Cara Membuat Pupuk Kompos Organik dari Sampah Rumah Tangga Dengan Dekomposer Bunkai

Apa itu Compos Tea

Kompos teh/Compost tea/CT merupakan metode ekstrasi cair kompos/manur/bokasih yang terfermentasi sempurna dg tujuan utk mengambil sari pati/nutrisi yang ada pada kompos/bokasih dan memperkuat bakteri decomposer sekaligus menyediakan nutrisi.

Compost tea sangat kaya dg nutrisi dan bakteri menguntungkan dalam satu aplikasi Compost tea mampu mengefisiensikan dan mengefektifkan pemupukan serta sekaligus menjaga tanaman dari gangguan phatogen

Konsep compost tea adalah memberikan nutrisi secara langsung ke tanaman, tanah dan microba lokal secara masif tanah sehingga tanah menjadi subur. 

Compost tea menggunakan microba lokal yaitu Dekomposer Bunkai.  Bunkai bisa lgsg aplikasi ke tanaman, kocor atau spray.  Dosis ajuran penggunaan bunkai adalah 2-5ml/ltr air.  Namun aplikasi terbaik bunkai adalah dengan dibuat compost tea terlebih dahulu.

Dekomposer pupuk organik bunkai

Keunggulan Metode Compost Tea

Dengan microba decomposer aerob Bunkai, compost tea menggunakan tehnologi aerobic.  Hanya memerlukan waktu 24 jam.  Sehingga dengan begitu semakin hari semakin subur tanah pertanian kita. Proses penguraiannya menjadi singkat dan efektif.

Compost tea memiliki keunggulan dalam satu aplikasi mampu :

  1. Menyuburkan tanah
  2. Menyediakan nutrisi yg berlimpah,tersedia dan terukur
  3. Meningkatkan serapan nutrisi pada tanaman 3-4 kali dri biasanya
  4. Anti dormansi
  5. Anti phatogen tanah
  6. Meningkatkan Vigor
  7. Meningkatkan anti bodi / sistem pertahanan tanaman terhadap HPT
  8. Menjaga keseimbangan ekosistem tanah
  9. Top up produksi/panen

Tips Ampuh Teknik Penyebaran Mikroba BUNKAI/CT.

Mikroba patogen pasti sudah ada dilahan pertanian kita. Apalagi musim hujan extrim ini pH tanah, pH permukaan tanah hampir dipastikan turun dibawah 7. Apalagi saat malam. 

Pada saat itu taburkan DOLOMIT atau kapur di seluruh permukaan tanah lahan.

Setelah 3-4 hari, setelah kapur bereaksi menaikan pH permukaan, walhasil patogen yang takut dengan pH 6-7 akan melemah atau dorman atau minggat pergi tanpa pesan.

Nah saat itulah saat yang bagus tuk menyebarkan BUNKAI / CT via dengan cara disprai ke lahan secara rata. Dosis semakin pekat semakin baik. Aplikasikan rutin 2 hari sekali.

Dengan cara seperti itu diharapkan pada saat fase generatif, semuanya terasa mudah. Hama berkurang, patogen pun jinak.

Study Kasus Penggunaan Bunkai pada Tanaman Bawang

Metode bunkaination pada Bawang merah yang di aplikasikan sama petani Tulung agung dari awal sampai akhir.

  • Dasaran Bunkai sama TSP
  • Setelah tanam 7 hari sekali kocor CT (compos tea)
  • 30 HST selang seling CT vegetatif dan generatif 3 hari sekali
  • 40 HST CT generatif di mix MKP, ZK kocor 3 hari sekali plus sulfur silika
  • 50 HST Booster brix kocor campur CT generatif

Sumber dan credit:

Tanah Tidak Subur, Aplikasikan Pembenah Tanah yang Murah Meriah Ini …

Tanah Tidak Subur, Aplikasikan Pembenah Tanah yang Murah Meriah Ini …

Bahan padat kaya karbon hasil konversi dari limbah organik (biomas pertanian) melalui pembakaran tidak sempurna atau suplai oksigen terbatas (pyrolysis) disebut sebagai biochar.

Biochar atau arang sudah sejak lama dikenal di Indonesia, terutama sebagai sumber energi (bahan bakar dan sumber panas). Arang juga dijadikan komoditas ekspor ke beberapa negara seperti Jepang dan Norwegia untuk bahan baku industri.

Pada tahun 2000, Indonesia mengekspor sekitar 150.000 ton arang kayu bakau, dan tempurung kelapa ke Jepang. Dalam beberapa tahun terakhir, di beberapa negara seperti Jepang dan Australia mulai berkembang penggunaan arang (biochar) di bidang pertanian, yaitu salah satunya dimanfaatkan sebagai bahan pembenah tanah.

Di Indonesia sendiri, pemanfaatan biochar untuk pertanian dan kehutanan mulai berkembang pada awal tahun 2000.

Aplikasi biochar ke lahan pertanian (lahan kering dan basah) dapat meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air dan hara, memperbaiki kegemburan tanah, mengurangi penguapan air dari tanah dan menekan perkembangan penyakit tanaman tertentu serta menciptakan habitat yang baik untuk mikroorganisma simbiotik.

Proses Pembuatan Biochar

Pembakaran tidak sempurna atau suplai oksigen terbatas (pyrolysis) pada bahan padat kaya karbon ayang menghasilkan arang atau yang disebut juga sebagai biochar.

Biochar adalah limbah organik khususnya limbah pertanian yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian.

Pada proses pembuatan arang (biochar), pembakaran dilakukan dengan tidak sempurna dapat dilakukan dengan alat pembakaran atau pirolisator dengan suhu 250-3500 C selama 1-3,5 jam, bergantung pada jenis biomas dan alat pembakaran yang digunakan.

Pembakaran juga dapat dilakukan tanpa pirolisator, tergantung kepada jenis bahan baku.Kedua jenis pembakaran tersebut menghasilkan biochar yang mengandung karbon untuk diaplikasikan sebagai pembenah tanah.Biochar bukan pupuk tetapi berfungsi sebagai pembenah tanah.

Sumbar Bahan Baku Biochar

Sumber bahan baku biochar terbaik adalah limbah organik khususnya limbah pertanian. Potensi bahan bakubiochar tergolong melimpah yaitu berupa limbah sisa pertanianyang sulit terdekomposisi atau dengan rasio C/N tinggi.

Di Indonesia, potensi penggunaan biochar sangat besar mengingat bahan bakunya seperti tempurung kelapa, sekam padi, kulit buah kakao, tempurung kelapa sawit, tongkol jagung, dan bahan lain yang sejenis, banyak tersedia.

Dari berbagai hasil penelitian diketahui bahwa:

  1. Proporsi sekam padi adalah 16-28% dari jumlah gabah kering giling;
  2. Proporsi tempurung dari buah kelapa sebesar 15-19%;
  3. Proporsi tempurung kelapa sawit 6,4% dari produksi tandan buah segar (TBS); dan
  4. Proporsi tongkol jagung 21% dari bobot tongkol kering.

Manfaat Penggunaan Biochar

Biochar merupakan arang kayu yang berpori (porous), bila digunakan sebagai suatu pembenah tanah dapat mengurangi jumlah CO2 dari udara.

Biochar dapat menyediakan habitat bagi mikroba tanah, tapi tidak dikonsumsi dan umumnya biochar yang diaplikasikan dapat tinggal dalam tanah selama ratusan tahun.

Dalam jangka panjang biochar tidak mengganggu keseimbangan karbon-nitrogen dan dapat menahan dan menjadikan air dan nutrisi lebih tersedia bagi tanaman. Bila digunakan sebagai pembenah tanah bersama pupuk organik dan anorganik, biochar dapat meningkatkan produktivitas serta retensi dan ketersediaan hara bagi tanaman (Gani, 2009).

Biochar lebih efektif dalam retensi hara dan ketersediaannya bagi tanaman dibanding bahan organik lain seperti kompos atau pupuk kandang, hal ini juga berlaku bagi hara P yang tidak diretensi oleh bahan organik biasa. Biochar lebih persisten dalam tanah dibanding bahan organik lain, karena itu semua manfaat yang berhubungan dengan retensi hara dan kesuburan tanah dapat berjalan lebih lama dibanding bentuk bahan organik lain yang biasa diberikan.

Penggunaan biochar dalam pembangunanpertanian akan memberikan manfaat ganda berupa perbaikanproduktivitas lahan dan tanaman serta mengurangi emisi CO2 keudara serta meningkatkan daya pengikat gas rumah kaca (Gani,2009).

Potensi biochar sebagai pembenah tanah selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah dapat pulasebagai sumber utama bahan untuk konservasi karbon organik didalam tanah.

Penambahan biochar ke tanah meningkatkan ketersediaan kation utama dan fosfor, total N dan kapasitas tukar kation tanah (KTK) yang pada akhirya meningkatkan hasil.

Referensi :

Tanaman anda “mereketet”? Tumbuh tidak optimal? Cobalah NUTRISI TANAMAN BANK CEONG Untuk SEMUA JENIS TANAMAN

Tanaman anda “mereketet”? Tumbuh tidak optimal? Cobalah NUTRISI TANAMAN BANK CEONG Untuk SEMUA JENIS TANAMAN

Kesuburan tanah setelah panen pasti akan berkurang, lahan tidurpun harus ditingkatkan kandungan nutrisi tanamannya supaya hasil produksi meningkat.

Solusi kesuburan media tanam dan optimalisasi pertumbuhan tanaman, gunakan Nutrisi Tanaman BANK CEONG.  Efektif untuk kesuburan lahan, mengoptimalkan tanaman mulai dari persemaian, masa pertumbuhan, pembungaan dan pembesaran buah untuk semua jenis tanaman.

Menuju pertanian sehat dan ramah lingkungan dengan menggunakan produk yang ramah lingkungan, terbuat dari bahan-bahan organik.

Nutrisi Tanaman Bank Ceong sebagai Penyubur tanah dan pelengkap nutrisi baik makro dan mikro bagi tanaman. Dilengkapi agen hayati pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT).

Upaya mengoptimalkan hasil produksi tanaman, salah satunya melalui pemberian nutrisi yang lengkap, baik hara makro maupun mikronya.

Nutrisi Tanaman BANK CEONG selain mengandung HARA MAKRO dan MIKRO juga dilengkapi dengan AGEN HAYATI, jika diaplikasikan ke tanah  akan membantu menyuburkan tanah, memproses residu pupuk dalam tanah juga bisa sebagai agen hayati pengendali organisme pengganggu tanaman yang ada di tanah.

Sedangkan jika diaplikasikan secara foliar/semprot, interval dua Minggu sekali, maka tanaman akan mendapatkan nutrisi tambahan plus agen hayati pengendali tanaman seperti jamur, bakteri, ulat dan serangga

Manfaat Umum Penggunaan Nutrisi Bank Ceong

Efektif untuk lahan, persemaian, masa pertumbuhan, pembungaan dan pembesaran buah untuk semua jenis tanaman

  1. Mengembalikan kesuburan tanah
  2. Menyediakan unsur hara bagi tanaman
  3. Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun
  4. Meningkatkan daya tahan dan produktifitas tanaman

Komposisi Kandungan Nutrisi Tanaman Bank Ceong

Bank Ceong: Nutriisi tanaman yang mengandung unsur makro dan mikro.

Unsur hara Makro & Mikro: N, P, K, Mg, S, Fe, Si, Zn, Bo, Cu, Ca, Mo, Na, Al, Cl

Dilengkapi asam amino, hormon pertumbuhan (Zat perangsang tumbuh) GA3 dan Mikroba Agen Hayati:

  • Trichoderma,
  • Beauveria,
  • Mikoriza,
  • Metharizium,
  • Pseudomonas sp,
  • Gliocladium,
  • Corrynebacterium
  • Bakteri pelarut phosfat,
  • Bakteri asam laktat,
  • Bakteri nitrifikasi,
  • Bakteri denitrifikasi,
  • Bakteri sellutotik,
  • Bakteri bio-remediasi.

Nutrisi Tanaman BANK CEONG untuk SEMUA JENIS TANAMAN

Nutrisi tanaman BANK CEONG adalah Pupuk Organik Cair hasil fermentasi dari bahan organik eceng gondok dan keong mas serta dilengkapi dengan beberapa nutrisi dan hormon pertumbuhan yang dibutuhkan oleh tanaman

Nutrisi Tanaman BANK CEONG disemprotkan pada tanah sawah masam dengan konsentrasi 6 ml/liter bisa memperbaiki pH tanah tersebut dan akan menyediakan Unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan bagi tanaman.

Nutrisi Bank Ceong untuk Pengolahan Lahan

Nutrisi Tanaman BANK CEONG disemprotkan pada tanah sawah masam dengan konsentrasi 6 ml/liter bisa memperbaiki pH tanah tersebut dan akan menyediakan Unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan bagi tanaman.

Hasil pengujian pH tanah pada media tanam campuran tanah dan Kompos JADUL, yaitu KOMPOS yang bahan utamanya Kotoran Jangkrik dan bahan organik lainnya serta dilengkapi berbagai agen hayati,  pH tanahnya berada pada kondisi normal yaitu 6. Hal ini akan membantu tanaman untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Nutrisi Bank Ceong untuk Tanaman Padi

Nutrisi Tanaman BANK CEONG berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.  Dengan cuma satu kali aplikasi aja, tepatnya di usia 43 HST sebanyak 500 ml/Ha. 

Idealnya sih tiga kali aplikasi yaitu usia 14, 28 dan 42 HST masing2 500 ml/Ha (satu botol). Padi Ciherang keluar malai secara serempak dan di usia 84 HST bulir terisi sempurna.

Penggunaan Bank Ceong pada tanaman Padi Sawah

  • Dosis : 500 ml/Ha
  • Usia H-5 HST (Lahan), 14 HST, 28 HST, 42 HST
  • * Semprot tanaman 3 ml/liter air, interval penyemprotan 14 hari
  • * Kocor / Semprot lahan 6 ml/liter sebelum penanaman

Nutrisi Bank Ceong Untuk Memperbanyak Anakan Padi

Dengan mengaplikasikan Nutrisi Tanaman Bank Ceong mulai dari Persiapan lahan yaitu H-5 HST, lalu di usia 14, 28 dan 42  HST supaya TANAH MENJADI SUBUR DAN TANAMAN LEBIH PRODUKTIF

Hasil nyata yang dihasilkan, malai padi keluar secara serempak dan bulir padi di usia 84 HST terisi sempurna serta daun bendera masih sehat, terlihat segar dan hijau.

Nutrisi Bank Ceong untuk Tanaman Anggur

Nutrisi Tanaman BANK CEONG dapat menjadi solusi pada tanaman anggur yang stagnan dan kekurangan unsur hara pada tanaman anggur.

Karena Nutrisi Bank Ceong itu bersifat organik, maka daun anggur pun aman jika dikonsumsi oleh manusia, apalagi untuk makanan ternak.

Penggunaan Bank Ceong pada Sayuran dan Buah-buahan seperti anggur sebagai berikut:

  • Penyemprotan: Konsenstrasi 3 ml/liter air, interval penyemprotan 14 hari
  • Kocor/Semprot lahan : Konsentrasi 6 ml/liter air, interval penyemprotan 14 hari

Dimana Beli Nutrisi Bank Ceong?

Silahkan kunjungi marketplace Shopee atau Tokopedia.

Penyakit Penting Pada Tanaman Melon, Semangka, Pare, Mentimun, Gambas

Penyakit Penting Pada Tanaman Melon, Semangka, Pare, Mentimun, Gambas

Berikut ini adalah penyakit penting pada tanaman keluarga CUCURBITACEAE, yang terdiri dari tanaman Melon, Semangka, Pare, Mentimun, Gambas, dan lainnya:

1. Penyakit embun bulu (downy mildew), disebabkan oleh jamur Pseudoperonospora cubensis (oomycetes).

2. Penyakit embun tepung (powdery mildew), disebabkan oleh jamur Erysiphe cichoracearum & Podosphaera xanthii (Spaerotheca fuliginea) (Ascomycetes).

3. Penyakit antraknosa, disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp. (Deuteromycetes)

4. Layu Fusarium (Fusarium oxysporum); forma specialis tertentu)

5. Penyakit-penyakit bakteri

6. Aneka virus

Pengendalian Penyakit Penting Pada Tanaman Melon, Semangka, Pare, Mentimun, Gambas

Penyakit EMBUN BULU (DOWNY MILDEW, Pseudoperonospora cubensis).

Pengendalian penyakit tidak hanya bergantung pada fungisida, tetapi juga status hara tanaman. Jaga imbangan antara N, P, K, Mg.

Untuk fungisida, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, thiram, ziram, dsb), sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.

Fungisida sistemik spesialis oomycetes bisa digunakan secara bergantian.

Spesialis oomycetes yang kuat untuk embun bulu pada Cucurbitaceae (Pseudoperonospora cubensis) antara lain: metalaksil/mefenoksam, propamokarb, mandipropamid, dan fluopikolid.

Bisa juga dicoba simoksanil, cyazofamid dan amektotradin.

Kebanyakan fungisida oomycetes tersebut diatas dalam formulasinya sudah dicampur dengan salah satu fungisida kontak.

Dari kelompok strobilurin, yang paling kuat untuk embun bulu adalah azoksistrobin.

Pengendalian penyakit EMBUN TEPUNG (Powdery mildew, Erysiphe sp., Podosphaera sp).

Untuk pencegahan, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, Thiram, Ziram, dsb), sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.

Fungisida sistemik untuk embun bulu pada tanaman tumun-timunan (Erysiphe dan Podosphaera) sangat banyak pilihannya.

Dari kelompok triazol pilihannya adalah difenokonazol, dinikonazol, omibenkonazol, moklobutanil, propikonazol, tebukonazol, tetrakonazol, dan triadimefon.

Dari kelas strobilurin bisa dipilih azoksistrobin, fluaksostrobin, pikoksistrobin, piraklostrobin, dan trifloksistrobin.

Fungisida lainnya yang bisa dipilih adalah benomil, boskalid, bupirimat, karbendazim, fluarimol, pirazofos, quinoksifen, spiroksamin, thiofanat metil, dan tridemorf.

Pengendalian penyakit ANTRAKNOSA (Colletotrichum lagenarium & spp).

Antraknosa termasuk penyakit yang “SULIT”.

Antraknosa ditularkan lewat benih, tanah, percikan air hujan, udara dan juga serangga hama. Antraknosa menyerang semua bagian tanaman (batang, daun, cabang dan buah) dan semua stadia pertumbuhan (sejak pesemaian).

Tindakan pencegahan (juga berlaku untuk penyakit lainnya) meliputi rotasi tanaman, membenamkan sisa-sisa tanaman, pengaturan pH dan air, dan keseimbangan serta kelengkapan unsur hara.

Untuk pencegahan, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, Thiram, Ziram, dsb), sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.

Kuncinya adalah penyemprotan yang merata, hingga helaian daun bagian bawah (tidak mudah untuk semangka).

Anda bisa mencoba plant activator seperti asibensolar metil, yang hanya boleh digunakan pada tanaman yang sehat (kalau sudah sakit JANGAN gunakan asibensolar).

Fungisida sistemik untuk antraknosa tidak banyak. Setelah saya cari selama 3 hari di The Pesticide Manual, saya hanya menemukan 3 bahan aktif yang secara tegas mencantumkan Colletotrichum/antraknosa, yakni azoksistrobin, difenokonazol, imibenkonazol.

Pengendalian penyakit FUSARIUM (Fusarium oxysporum).

Fusariun termasuk penyakit yang “NAKAL dan SULIT”.

Beberapa forma spesialis Fusarium oxysporum merupakan jamur tanah yg tidak berbahaya. Bahkan ada yg berguna. Tetapi forma spesialis tertentu merupakan patogen yg lumayan sulit dikendalikan.

Tindakan pencegahan (juga berlaku utk penyakit lainnya) meliputi rotasi tanaman, membenamkan sisa-sisa tanaman, pengaturan pH dan air, dan keseimbangan serta kelengkapan unsur hara.

Untuk pencegahan, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, dsb),

Sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.

Kuncinya adalah kocorkan ke tanah sekitar pangkal batang untuk menghambat penularan Fusarium.

Anda juga bisa melakukan sterilisasi tanah (misalnya dengan sodium metham) untuk membersihkan tanah dari Fusarium dan penyakit tular tanah lainnya.

Penggunaan jamur antagonis Trichoderma (T. harzianum; T. virens; dsb) merupakan cara yg cukup efektif dan mudah dilakukan. Trichoderma diaplikasikan ke tanah bersamaan dengan pengolahan tanah.

Fungisida sistemik yang mencantumkan Fusarium sebagai targetnya termasuk bromukonazol, tebukonazol, karbendazim, tiofanat, triflumizole, dan seed treatment dengan fludioksonil.

Sumber:

Postingan di akun facebook Pak Panut Djojosumato.  Untuk lengkapnya bisa dicek disini: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.

Cek referensi tambahan di The Pesticide Manual.

Kitab Tani Organik, Panduan Pertanian Organik.  Download DISINI

Kitab Tani Organik, Panduan Pertanian Organik. Download DISINI

Organik

Organik adalah istilah pelabelan yang menyatakan bahwa suatu produk telah diproduksi sesuai dengan standar sistem pertanian organik dan disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Organik yang telah diakreditasi.

Pertanian Organik

Pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang berorientasi pada pemanfaatan bahan-bahan alami (lokal)  tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis seperti pupuk, pestisida (kecuali bahan yang diperkenankan). 

Teknik budidaya lainnya bertumpu pada peningkatan  produksi, pendapatan serta berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Pertanian organik (Organic Farming) adalah suatu sistem pertanian yang mendorong tanaman dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan tanaman yang disyaratkan dengan pemanfaatan  bahan-bahan organik atau alamiah sebagai input, dan menghindari penggunaan pupuk buatan dan pestisida kecuali untuk bahan-bahan yang diperkenankan ( IASA, 1990).

Keuntungan Pertanian Organik

Keuntungan lain dari menerapkan sistem pertanian organik ini, antara lain:

1. Biaya Ringan

Bagi petani biaya adalah konsen tertinggi.  Jika bisa menghemat biaya maka pendapatan akan berlipat.

Dalam hal ini dengan megggunakan pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang yang dapat dibuat sendiri sehingg biaya pupuk semakin dapat ditekan

2. Keseimbangan Ekosistem

Pertanian organik memberikan keuntungan bagi alam dengan menoleransi organisme pengganggu selama masih berada di bawah ambang batas aman, alias tidak perlu dibasmi. Organisme atau hama ini sebenarnya memiliki peran sebagai penyeimbang.

3. Meningkatkan Kesuburan Tanah

Dengan memanfaatkan kembali bahan organik kualitas tanah pertanian pun semakin sehat dan subur. Limbah pertanian berkurang, kualitas air tanah aman untuk dikonsumsi, populasi mikroorganisme tanah juga meningkat, sehingga pH tanah tetap terjaga.

4. Minat Terhadap Produk Organik

Masyarakat Indonesia saat ini sudah mulai membuka mata dan hati untuk hidup lebih sehat. Mereka mengurangi konsumsi makanan berbahan pengawet, makanan siap saji, dan makanan berbahan kimia lainnya.

Tujuan Pertanian Organik

Tujuan utama dari pertanian organik adalah untuk mengoptimalkan produktivitas komunitas organisme di tanah, tumbuhan, hewan dan manusia yang saling tergantung satu sama lain.

Pertanian organik menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen dan tidak merusak lingkungan. 

Budidaya organik juga bertujuan untuk meningkatkan siklus biologi dengan melibatkan mikro organism, flora, fauna, tanah, mempertahankan  dan meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan segala bentuk polusi dan mempertimbangkan dampak social ekologi yang lebih luas.

Prospek Pertanian Organik

Pertanian organik di Indonesia memiliki prospek bisnis yang bagus.

Harganya jual yang tinggi di pasar, sehingga akan memberi keuntungan yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani organik. Dibanding dengan pertanian anorganik, harga jual hasil pertanian alami bisa mencapai dua kali lipat bahkan lebih.

Akan semakin menguntungkan lagi, bila para petani dapat memanfaatkan limbah alami di sekitar untuk membuat pupuk kompos maupun pupuk kandang. Artinya, biaya pembelian pupuk bisa lebih dipangkas.

Pemupukan organik

Pemupukan dalam pertanian organik wajib menggunakan pupuk organik.

Jenis pupuk organik yang diperbolehkan adalah pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos dan variannya, serta pupuk hayati. Untuk mengetahui lebih detailnya silahkan baca jenis-jenis pupuk organik.

Pertanian organik juga bisa menggunakan penyubur tanah atau disebut juga pupuk hayati. Penyubur tanah ini merupakan isolat bakteri-bakteri yang bisa memperbaiki kesuburan tanah. Saat ini pupuk hayati banyak dijual dipasaran seperti EM4, Biokulktur, dll.

Pupuk hayati juga bisa dibuat sendiri dengan mengisolasi mikroba dari bahan-bahan organik.

Aplikasi Kitab Tani Organik

Resep cara bertani organik dengan memanfaatkan sumber daya lokal saat ini sangat berkembang.  Banyak jenis resep untuk satu tujuan penggunaan.  Tidak ada aturan baku dalam resep bertani organik.  Ketiadaan satu bahan bisa diganti dengan bahan lain, asalkan kandungan bahannya memiliki kesaamaan atau kemiripan.

Banyak praktisi organik yang dengan suka rela menyebarkan resep-resep cara bertani organik baik di Facebook, Instagram, Twitter atau melalui blog. 

Kabar baiknya kini beberapa resep sudah tersedia di aplikasi android, sehingga kita bisa denga mudah mengakses resep-resep tersebut.   Nama aplikasinya “KITAB TANI ORGANIK” yang bisa diunduh DISINI.

Cara Membuat N-P-K Organik

Cara Membuat N-P-K Organik

Membuat pupuk NPK Organik dengan menggunakan STATER KOMPOS PLUS dari Bengkel Tani (BETA) – Malang.

Jika saat ini diraskan kelangkaan pupuk subsidi pemerintah atau biaya pupuk mahal, maka kita bisa membuat pupuk yang memiliki kandungan Nitrogen (N) – Pospor (P) – Kalium (K) dari bahan-bahan organik yang tersedia di sekitar lingkungan kita.

Bahan Pembuatan NPK Organik

Bahan-bahan di bawah ini adalah tambahan sesuai fase tanaman.

  1. Untuk unsur K : Sabut kelapa, buang kulit keras nya ambil yg bagian terbaik nya saja. Suir-suir sabut kelapa tersebut menjadi potongan-potongan kecil.
  2. Untuk Unsur P : Batang Pisang, buang bagian terluar, ambil bagian dalam batang pisang, di cacah halus, semakin halus semakin baik.
  3. Untuk unsur N : Daun Nangka, ambil daun nangka tua namun masih segar, artinya baru di petik, remas-remas hingga hancur namun jangan sampai memutuskan urat daun.

Bahan tambahan : Air cucian beras.

Namun untuk mendapat air dengan kandungan beras yg banyak dan kental, bisa kita gunakan tepung beras yang dilarutkan di dalam air bersih, kira-kira 1 kg tepung beras untuk 1 ember air bersih.

Cara Pembuatan Pupuk NPK Organik

  1. Masukan masing² bahan tadi kedalam 3 ember terpisah untuk masing² bahan. Kira-kira 3/4 ember atau wadah.
  2. Tambahkan air cucian beras atau rendaman tepung beras hingga semua bahan terrendam sempurna..
  3. Campurkan STATER KOMPOS dan gula pada setiap bahan dengan takaran 1 gelas minuman mineral dan gula sebanyak 2 gelas minuman mineral ( 440 ml).
  4. Kemudian tutup rapat, buat lubang kecil pada penutup untuk mengurangi ledakan gas saat proses fermentasi.
  5. Fermentasi selama 2 minggu. Jangan sampai membuka penutup ember.
  6. Setelah 7 hari, buka dan aduk ketiga bahan NPK secara terpisah di wadah masing-masing, tutup dan fermentasi lagi selama 7 hari. NPK organik siap di aplikasikan.

Cara Penggunaan NPK Organik

Dosis Penggunaan Fase Pertumbuhan

N = 2 gelas (440 ml), P = 1 Gelas (220 ml), K = 0,5 gelas (110 ml)

Dosis Penggunaan Fase Mematangkan/membesarkan batang

N = 1 gelas ( 220 ml ), P = 2 gelas ( 440 ml ), K = 0,5 gelas ( 110 ml )

Dosis Penggunaan Fasee Pembungaan/berbuah

N = 1 gelas ( 110 ml ), P = 1 gelas ( 110 ml ), K = 2 gelas ( 440 ml )

Dosis Pengocoran

Campurkan dengan air bersih sampai campuran menjadi encer kurang lebih 5-15 liter tergantung kekentalannya, kocorkan langsung ke tanaman.

Catatan: Starter untuk kompos plus ini produksi dari Bengkel Tani, Malang.

Sumber: Postingan Facebook Aricka Yanti yang diposting tanggal 12 Agustus 2020 dengen beberapa editan untuk kepentingan SEO.

Tanaman Hias Janda Bolong, Jenis-Jenis, Cara Perbanyakan, Dan Cara Merawat Supaya Tidak Terkena Penyakit

Tanaman Hias Janda Bolong, Jenis-Jenis, Cara Perbanyakan, Dan Cara Merawat Supaya Tidak Terkena Penyakit

Monstera atau populer dengan sebutan janda bolong kini menjadi tanaman hias yang laris di pasaran. Bahkan harganya sudah mencapai ratusan juta perpohon.

Memiliki daun berlubang menjadi ciri khas unik sehingga monstera dijuliki dengan ‘janda bolong’ atau lubang.

Keunikan tanaman ini adalah karena daunya yang bolong-bolong.  Sehingga dapat mempercantik rumah.  Tak heran, kini banyak orang yang memburu janda bolong.

Jenis-jenis Tanaman Monstera

Namun, sebenarnya tanaman hias ini ada banyak jenisnya,

1. Monstera Deliciosa

sumber: https://www.instagram.com/monstera_deliciosa_2020/

Monstera deliciosa merupakan jenis monstera yang paling ditemui.  Permukaan daunnya berlubang dan menjari di bagian pinggirnya. Ukuran daun yang besar dan hampir menyerupai bentuk hati.

Warna daun lebih gelap dan monstera ini dapat tetap hidup di dalam ruangan dengan temperatur suhu 20-30 derajat celcius.

2. Monstera Adansonii

Tidak seperti Monstera deliciosa, ukuran daun monstera ini pun lebih kecil dengan warna hijau tua. Lubang-lubang pada daun monstera adansonii ini hanya di bagian permukaan tengahnya saja tidak sampai sobek.  Jenis monstera ini juga dapat tumbuh merambat. 

sumber: https://www.instagram.com/monstera_adansonii/

Monstera adansonii ini tidak terlalu kaku sehingga bisa dijadikan sebagai tanaman gantung yang menjuntai.

3. Monstera borsigiana

sumber : https://www.instagram.com/borsigiana/

Bentuk dan model permukaan daunnya sangat mirip dengan Monstera deliciosa. Hanya saja, ukuran daun jenis monstera borsigiana lebih kecil dan lubang-lubangnya lebih berjarak sehingga terlihat simpel.

Karena ukurannya yang kecil, batang tanaman monstera jenis ini cenderung lebih lunak sehingga monstera ini akan tumbuh menjuntai.

4. Monstera Obliqua

Jenis monstera yang paling sulit ditemui karena cukup langka. Ciri-ciri jenis monstera ini adalah memiliki ukuran daun yang kecil dengan motif lubang besar di permukaannya. Selain itu, helai daun monstera obliqua juga lebih tipis dibandingkan jenis lainnya.

sumber : https://www.instagram.com/monstera.obliqua/

5. Monstera Variegata

Monstera variagata harganya lebih mahal lagi dibandingkan jenis monstera yang normal.  Jenis monstera yang ini terlihat sangat unik karena daunnya terdiri dari warna hijau dan putih kekuningan yang tidak beraturan dan tidak sama antara helai dain yang satu dengan yang lainnya.

sumber: https://www.instagram.com/mons_tera.variegata/

Perbedaan Monstera Dan Philodendron

Monstera merupakan salah satu genus dari keluarga Araceae (di Indonesia dikenal sebagai keluarga talas-talasan) dan dari suku Monstera atau Syngonium.

Tumbuhan ini diketahui berasal dari daerah tropis di Amerika yang tumbuh merambat hingga ketinggian mencapai 20m. Daunnya berwarna hijau gelap, besar yang dapat mencapai lebar 25 – 90cm dan panjang bisa mencapai 130cm. Nama Monstera sendiri diambil dari bahasa latin yang mempunyai arti mengerikan atau abnormal.

sumber : https://www.instagram.com/monstera_deliciosa_2020/

Philodendron banyak juga yang menyebut Jendron sudah lama dikenal sebagai tanaman hias dari suku Philodendreae. Nama tanaman ini berasal dari bahasa Yunani “Philo” yang berarti “cinta” dan “Dendron” yang berarti “pohon”.

Tanaman ini mampu tumbuh hingga ketinggian 3 m dan memiliki daun yang berwarna hijau muda hingga hijau tua dan menyirip lancip diujung.

sumber: https://www.instagram.com/philodendron/

Monstera dan Philodendron memang hampir mirip karena berasal dari keluarga yang sama yaitu Araceae. Araceae adalah salah satu keluarga tumbuhan monokotil yang banyak tersebar di daerah tropis dan sub tropis.

Keluarga ini memiliki kurang lebih 1500 spesies yang memiliki ciri yang hampir sama yaitu mengandung getah putih seperti susu, berasa pahit dan mempunyai akar rimpang/berupa umbi yang besar.

Sementara batangnya ada yang tegak, merambat bahkan ada yang merupakan tanaman epifit (menumpang pada tanaman lain). S

alah satu manfaat dari tanaman keluarga Araceae selain sabagai tanaman hias adalah sebagai tanaman anti polutan. Daunnya mampu menghisap racun formaldehid yang biasa terkandung pada lem atau eternit.

Cara Merawat Tanaman Hias Janda Bolong

Untuk merawat Janda Bolong tak jauh berbeda dengan tanaman hias lainnya. Berikut tips merawat janda bolong

Suhu: Janda bolong menyenangi suhu kamar, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, dengan tetap memerlukan sinar matahari setiap harinya.

Pada siang hari, tanaman hanya akan bertahan jika berada pada suhu antara 23-30 derajat celsius. Lalu pada malam hari, Janda Bolong harus berada pada suhu ruangan setidaknya 15 derajat celsius.

Sinar Matahari:  Meski tanaman ini di tanam dalam pot dan meletakkannya di dalam ruangan, tanaman ini tetap membutuhkan sinar Matahari.   Atau meletakkan tidak jauh dari jendela.

Media tanam:   Hal yang sangat penting bagi janda bolong supaya tumbuh normal dan subur adalah media tanaamnya.  Kebutuhan air dan nutrisi (pupuk baikorganik maupun an-organik) diperlukan untuk memastikan tanaman tumbuh dengan baik.

Penyiraman:  Jika janda bolong ditanam pada media tanam tanah dalam pot pastikan kondisi media tanamnya selalu terjaga kelembabannya.  Tidak terlalu kering atau terlalu basah. Lakukan penyiraman dengan rutin.

Nutrisi Tanaman:   Pemberian nutrisi atau pupuk harus dilakukan dalam perawatan tanaman Janda Bolong.  Pupuk biasanya diberikan pada tanaman saat awal-awal penanaman sebagai pupuk dasar dan berikan rutin selama dalam masa pemeliharaan.

Pengendalian Penyakit Janda Bolong dan Cara Mengatasinya

Janda bolong sangat rawan terhadap penyakit busuk akar. Agar terhindar dari penyakit tersebut lakukan hal berikut:

1. Menjaga Kelembaban tanah

Tanaman janda bolong membusuk akarnya kondisi media tanamnya terlalu banyak mengandung air.  Bisa jadi kerena pembuangan air dibagian bawah pot tersumbat.  Bisa juga karena media tanamanya tidak porus, sehingga air banyak tersimpan pada media.

Cara terbaik untuk menghindarinya adalah jangan menyiram tanaman secara berlebihan. Lakukan penyiraman secara perlahan dan pastikan air mengalir dasar pot.

2. Pastikan Mendapat Sinar Matahari

Selain itu, penyebab janda bolong membusuk adalah kurangnya sinar matahari, sehingga kondisi tanaman terlalu lembab.  Tanaman hias janda bolong suka dengan tempat yang mendapatkan cahaya matahari cukup namun tidak berlebihan.

3.  Lakukan Penggantian Pot

Jika tanaman janda bolong sudah dirasa cukup besar dalam pot sehingga pot menjadi sesak, waktunya lakukan penggantian pot dengan ukuran yang lebih besar.  Agar akar-tanaman janda bolong bisa lebih leluasa mendapatkan ruang tumbuh. 

Penggantian pot juga akan memjadikan porposional antara pot dan ukuran tanamannya.

4. Pergiliran Media Tanam

Jika dirasa media tanama suah lama dan terlihat memadat, saatnya dengan membongkar pot dengan mengganti dengan media tanam yang baru.  Lakukan dengan memotong akar-akar yang kurang bagus dan tambahkan nutrisi (pupuk) pada dengan dicampurkan pada media tanam.

5.  Penyemprotan dengan Fungisida

Ada banyak jenis fungisida baik kimia maupun organik, untuk menghindari busuk akar.  Jika tingkat kerusakan akar berat, lebih baik akar direndam terlbih dahulu dengan fungisida kimia, seperti merek Ziflo, Tiflo atau Antracol dari jenis fungisida kontak.  Lakukan penyemprotan pada daun dan batang seperlunya jika harus menggunakan fungisida kimia

Cara Memperbanyak Tanaman Janda Bolong Dengan Media Air

Tanaman Janda Bolong termasuk tanama yang mudah tumbuh.  Mengembangbiakkan janda bolong dapat dilakukan dengan cara stek batang. Stek batang adalah memotong bagian batang lalu ditanam baru.  

Media tanama perbanyakan tanaman janda bolong paling gampang dengan menggunakan media air. Pemanfaatan media air menjadi jaminan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan akar janda bolong.

Pemilihan media air juga cocok untuk janda bolong karena tanaman ditempatkan di dalam ruangan, sehingga tidak kotor atau berdebu akibat media tanam tanah.

Berikut cara memperbanyak Janda Bolong dengan media tanam air.

  1. Siapkan tanaman Janda Bolong yang akan dipotong
  2. Siapkan toples kaca, gunting dan air
  3. Pilih tanaman Janda Bolong yang batangnya sudah memanjang dan mulai menjalar
  4. Potong bagian batang yang akan ditanam dalam botol
  5. Perhatikan cara meletakan bagian yang dipotong dalam wadah toples agar Janda Bolong tidak roboh
  6. Isi toples dengan air dan masukan Janda Bolong yang sudah dipotong
  7. Janda Bolong yang baru ditanam perlu rutin diperiksa memastikan dia tidak busuk.

Jika perbanyakannya menggunakan media tanam tanah, maka berikut caranya:

  1. Dipotong bagian batang
  2. Menyediakan media tanaman yang benar dengan campuran tanah, arang sekam, dan kompos.  Lebih baik lagi jika ditaburkan sedikit pupuk NPK pada media tanam tersebut.
  3. Ambil tanaman janda bolong yang ada akarnya
  4. Tancapkan pada media tanam
  5. Siram secukupnya
  6. Letakkan tempat tidak langsung dengan paparan sinar matahari

Jika tanaman hasil perbanyakan daunya berubah menjadi kuning, periksa bagian batang bawah apakah sudah tumbuh akar atau belum.  Atau jangan-jangan busuk.  Jika demikian maka ganti dengan stek batang yang baru, dengan media tanam yang baru.  Jangan menggunakan media tanaman yang sama karena khwatir jamurnya sudah berkembangbiak pada media tanam.

Bio Starter (EM)

Bio Starter (EM)

BIO-STARTER atau Bio-aktivator atau juga Effective Microorganisms (EM) atau lebih dikenal dengan sebutan EM4, mempunyai 80 genus mikroorganisme dengan 5 golongan utama yaitu,

  1. Bakteri fermentasi,
  2. Actinomycetes,
  3. Bakteri yeast,
  4. Bakteri asam laktat, dan
  5. Bakteri fotosintetis.

Dengan kombinasi berbagai bakteri tersebut, Bio-starter mampu memberi manfaat besar jika digunakan baik untuk tanaman, hewan maupun ikan.

MANFAAT BIO-STARTER

  1. Mempercepat fermentasi pupuk.
  2. Mengurai bahan organik dan jasad renik
  3. Menyehatkan tanah.
  4. Menggemburkan tanah,
  5. Menghasilkan enzim khusus untuk membantu pencernaan
  6. Menyeimbangkan fungsi usus bagi hewan ternak dan ikan.
  7. Memicu tumbuhnya bakteri pengurai.
  8. Mengakselerasi tumbuhnya plankton.
  9. Menurunkan kadar amoniak yang berbahaya.
  10. Mencegah munculnya serangan mikroorganisme jahat.
  11. Mempercepat penguraian sisa bahan makanan.
  12. Meningkatkan mutu dan kualitas air tambak.
  13. Memperbaiki kualitas telur yang dihasilkan.
  14. Meningkatkan kesuburan hewan ternak dan ikan.
  15. Mempercepat pertumbuhan hewan ternak dan ikan.
  16. Memicu nafsu makan.
  17. Menurunkan rasio kematian, hama dan penyakit.
  18. Meningkatkan imunitas tubuh.
  19. Menurunkan tingkat stres.

Banyak cara dan bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan Bio-starter ini. Dan pada bagian ini akan dijelaskan beberapa diantaranya.

CARA #1 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Bekatul/dedak disesuaikan
  2. Gula merah secukupnya
  3. Air cucian beras secukupnya
  4. Sampah sayuran/kacang-kacangan disesuaikan
  5. Buah matang/kulit buah disesuaikan

Cara Pembuatan :

  1. Pembuatan EM1 – Campurkan sampah sayuran, bekatul dan buah-buahan dan masukkan ke dalam ember besar, kemudian ditutup rapat selama 1 minggu. Setiap hari dibuka dan diaduk, kemudian ditutup lagi. Setelah satu minggu, bahan-bahan ini akan membusuk karena proses dekomposisi. Peras, saring dan ambil cairannya (EM1).
  2. Pembuatan EM2 – Campurkan sampah sayuran dan buah-buahan dengan cairan EM1, kemudian diamkan dalam wadah tertutup selama 1 minggu, dengan setiap hari dibuka untuk diaduk. Setelah seminggu, peras, saring dan ambil cairannya (EM2).
  3. Pembuatan EM3 – Campurkan bekatul, gula merah, air cucian beras dengan cairan EM2, kemudian masukkan ke dalam wadah tertutup selama 1 minggu. Dengan dibuka untuk diaduk setiap hari, kemudian tutup rapat lagi. Setelah 1 minggu, peras dan saring untuk ambil cairannya (EM3)
  4. Pembuatan EM4 – Cairan EM3 dibiarkan tertutup rapat 1 minggu tanpa dibuka & jg tdk ada tambahan bahan / makanan apapun, maka dia akan menjadi EM4.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

CARA #2 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Batang pisang yang busuk
  2. Dedak / bekatul 2 kg
  3. Terasi 0.50 kg
  4. Molase 2 liter
  5. Air 10 liter

Cara Pembuatan :

  1. Didihkan air kemudian pindahkan ke wadah pembuatan.
  2. Masukkan terasi ke dalam wadah air dan aduk hingga rata.
  3. Masukkan molase kemudian diaduk hingga benar-benar tercampur merata.
  4. Selanjutnya, masukkan bekatul dan aduk sampai merata.
  5. Dinginkan.
  6. Batang pisang yang sudah busuk diperas dan ambil airnya 10 liter.
  7. Masukkan ke dalam adonan, kemudian diaduk hingga merata.
  8. Masukkan adonan ke drum penyimpanan dan ditutup rapat selama 3 hari.
  9. Setelah 3 hari buka tutup drum, kemudian aduk lagi adonan tersebut kemudian ditutup lagi.
  10. Ulangi proses pengadukan ini setiap hari smp hari ke 10.
  11. Setelah 10 hari, lakukan evaluasi terhadap adonan media Bio-Starter. Media Bio-Starter yg siap digunakan memiliki ciri : berbusa dan berbau asam.
  12. Bio-Starter yg akan disimpan, sebaiknya dimasukkan ke jerigen.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

CARA #3 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Susu murni sapi/kambing 1 liter
  2. Isi usus ayam/kambing 1 kg
  3. Terasi ¼ kg
  4. Gula pasir 1 kg
  5. Bekatul/dedak 1 kg
  6. Nanas matang/kulit 1 kg
  7. Air bersih 10 liter

Cara Pembuatan :

  1. Haluskan dan campur merata semua bahan, nanas, gula, terasi, dan bekatul.
  2. Masaklah campuran tersebut sampai mendidih dengan air yang telah disiapkan, agar semua bakteri patogen yang tidak dibutuhkan mati.
  3. Angkat dan dinginkan.
  4. Selanjutnya, masukkan susu dan isi usus ayam/kambing. Aduk merata.
  5. Simpan adonan dalam wadah tertutup rapat selama 12 jam, kemudian dibuka, maka adonan akan muncul gelembung-gelembung.
  6. Adonan yang sudah jadi dan siap pakai, teksturnya kental dan lengket.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

(Catatan, susu yang digunakan harus segar, karena berkaitan dengan daya kerja fermentasi nantinya)

CARA #4 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Pisang matang/kulitnya 0,5 kg
  2. Pepaya matang/kulitnya 0,5 kg
  3. Nanas matang/kulitnya 0,5 kg
  4. Kacang panjang segar 0,25 kg
  5. Kangkung air segar 0,25 kg
  6. Hati batang pisang 1,5 kg
  7. Gula pasir 1 kg
  8. Air kelapa 0,5 liter

Cara Pembuatan :

  1. Haluskan dan campur semua bahan, pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang sampai tercampur rata.
  2. Setelah halus, masukkan semua bahan ke dalam wadah atau ember.
  3. Selanjutnya, masukkan air kelapa dan gula, kemudian diaduk hingga merata dan gulanya cair.
  4. Tutup rapat ember dan simpan selama 7 hari.
  5. Setelah 7 hari, cairan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga benar-benar habis.
  6. Selanjutnya, larutan yang telah terkumpul disaring dan disimpan wadah tertutup.
  7. Ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk kompos.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

CARA #5 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Air bersih 5 liter –
  2. Ragi tempe 15 butir
  3. Bekatul/dedak 5 kg
  4. Terasi udang ¼ kg
  5. Gula batu 1 kg

Cara Pembuatan :

  1. Rebus air sampai mendidih bersama gula batu.
  2. Setelah mendidih, angkat dan masukkan bekatul, terasi kemudian diaduk sampai merata.
  3. Selanjutnya didiamkan sampai dingin.
  4. Haluskan ragi tempe, kemudian masukkan dalam wadah yang lain.
  5. Selanjutnya tuang adonan dari panci ke wadah yang sudah ada raginya. Aduk semuanya sampai benar-benar tercampur rata.
  6. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan selama 2-3 minggu.
  7. Setelah 2-3 minggu Bio-starter sudah jadi. Saring dan simpan airnya di wadah tertutup

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air

CARA #6 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Gula merah 1 kg
  2. Ragi tempe 1 butir
  3. Jeruk matang/kulitnya 1 buah
  4. Limbah sayuran 3 kg
  5. Air kelapa liter 5 liter
  6. Air cucian beras 5 liter

Cara Pembuatan :

  1. Haluskan dan campurkan semua bahan menjadi satu, diaduk sampai rata.
  2. Masukkan adonan ini ke dalam jirigen, ditutup rapat selama 1 minggu.
  3. Setelah 1 minggu jirigen dibuka untuk membuang gasnya. Kemudian ditutup rapat lagi.
  4. Setelah ditutup 1 minggu lagi, maka formula Bio-starter ini sudah siap digunakan.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

Catatan : Untuk memperpanjang waktu penyimpanan semua formula setelah 6 bulan, dapat dilakukan dengan pemberian gula/molase/air tebu.

S E K I A N.–

Sumber: Twitter Tentrem Mandiri @TTM_Kra

Pestisida Nabati Sederhana

Pestisida Nabati Sederhana

1. Pepaya  

Daun pepaya memiliki bahan aktif ‘Papain’, sehingga efektif untuk mengendalikan Ulat dan Hama Penghisap.  

Cara Pembuatan :

  1. 1 kg daun pepaya segar dirajang dan direndam dalam 10 liter air,
  2. 2 SDM minyak tanah,
  3. 30 gram deterjen dan didiamkan semalam.  
  4. Saring hasil rendaman dengan kain.

Hasilnya disemprotkan ke tanaman yang terserang.

2. Biji Jarak

Biji jarak memiliki bahan aktif ‘Reisin dan Alkaloid’. Sehingga efektif mengendalikan Ulat dan Hama Penghisap (dalam bentuk larutan). Juga efektif untuk mengendalikan Nematoda/Cacing (dalam bentuk bubuk).

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan dalam 2 liter air selama 10 menit,
  2. tambahkan 2 SDM tanah dan 30 gram deterjen kemudian diaduk merata.
  3. Saring dan tambahkan air 10 liter. Siap disemprotkan ke tanaman.

3. Sirsak

Daun sirsak memiliki bahan aktif ‘Annonain dan Reisin’. Sehingga efektif untuk mengendalikan hama Trip.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk 100 lembar daun sirsak,
  2. kemudian dimasukkan ke dalam air 5 liter.
  3. Tambahkan 15 gram deterjen diaduk merata.
  4. Diamkan selama 24 jam. Saring dengan kain halus dan tambahkan 10 liter air.

Semprotkan ke tanaman.

4. Sirsak dan Jeringau

Rimpang jeringau mengandung ‘Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil Eugenol dan Eugenol’. Jika dicampurkan dengan daun sirsak, efektif untuk mengendalikan hama Wereng Coklat.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk 50 lembar daun sirsak bersama dengan rimpang jeringau sebesar telapak tangan orang dewasa dan 20 siung Bawang Putih.
  2. Kemudian direndam dengan air.
  3. Tambahkan 20 gram sabun colek, aduk merata dan diamkan selama 24 jam.
  4. Saring dengan kain halus, kemudian hasilnya diencerkan dengan air perbandingan, 1 liter pestisida dengan 50 liter air.

Siap disemprotkan ke tanaman.

5. Pacar/Petai Cina

Pacar cina mengandung ‘Minyak Atsiri, Alkaloid, Saponin dan Tanin’. Efektif untuk mengendalikan hama Ulat.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk 100 gram ranting atau kulit batang petai cina,
  2. kemudian diberi 1 liter air,
  3. tambahkan 1 gram deterjen,
  4. lalu direbus 45 – 75 menit, sambil diaduk.
  5. Setelah itu disaring. Siap untuk disemprotkan ke tanaman.

6. Tembakau

Daun tembakau mengandung ‘Nikotin’ dan efektif untuk mengendalikan hama Penghisap.

Cara Pembuatan :

  1. Rajang 250 gram (+ 4 lembar) daun tembakau dan direndam dalam 8 liter air selama 24 jam.
  2. Tambahkan 2 SDM deterjen, kemudian diaduk merata. Saring dan siap disemprotkan ke tanaman.

7. Sirih Hutan

Sirih hutan mengandung ‘Fenol dan Kavakol’, efektif mengendalikan Hama Penghisap.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk halus 1 kg daun sirih hutan segar,
  2. 3 siung bawang merah,
  3. 5 batang sereh.
  4. Campurkan dengan air 10 liter dan 50 gram deterjen.

Aduk sampai rata.

Siap disemprotkan ke tanaman.

8. Gadung

Umbi gadung mengandung ‘Diosgenin, Steroid Saponin, Alkohol dan Fenol’. Efektif mengendalikan hama Ulat dan Penghisap.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk 500 gram umbi gadung kemudian diperas dengan kain halus.
  2. Tambahkan 10 liter air, diamkan selama 2 jam.

Siap disemprotkan ke tanaman.

9. Mimba

Daun/biji mimba mengandung ‘Azadirachtin, Salanin, Nimbinen dan Meliantinol’. Efektif mengatasi Ulat, Hama Penghisap, Jamur, Bakteri, Nematoda dan lain-lain.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk halus 300 gram daun atau biji mimba, rendam dengan air 10 liter selama 24 jam.
  2. Aduk rata, saring.

Siap disemprotkan ke tanaman.

10. Kipahit / Insulin / Kembang Bulan

Daun kipahit / Kulit batang / Akar mengandung ‘Saponin, Polifenol dan Flavonoida’. Bersifat, Insektisida dan Nematisida. Efektif mengatasi Keong Emas, Ulat Daun Bawang, Lalat Penggorok Daun, Penyakit Bercak Daun dan Karat Daun.

Cara Pembuatan :

  1. 300 gram daun, kulit batang dan akar kipahit ditumbuk,
  2. kemudian direbus dengan air ½ liter.
  3. Biarkan sampai airnya berwarna kuning kehijauhan, angkat dan dinginkan.
  4. Saring dan siap disemprotkan ke tanaman.
  5. Ampasnya diletakkan di pohon tanaman untuk pupuk dan pencegah nematoda.
  6. Sebagai Pestisida, ramuan ini hanya berlaku selama 5 hari. Selanjutnya hanya berlaku sebagai pupuk.

Sumber: facebook Tentrem Mandiri

NPK Langka? Inilah Penggantinya.

NPK Langka? Inilah Penggantinya.

Asam Amino sering juga disebut sebagai pengganti NPK. Bukan hanya bagus untuk tanaman, tapi juga untuk hewan ternak dan manusia. Berbicara tentang Asam Amino maka tidak lepas dari Protein. Sehingga bahan utamanya adalah bahan organik yang mengandung Protein Nabati maupun Hewani.

Asam Amino bisa dihasilkan dari sumber hewani seperti ikan berpunggung biru seperti Tuna, Bandeng, Tongkol, Lele, bisa juga dari keong emas, ikan gabus, sepat, dan lain sebagainya.

Sementara dari sumber nabati, asam amino bisa didapatkan dari Kacang kedelai, Azolla, kelor dan lain-lain.

Asam Amino bukanlah pupuk tambahan, tetapi pengganti sempurna NPK

Manfaat Penggunaan Asam Amino

  1. Mudah diserap dengan Cepat.
  2. Meningkatkan Fotosintesis pada tanaman
  3. Meningkatkan Metabolisme.
  4. Meningkatkan ketahanan terhadap stres (suhu tinggi, kelembaban rendah, kekeringan, serangan hama penyakit).
  5. Membantu perkembangan akar dan memperkuat daya serap.
  6. Membantu perkembangan tanaman pada masa vegetatif dan masa generatif.
  7. Meningkatkan aktivitas mikroba di dalam tanah.
  8. Meningkatkan kandungan klorofil.
  9. Mengatur pembukaan stomata.
  10. Agen pengikat unsur mikro.
  11. Bahan baku hormon.
  12. Membantu polinasi dan fruit set.
  13. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
  14. Meningkatkan fisikokimia tanah, meningkatkan retensi air, kesuburan, permeabilitas, dan berperan dalam penyembuhan dan memperbaiki tanah. Sementara untuk hewan ternak,

Asam Amino bisa menjadi booster pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas hewan ternak. Asam Amino juga bisa menjadi nutrisi untuk menjaga kesehatan hewan ternak yang diberikan melalui asupan makanan atau minuman pada ternak.

Bahan Pembuatan Asam Amino

  • Ikan lele 5 kg
  • Gula merah 5 kg
  • Bio-Starter 200 ml

Cara Pembuatan Asam Amino

  1. Ikan lele ditumbuk utuh bersama tulangnya, selanjutnya campurkan dgn 2/3 gula merah (sisanya 1/3 ditambahkan belakangan) & tambahkan Bio-starter.
  2. Aduk menggunakan tangan sambil sedikit diremas agar gula menyatu dengan daging ikan lele & Bio-starter merata.
  3. Setelah tercampur rata, tambahkan sisa gula merah pada bagian atas untuk menutupi campuran gula merah dan daging ikan lele agar tidak tumbuh jamur
  4. Simpan pada wadah tertutup (anaerob). Letakkan ditempat yang tidak terkena oleh matahari secara langsung.

Jika disimpan pada suhu ruangan yang terlalu dingin bisa memperlambat proses pembuatan Asam Amino. Untuk hasil lebih baik, simpan selama 3 bulan baru digunakan. Idealnya disimpan selama 6 bulan. Semakin lama disimpan semakin bagus asam amino yang dihasilkan.

Cara Penggunaan Asam Amino

Setelah 6 bulan cairan yang dihasilkan kental & pekat, pisahkan bagian tulang ikan lelenya. Untuk 1 ml Asam Amino dicampur dengan 1,000 ml air, bisa diaplikasikan dengan cara disemprot atau dikocor langsung pada tanaman.

Untuk tanaman muda, dosis bisa dikurangi.

Aplikasikan setiap 10 hari sekali.

ASAM AMINO ALTERNATIF DENGAN PROSES CEPAT

Memerlukan bahan tambahan

1. Pepaya muda. Fungsi pemecah protein jadi asam amino

2. Nanas Muda. Membantu penguraian protein & penetral pH serta mengurangi amis ikan

Bahan Pembuatan

  • Ikan Lele5 kg
  • Gula Merah5 kg
  • Pepaya muda2 kg
  • Nanas muda2 kg
  • Bio-starter200 ml

Cara Pembuatan

  1. Lumatkan semua bahan menjadi satu, bisa dengan diblender atau ditumbuk sampai halus, kemudian lakukan proses pengolahan seperti cara pertama di atas.
  2. Selanjutnya masukkan semua bahan tersebut ke dalam wadah penyimpanan, Simpan selama 1 bulan.
  3. Proses pembuatan Asam Amino ini tidak menggunakan air. Nanti setelah fermentasi berhasil, akan menghasilkan cairan kental dan pekat.

Sumber: Twitter @ttm_kra

Berapa Besar Benih Pasar Jagung Indonesia

Berapa Besar Benih Pasar Jagung Indonesia

Jagung bukanlah tanaman asing bagi sebagian besar penduduk di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan.  Karena daerah tersebut adalah sentra jagung nasional.

Jagung dibudidayakan pada lingkungan yang beragam. Berdasarkan data BPS tahun 2017, luas tanaman jagung Indonesia sebesar 3,787,367 Ha.  Dimana luasan jagung terbesar berturut-turut ada di Jawa Timur seluas 1,2 juta Ha, Jawa Tengan seluas 524 Ha, Sulawesi Selatan 295 Ha, dan Nusa Tenggara Timur 273 Ha.

Menurut Pingali (2001) dari luas areal panen jagung sekitar 3,3 juta ha tersebut, 80% di antaranya ditanami varietas unggul yang terdiri atas 56% jagung komposit (bersari bebas), 24% pengguna benih jagung hibrida, sedang sisanya (20%) varietas lokal.

Dari data tersebut nampak bahwa sebagian besar petani masih menggunakan benih jagung bersari bebas. Hal ini terkait dengan harga benih jagung bersari bebas lebih murah daripada benih jagung hibrida, atau karena benih hibrida sukar diperoleh, terutama di daerah terpencil.

Jenis-Jenis Benih Jagung

Benih Jagung Lokal

Benih lokal adalah benih yang dihasilkan oleh petani dari hasil penanaman untuk konsumsi. Dari hasil penanaman tersebut petani memilih yang baik berdasarkan kondisi tongkol yang dihasilkan. Selanjutnya benih diperlakukan sebagaimana layaknya untuk bahan tanam.

Diperkirakan sekitar 40% petani jagung masih menggunakan benih lokal yang produksinya rendah.

Alasan petani menggunakan benih lokal, antara lain:  

  • Benih lokal masih dapat diproduksi petani dan lebih murah serta lebih mudah didapatkan,
  • Petani sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan benih yang lebih bermutu karena keterbatasan permodalan atau produksi benih bermutu masih kurang.

Produktivitas jagung dari benih lokal sangat rendah, hanya berkisar 1,5  – 2 ton per hektar. Oleh karena itu petani tidak dianjurkan untuk menggunakan benih lokal.

Benih Jagung Komposit

Benih komposit termasuk benih unggul. Secara fisiologis, benih komposit adalah benih yang bersari bebas. Benih komposit dihasilkan dari tanaman jantan dan betina yang berasal dari tongkol yang sama.

Benih komposit dapat digunakan secara berulang (3-4 kali), kurang responsif terhadap pemupukan.

Potensi produktivitas benih komposit 7-8 ton/hektar,  umurnya  95-105 hari, dan  pertumbuhannya  sering  tidak  seragam. 

Akan tetapi, benih komposit relatif lebih adaptif terhadap kondisi tanah masam dan toleran terhadap kekeringan. Beberapa varietas benih komposit yang dapat digunakan tertera pada

Benih Jagung Hibrida

Benih hibrida dapat dibedakan  menjadi 2 jenis yaitu: hibrida silang tunggal dan hibrida 3 jalur.

Hibrida silang tunggal adalah benih hibrida yang dihasilkan dari 2 varietas, sedangkan hibrida 3 jalur dihasilkan dari hasil persilangan 2 varietas dengan varietas lain yang memiliki sifat unggul yang tidak dimiliki oleh hasil persilangan pertama.

Benih hibrida adalah benih unggul yang hanya dapat digunakan sekali saja, responsif terhadap pemupukan atau input tinggi.

Potensi produktivitasnya 10-12 ton per hektar. Umurnya juga lebih pendek  kurang   dari   90   hari   sehinga   potesial   untuk   meningkatkan   IP   (Indek Penanaman). Penampilannya, pertumbuhan dan penyerbukan relatif seragam.

Berapa Produktivitas Jagung Indonesia?

Dikutip dari katadata.co.id, yang dikutip dari data Kementerian Pertanian produksi jagung Indonesia (Angka Ramalan I) pada 2018 seberat 30,56 juta ton dengan luas lahan panen 5,73 juta hektare (ha). Alhasil, produktivitas jagung nasional tahun lalu seberat 52,41 kuintal/ha.

Luas lahan panen jagung tahun tahun lalu diperkirakan meningkat 5,66% dari tahun sebelumnya sementara produksinya hanya tumbuh 3,64%. Alhasil, produktivitas jagung nasional hanya tumbuh 0,27% dari tahun sebelumnya.

Sebagai informasi, konsumsi jagung domestik yang terus tumbuh lebih cepat dibanding produksi nasional membuat pemerintah setiap tahun harus mendatangkan jagung dari luar negeri. Selain untuk memenuhi permintaan masyarakat, impor jagung juga untuk menstabilkan harga di pasar agar tidak terjadi lonjakan.

Berapa Besar Pasar Benih Jagung Hibrida Indonesia

Berdarkan studi literatur dan berita yang dilakukan penulis ditemukan data seperti di bawah. Namun demikian tentu data ini sangat debatable. Namun sebagai pendekatan rasional, tentu diperlukan data yang terpublish.

Red: Oleh karena itu kepada beberapa teman, silahkan berikan masukan jika memungkinkan untuk perbaika.

Asumsi kebutuhan benih 20 – 25 kg per. Kebutuhan benih jagung nasioal setiap tahunnya sebesar 80.000 sampai 100.000 ton. Kebutuhan didasarkan pada luas areal lahan jagung 3,7 juta hektare di seluruh Indonesia.

Jika pengguna jagung komposit sebesar 56% dan benih hibrida sebesar 24% maka pasar benih jagung kurang lebih 70.0000 – 80.000 ton per tahun.

Perusahaan benih jagung hibrida, saat ini dikuasai oleh 4 perusahaan multi nasional, yaitu PT. BISI International Tbk, PT. Dupont Indonesia atau Corteva, PT. Monsanto Indonesia dan PT. Syngenta Indonesia.  Kapasitas masing-masing:

  1. BISI : 15.000 ton per tahun,
  2. Dupont Pioneer : 10.000 ton per tahun,
  3. Monsanto : 14.000 ton per tahun
  4. Syngenta : 7.500 ton per tahun.

Total kapasitas 4 perusahaan tersebut adalah 46.500 ton/tahun. Sisanya diperebutkan oleh perusahaan nasional seperti BCA, Pertiwi, dan lainnya.

Berikut adalah kapasitas produksi benih jagung hibrida masing-masing perusahaan multi nasional dan nasional.

Berapa Besar Pasar Pestisida Seed Treatment Benih Jagung?

Produk Fungisida Seed Treatment Benih Jagung

Berikut ini adalah merek-merek fungisida yang terdaftar sebagai produk untuk perlakuan benih pada jagung.

SAROMYL 35 SD (bahan aktif metalaksil 35 %)

Produk Insektisida Seed Treatment Benih Jagung

Berikut ini adalah merek-merek insektisda yang terdaftar sebagai produk untuk perlakuan benih pada jagung.

DECIS 25 EC (bahan aktif deltametrin 25 g/l)

Berapa besar pasar Seed Treatment Benih Jagung?

Nah? ini masih pekerjaan rumah mimin nih. Jika anda tertarik bisa menghubungi admin di kontak.

Referensi:

Pingali, P. 2001. CIMMYT, World maize facts and trends 1999 per 2000. Meeting World Maize Needs: Technological Opportunities and Priorities for
the Public Sector. CIMMYT, Mexico.

Sumber berita:

  • https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/20/12/2017/pabrikan-asing-produksi-benih-jagung-hibrida
  • https://nusantara.news/swasembada-jagung-2017-asing-berebutan-pasok-benih/
  • http://industri.kontan.co.id/news/bisi-genjot-produksi-benih-jagung
  • https://katadata.co.id/berita/2018/05/28/bisi-international-pangkas-belanja-modal-jadi-rp-105-miliar
  • https://www.wartaekonomi.co.id/read191538/indonesia-swasembada-benih-jagung-hibrida.html
  • http://industri.kontan.co.id/news/target-produksi-benih-jagung-pt-dupont-naik-10
  • http://kupang.tribunnews.com/2016/08/19/dupont-memacu-produksi-jagung-hibrida
  • http://industri.kontan.co.id/news/monsanto-memanen-benih-jagung
  • http://industri.kontan.co.id/news/monsanto-bidik-produksi-5000-ton-benih-jagung
  • http://industri.bisnis.com/read/20160523/99/550527/monsanto-genjot-ekspor-benih-jagung-hibrida-
  • http://kesehatan.kontan.co.id/news/syngenta-siapkan-us-25-juta-untuk-ekspansi-pabrik-benih-jagung-hibrida-1
  • http://kesehatan.kontan.co.id/news/agri-makmur-targetkan-produksi-2.000-ton
  • https://nasional.kontan.co.id/news/bisi-international-ekspor-20-ton-benih-jagung-ke-sri-lanka
  • http://www.lensaindonesia.com/2017/03/15/benih-jagung-hibrida-monsanto-melonjak-368-persen-di-musim-hujan.html
  • http://m.kontan.co.id/news/syngenta-kembangkan-benih-padi-hibrida-tahan-hama
  • http://industri.kontan.co.id/news/sang-hyang-seri-siap-pasok-benih-unggul-di-2017
  • http://industri.kontan.co.id/news/masuk-musim-tanam-bisi-sebar-benih-jagung-padi
  • http://investasi.kontan.co.id/news/-bisi-memetik-laba-dari-benih-cabai-dan-jagung–1
  • http://industri.kontan.co.id/news/bisi-siap-patuhi-pembatasan-kepemilikan-asing
  • https://www.wartaekonomi.co.id/read191538/indonesia-swasembada-benih-jagung-hibrida.html
Bagaimana Cara Melakukan Uji Mutu Benih ?

Bagaimana Cara Melakukan Uji Mutu Benih ?

Keberhasilan budidaya tanaman ditentukan oleh beberapa faktor yaitu benih, lingkungan dan teknologi yang diterapkan.

Benih adalah bahan atau bagian dari tanaman untuk memperbanyak tanaman. Berdasarkan UU RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya tanaman, benih diartikan sebagai tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangkan tanaman.

Benih memiliki dan membawa sifat-sifat genetik tanaman induknya dan akan tampil optimal jika benihnya tumbuh   dan berproduksi pada lingkungan yang optimal serta  mutunya  benih tinggi (daya tumbuh) dan vigor benih yang tinggi. Oleh karena itu, benih merupakan komponen penting dalam budidaya tanaman.

Benih yang unggul harus disertai dengan mutu benih yang baik karena mutu benih juga akan meningkatkan produktivitas hasil.

Syarat benih dikatakan sebagai benih bermutu adalah sebagai berikut:

  • Berlabel dan bersertifikat
  • Secara genetik memiliki tingkat kemurnian varietas yang tinggi, tidak tercampur dengan sifat-sifat buruk dari varietas yang tidak dikehendaki
  • Secara  fisiologis  memiliki  kemampuan  berkecambah  yang  tinggi.  Disarankan benih terpakai memiliki daya kecambah lebih dari 95%.
  • Secara fisik benih terbebas dari gejala adanya serangan penyakit, warna dan ukuran benih seragam, kadar air biji rendah (9-11%).

Untuk mendapatkan benih bermutu perlu dilakukan proses produksi benih secara tepat, mulai dari budidaya sampai prosesing benih. Benih yang akan digunakan harus diketahui kadar air dan daya kecambahnya.

Cara Menguji Daya Kecambah dan Kadar Air Benih

Uji daya kecambah dan kadar air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Uji daya kecambah dengan menggunakan MEDIA PASIR

  1. Siapkan media tumbuh (dari bak berisi pasir yang dibasahi)
  2. Ambil 100 biji secara acak
  3. Tanam biji pada media pasir tidak terbenam dan tutup dengan daun pisang
  4. Amati benih yang berkecambah pada hari keempat dan ketujuh. Benih yang pada pengamatan tersebut tidak berkecambah dianggap tidak normal.
  5. Daya kecambah benih = Jumlah benih yang tumbuh normal/benih yang dikecambahkan x 100%

Uji daya kecambah dengan KERTAS DIGILUNG PLASTIK (UKDP)

Siapkan selembar plastik dan 5 lembar kertas koran yang sudah dibasahi

  1. Ambil 100 biji secara acak
  2. Tempatkan biji di atas kertas basah secara teratur
  3. Lipat kertas secara teratur sedemikian rupa sehingga biji jagung tidak terhambur
  4. Amati benih yang berkecambah pada hari keempat dan ketujuh. Benih yang pada pengamatan tersebut tidak berkecambah dianggap tidak normal.
  5. Daya kecambah benih = Jumlah benih yang tumbuh normal/benih yang dikecambahkan x 100%

Kecambah normal adalah kecambah yang dapat berkembang lebih lanjut menjadi tanaman dan tubuh dengan baik bila ditanam pada kondisi kelembaban, temperatur, dan cahaya yang sesuai. Kecambah normal dicirikan oleh tumbuhnya akar dan hipokotil yang sempurna.

Cara Menguji Kadar Air Benih

Secara praktis menentukan kadar air benih dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur kadar air yaitu Moisture meter.

Pengukuran kadar air secara manual dengan menggukan alat pengering oven.

  • Penentuan  kadar  air  dilakukan  dengan  mengambil  sejumlah  sampel  dan ditimbang (Berat Basah).
  • Sampel dikeringkan sampai bobot konstan dan kemudian ditimbang (Berat Kering).
  • Kadar air benih (%)= ((Berat Basah – Berat Kering)/Berat basah ) x 100%

Pengukuran kadar air benih juga dapat dilakukan dengan cara taksiran (red: dugaan, menduga), yaitu:

Biji masih melekat di tongkol, jika digesek-gesek mengeleluarkan bunyi nyaring menunjukkan bahwa biji berkadar air 15 -17%

  • Biji   ditekan   dengan   menggunakan   kuku   jika   tidak  menimbulkan   bekas menunjukkan bahwa biji berkadar air 15 – 17 %
  • Biji digigit, jika pecah menjadi menjadi dua menunjukkan bahwa biji berkadar air 14 – 17%
  • Biji dilentingkan di lantai, jika biji melenting  10 cm sampai  20 cm menunjukkan bahwa biji berkadar air 9 – 11%.
<