Asam Amino sering juga disebut sebagai pengganti NPK. Bukan hanya bagus untuk tanaman, tapi juga untuk hewan ternak dan manusia. Berbicara tentang Asam Amino maka tidak lepas dari Protein. Sehingga bahan utamanya adalah bahan organik yang mengandung Protein Nabati maupun Hewani.
Asam Amino bisa dihasilkan dari sumber hewani seperti ikan berpunggung biru seperti Tuna, Bandeng, Tongkol, Lele, bisa juga dari keong emas, ikan gabus, sepat, dan lain sebagainya.
Sementara dari sumber nabati, asam amino bisa didapatkan dari Kacang kedelai, Azolla, kelor dan lain-lain.
Asam Amino bukanlah pupuk tambahan, tetapi pengganti sempurna NPK
Manfaat Penggunaan Asam Amino
Mudah diserap dengan Cepat.
Meningkatkan Fotosintesis pada tanaman
Meningkatkan Metabolisme.
Meningkatkan ketahanan terhadap stres (suhu tinggi, kelembaban rendah, kekeringan, serangan hama penyakit).
Membantu perkembangan akar dan memperkuat daya serap.
Membantu perkembangan tanaman pada masa vegetatif dan masa generatif.
Meningkatkan aktivitas mikroba di dalam tanah.
Meningkatkan kandungan klorofil.
Mengatur pembukaan stomata.
Agen pengikat unsur mikro.
Bahan baku hormon.
Membantu polinasi dan fruit set.
Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
Meningkatkan fisikokimia tanah, meningkatkan retensi air, kesuburan, permeabilitas, dan berperan dalam penyembuhan dan memperbaiki tanah. Sementara untuk hewan ternak,
Asam Amino bisa menjadi booster pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas hewan ternak. Asam Amino juga bisa menjadi nutrisi untuk menjaga kesehatan hewan ternak yang diberikan melalui asupan makanan atau minuman pada ternak.
Bahan Pembuatan Asam Amino
Ikan lele 5 kg
Gula merah 5 kg
Bio-Starter 200 ml
Cara Pembuatan Asam Amino
Ikan lele ditumbuk utuh bersama tulangnya, selanjutnya campurkan dgn 2/3 gula merah (sisanya 1/3 ditambahkan belakangan) & tambahkan Bio-starter.
Aduk menggunakan tangan sambil sedikit diremas agar gula menyatu dengan daging ikan lele & Bio-starter merata.
Setelah tercampur rata, tambahkan sisa gula merah pada bagian atas untuk menutupi campuran gula merah dan daging ikan lele agar tidak tumbuh jamur
Simpan pada wadah tertutup (anaerob). Letakkan ditempat yang tidak terkena oleh matahari secara langsung.
Jika disimpan pada suhu ruangan yang terlalu dingin bisa memperlambat proses pembuatan Asam Amino. Untuk hasil lebih baik, simpan selama 3 bulan baru digunakan. Idealnya disimpan selama 6 bulan. Semakin lama disimpan semakin bagus asam amino yang dihasilkan.
Cara Penggunaan Asam Amino
Setelah 6 bulan cairan yang dihasilkan kental & pekat, pisahkan bagian tulang ikan lelenya. Untuk 1 ml Asam Amino dicampur dengan 1,000 ml air, bisa diaplikasikan dengan cara disemprot atau dikocor langsung pada tanaman.
Untuk tanaman muda, dosis bisa dikurangi.
Aplikasikan setiap 10 hari sekali.
ASAM AMINO ALTERNATIF DENGAN PROSES CEPAT
Memerlukan bahan tambahan
1. Pepaya muda. Fungsi pemecah protein jadi asam amino
2. Nanas Muda. Membantu penguraian protein & penetral pH serta mengurangi amis ikan
Bahan Pembuatan
Ikan Lele5 kg
Gula Merah5 kg
Pepaya muda2 kg
Nanas muda2 kg
Bio-starter200 ml
Cara Pembuatan
Lumatkan semua bahan menjadi satu, bisa dengan diblender atau ditumbuk sampai halus, kemudian lakukan proses pengolahan seperti cara pertama di atas.
Selanjutnya masukkan semua bahan tersebut ke dalam wadah penyimpanan, Simpan selama 1 bulan.
Proses pembuatan Asam Amino ini tidak menggunakan air. Nanti setelah fermentasi berhasil, akan menghasilkan cairan kental dan pekat.
Jagung bukanlah tanaman asing bagi sebagian besar penduduk di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan. Karena daerah tersebut adalah sentra jagung nasional.
Jagung dibudidayakan pada lingkungan yang beragam. Berdasarkan data BPS tahun 2017, luas tanaman jagung Indonesia sebesar 3,787,367 Ha. Dimana luasan jagung terbesar berturut-turut ada di Jawa Timur seluas 1,2 juta Ha, Jawa Tengan seluas 524 Ha, Sulawesi Selatan 295 Ha, dan Nusa Tenggara Timur 273 Ha.
Menurut Pingali (2001) dari luas areal panen jagung sekitar 3,3 juta ha tersebut, 80% di antaranya ditanami varietas unggul yang terdiri atas 56% jagung komposit (bersari bebas), 24% pengguna benih jagung hibrida, sedang sisanya (20%) varietas lokal.
Dari data tersebut nampak bahwa sebagian besar petani masih menggunakan benih jagung bersari bebas. Hal ini terkait dengan harga benih jagung bersari bebas lebih murah daripada benih jagung hibrida, atau karena benih hibrida sukar diperoleh, terutama di daerah terpencil.
Jenis-Jenis Benih Jagung
Benih Jagung Lokal
Benih lokal adalah benih yang dihasilkan oleh petani dari hasil penanaman untuk konsumsi. Dari hasil penanaman tersebut petani memilih yang baik berdasarkan kondisi tongkol yang dihasilkan. Selanjutnya benih diperlakukan sebagaimana layaknya untuk bahan tanam.
Diperkirakan sekitar 40% petani jagung masih menggunakan benih lokal yang produksinya rendah.
Alasan petani menggunakan benih lokal, antara lain:
Benih lokal masih dapat diproduksi petani dan lebih murah serta lebih mudah didapatkan,
Petani sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan benih yang lebih bermutu karena keterbatasan permodalan atau produksi benih bermutu masih kurang.
Produktivitas jagung dari benih lokal sangat rendah, hanya berkisar 1,5 – 2 ton per hektar. Oleh karena itu petani tidak dianjurkan untuk menggunakan benih lokal.
Benih Jagung Komposit
Benih komposit termasuk benih unggul. Secara fisiologis, benih komposit adalah benih yang bersari bebas. Benih komposit dihasilkan dari tanaman jantan dan betina yang berasal dari tongkol yang sama.
Benih komposit dapat digunakan secara berulang (3-4 kali), kurang responsif terhadap pemupukan.
Potensi produktivitas benih komposit 7-8 ton/hektar, umurnya 95-105 hari, dan pertumbuhannya sering tidak seragam.
Akan tetapi, benih komposit relatif lebih adaptif terhadap kondisi tanah masam dan toleran terhadap kekeringan. Beberapa varietas benih komposit yang dapat digunakan tertera pada
Benih Jagung Hibrida
Benih hibrida dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: hibrida silang tunggal dan hibrida 3 jalur.
Hibrida silang tunggal adalah benih hibrida yang dihasilkan dari 2 varietas, sedangkan hibrida 3 jalur dihasilkan dari hasil persilangan 2 varietas dengan varietas lain yang memiliki sifat unggul yang tidak dimiliki oleh hasil persilangan pertama.
Benih hibrida adalah benih unggul yang hanya dapat digunakan sekali saja, responsif terhadap pemupukan atau input tinggi.
Potensi produktivitasnya 10-12 ton per hektar. Umurnya juga lebih pendek kurang dari 90 hari sehinga potesial untuk meningkatkan IP (Indek Penanaman). Penampilannya, pertumbuhan dan penyerbukan relatif seragam.
Berapa Produktivitas Jagung Indonesia?
Dikutip dari katadata.co.id, yang dikutip dari data Kementerian Pertanian produksi jagung Indonesia (Angka Ramalan I) pada 2018 seberat 30,56 juta ton dengan luas lahan panen 5,73 juta hektare (ha). Alhasil, produktivitas jagung nasional tahun lalu seberat 52,41 kuintal/ha.
Keberhasilan budidaya tanaman ditentukan oleh beberapa faktor yaitu benih, lingkungan dan teknologi yang diterapkan.
Benih adalah bahan atau bagian dari tanaman untuk memperbanyak tanaman. Berdasarkan UU RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya tanaman, benih diartikan sebagai tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangkan tanaman.
Benih memiliki dan membawa sifat-sifat genetik tanaman induknya dan akan tampil optimal jika benihnya tumbuh dan berproduksi pada lingkungan yang optimal serta mutunya benih tinggi (daya tumbuh) dan vigor benih yang tinggi. Oleh karena itu, benih merupakan komponen penting dalam budidaya tanaman.
Benih yang unggul harus disertai dengan mutu benih yang baik karena mutu benih juga akan meningkatkan produktivitas hasil.
Syarat benih dikatakan sebagai benih bermutu adalah sebagai berikut:
Berlabel dan bersertifikat
Secara genetik memiliki tingkat kemurnian varietas yang tinggi, tidak tercampur dengan sifat-sifat buruk dari varietas yang tidak dikehendaki
Secara fisiologis memiliki kemampuan berkecambah yang tinggi. Disarankan benih terpakai memiliki daya kecambah lebih dari 95%.
Secara fisik benih terbebas dari gejala adanya serangan penyakit, warna dan ukuran benih seragam, kadar air biji rendah (9-11%).
Untuk mendapatkan benih bermutu perlu dilakukan proses produksi benih secara tepat, mulai dari budidaya sampai prosesing benih. Benih yang akan digunakan harus diketahui kadar air dan daya kecambahnya.
Cara Menguji Daya Kecambah dan Kadar Air Benih
Uji daya kecambah dan kadar air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Uji daya kecambah dengan menggunakan MEDIA PASIR
Siapkan media tumbuh (dari bak berisi pasir yang dibasahi)
Ambil 100 biji secara acak
Tanam biji pada media pasir tidak terbenam dan tutup dengan daun pisang
Amati benih yang berkecambah pada hari keempat dan ketujuh. Benih yang pada pengamatan tersebut tidak berkecambah dianggap tidak normal.
Daya kecambah benih = Jumlah benih yang tumbuh normal/benih yang dikecambahkan x 100%
Uji daya kecambah dengan KERTAS DIGILUNG PLASTIK (UKDP)
Siapkan selembar plastik dan 5 lembar kertas koran yang sudah dibasahi
Ambil 100 biji secara acak
Tempatkan biji di atas kertas basah secara teratur
Lipat kertas secara teratur sedemikian rupa sehingga biji jagung tidak terhambur
Amati benih yang berkecambah pada hari keempat dan ketujuh. Benih yang pada pengamatan tersebut tidak berkecambah dianggap tidak normal.
Daya kecambah benih = Jumlah benih yang tumbuh normal/benih yang dikecambahkan x 100%
Kecambah normal adalah kecambah yang dapat berkembang lebih lanjut menjadi tanaman dan tubuh dengan baik bila ditanam pada kondisi kelembaban, temperatur, dan cahaya yang sesuai. Kecambah normal dicirikan oleh tumbuhnya akar dan hipokotil yang sempurna.
Cara Menguji Kadar Air Benih
Secara praktis menentukan kadar air benih dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur kadar air yaitu Moisture meter.
Kunyit hitam saat ini sedang trending, saya mengikuti pembicaraan dikalangan petani facebook dan petani twiter. Saya cek juga di marketplace ada penjualnya juga ternyat bibit kencur hitam ini mahal sekali harganya. Bibitnya dengan satu tunas dibandrol 150-250 ribu. Edan!
Ada apa dengan kunyit hitam? Jangan-jangan sama dengan kasus bunga aglaonema, atau anthurium?
Salah satu akun di twitter @agrofood_plant memposting data pasar curcumin seperti grafis dibawah. Ternyata Cina juaranya sebagai penghasil curcumin, Indonesia ada diurutan ke-3.
Akhirnya penaran juga mengenai kunyit hitam ini, saya pun memesan kepada salah seorang seler di marketplace bukalapak. Untuk satu rimpang saja dihargai Rp 160K. Penasaran saja buat coba-coba tanam. Jika berhasil kenapa tidak dibudidayakan.
Apasih kunyit hitam itu?
Ternyata terdapat 2 jenis kunyit hitam, yaitu jenis Curcuma caesia dan Kaempferia parviflora.
Salah satu masalah yang cukup serius dalam usaha budidaya buah-buahan, seperti jeruk, cabai, jambu, apel, mangga adalah penyakit busuk buah dan kerontokan buah sebelum matang yang salah satu penyebabnya adalah karena serangan lalat buah.
Pengertian lalat buah merujuk pada dua spesies yang berbeda, yaitu lalat cuka (pomace fly) dari famili Drosophilidae dan lalat buah (true” fruit fly) dari famili Tephritidae.
Tercatat kurang lebih 5.000 spesies lalat yang sudah dideskripsikan dan terbagi dalam 500 genus. Sebagian besar digolongkan sebagai hama, misalnya genus Bactrocera. Hanya sebagian kecil dari spesies ini berperan sebagai musuh alami.
Beberapa lalat buah yang banyak adalah jenis Bactrocera umbrosa, Bactrocera papayae, Bactrocera carambolae dan Bactrocera dorsalis. Tanaman inang dari lalat-lalat tersebut juga beragam. Berbeda jenis lalat buahnya, berbeda pula tanaman inangnya.
Tanaman inang untukBactrocera Umbrosa adalah nangka, cempedak, sukun, jeruk.
Tanamn inang dari jenis B. papayae adalah pisang, mangga, pepaya, jambu biji, belimbing, cabai, nangka, duku, rambutan, sawo, sirsak, jeruk, terong.
Bactrocera carambolaedan B. dorsalis adalah jambu biji, belimbing, cabai, sukun, nangka, mangga, sawo, tomat, dan jeruk.
Umumnya populasi lalat buah akan meningkat pada musim penghujan. Curah hujan memiliki hubungan terhadap pembuahan tanaman inang dan masa pembuahan banyak terjadi ketika musim hujan.
Menanam anggur kini sudah menjadi tren di beberapa wilayah. Sebut saja di Bantul – Jogyakarta, kini ada kampung angur. Tepatnya di Dusun Plumbungan, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Seperti yang diberitakan di Kompas.com “Unik, Ada Kampung Anggur di Bantul. Anggur di budidayakan disana adalah anggur lokal yaitu jenis “isabel”, dan jenis impor yaitu “ninel”. Ninel dipilih karena mudah dikembangkan dan perawatannya pun mudah, buahnya besar dan rasanya manis. Varietas anggur Ninel juga tak mengenal musim dan dapat berbuah setiap tahun.
Lantas kita juga bisa menaman anggur di teras rumah kita seperti yang dikembangkan di Bantul. Menanam anggur sangatlah mudah. Banyak keuntungan dengan menanam anggur di halaman rumah kita.
Anggur tidak hanya sebagai sumber buah untuk dikonsumsi sendiri sebagi sumber protein dan juga manfaat lain adalah anggur untuk kesehatan, untuk ibu hamil, anggur untuk diet, anggur untuk diabetes, kecantikan, dan lainnya.
Bahkan anggur dapat menjadi sumber ekonomi keluarga dengan menjual anggur kepada tetangga dan pengepul anggur. Harga jual anggur dipasaran berkisar 30.000 sampai dengan 50.000 rupiah per kilogram. Memang anggur termasuk salah satu kategori buah exlusive, hanya untuk kelas golongan atas.
Jika kita ingin menanam anggur di pekarangan, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menanam anggur adalah:
1. Pemilihan jenis atau varietas bibit anggur
2. Pemilihan lokasi tanam
3. Penanaman tanaman anggur
4. Pemeliharaan tanaman anggur
6. Pemupukan tanaman anggur
7. Pemeliharaan lanjutan tanaman anggur
8. Pengendalian Penyakit anggur
9. Pemanenan anggur
1. Pemilihan jenis dan varietas bibit anggur
Apa itu tanaman porang?
Porang, tanaman umbi-umbian tengah populer karena petani porang di desa Kepel, Jawa Timur berhasil menjadi miliader karena bisnis ekspor porang.
Porang
atau dikenal juga dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies
Amorphophallus muelleri. Porang adalah
tanaman penghasil umbi yang dapat dimakan, anggota marga Amorphophallus. Karena
masih sekerabat dan mirip penampilan dan manfaatnya dengan suweg dan walur,
Porang sering kali dirancukan dengan kedua tanaman tersebut. Porang juga dapat dikategorikan sebagai
tanaman herbal ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 1,5 meter.
Apakah Porang itu Suweg?
Porang adalah tumbuhan mirip dengan suweg/walur/
Iles Iles tetapi porang mempunyai ciri ciri sendiri jadi porang bukan
suweg/iles iles’ ataupun walur, ciri-ciri tersebut memang belum banyak yang
mengetahui memang serupa kalau hanya sekilas.
Ciri
utama porang ada pada rantingnya yang terdapat buahnya. Dimana buah ini yang
nantinya bisa dibuat bibit. Buahnya ini biasa
disebut katak atau bulbil.
Umur porang jika ditanam lebih dari 1 musim batang akan semakin besar ukuran umbinya pun besar. Dalam periode musim ke-2 porang bisa menghasilkan jumlah katak bibit yang lumayan banyak pada setiap ranting ranting nya. Rata rata lebih dari 20 -25 butir katak.
Porang mempunyai buah atau katak (Jawa) atau pentol/bubil disetiap cabang tangkainya.
Mempunyai batang halus dan tidak bergerigi
Daun berbentuk bintang tetapi agak lebar sedikit tebal kaku
Daging umbi porang berwarna kuning
2. Suweg (Jawa dan sunda), Sobek (Madura) – Amorphophallus Campanulatus Forma Hortensis
Hampir mirip dengan porang tetapi tidak mempunyai buah disetiap cabang tangkainya.
Batangnya tidak begitu halus agak bergerigi.
Umbi suweg berwarna putih, berserat dan mempunyai mata tunas lebih dari satu.
3. Walur (Jawa) – Amorphophallus Campanulatus Forma Sylvestris.
Batang terdapat bintil-bintil
Tidak memiliki buah di tangkainya
Tinggi tanaman 1-1,5 cm
4. Iles putih – Amorphophallus variabilis. Tanaman ini hampir sama dengan porang juga akan tetapi yang membedakan adalah:
Tidak mempunyai buah disetiap cabang tangkainya
Batang nya halus, biasanya ber batang coklat, hitam, ada juga yang berwarna ungu
Daging umbi berwarna putih
Apa manfaat tanaman porang?
Tanaman umbi iles-iles mengandung glukomannan atau biasa disebut Konjac Glucomannan (KGM) yang berbentuk tepung. Kandungan tepung ini bisa diolah menjadi berbagai macam hal dan berperan sebagai bahan pengganti. Kandungan karbohidrat yang terdapat di umbi iles-iles mencapai lebih dari 80%, menjadikan karbohidrat komponen terpenting di dalam tanaman ini.
Selain
kaya akan karbohidrat, tanaman porang juga kaya akan manfaat untuk berbagai
macam bidang mulai dari kuliner sampai kesehatan. Beberapa manfaat dari porang adalah:
Dapat digunakan sebagai bahan baku lem yang ramah lingkungan.
Bahan Campuran untuk Industri. Kandungan Konjac dapat dijadikan bahan campuran untuk membuat kertas yang kuat dan tahan lama.
Bahan Obat. Kandungan KGM yang terdapat pada tanaman porang ternyata bermanfaat untuk dunia kesehatan, yaitu digunakan sebagai bahan pembentuk kapsul obat-obatan.
Pengganti Agar-agar. porang memiliki serat tidak berwarna yang dapat larut dengan mudah di dalam air, tidak memiliki bau, dan konsistensi yang menyerupai agar-agar. Hal ini menjadikan serat dari porang dapat diolah, sehingga menjadi seperti agar-agar.
Pembersih Air. Glukomannan sangat cocok untuk memurnikan air dan keloid dari bir, gula, minyak, dan juga serat.
Isolator Listrik. Glukomannan dari tanaman porang dalam bentuk gel dapat menjadi pengganti gel silikon. Gel silikon sangat bagus untuk mencegah penghantaran listrik dan juga panas, menjadikan gel ini substitusi yang sama bagusnya
Bahan Makanan Jepang. Di Jepang, tepung konjac dijadikan bahan campuran untuk membuat mie shirataki atau konnyaku.
Bahan Pengental Es Krim. Kandungan Konjac juga dapat digunakan sebagai sirup atau pengental perekat dalam campuran es krim agar tidak cepat meleleh.
Mengurangi Kadar Kolesterol. glukomannan pada tanaman porang umbi dapat mengurangi kadar kolesterol di darah. Selain itu, serat yang terdapat pada porang juga biasa digunakan sebagai alternatif diet, baik untuk menurunkan berat badan maupun untuk orang yang memiliki diabetes.
Membuat Bahan Waterproof. Jika dicampurkan dengan gliserin dan atau natrium hidroksida, glukomannan dapat menjadi bahan kedap air.
Berapa harga porang?
Porang
memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena punya peluang yang cukup
besar untuk diekspor. Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada
tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor mencapai Rp 11,31
miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.
Umbi porang saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan. Ada beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini, seperti di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros.
Di
wilayah hutan Desa Bendoasri, Kecamatan Rejoso, Nganjuk budidaya porang
dikelola oleh LMDH Artomoro dan Trimulyo di lahan seluas lebih dari 500 hektar.
Budi dayanya yang perhektar bisa menghasilkan sebanyak 15 ton porang selama ini
menjadi komoditas ekspor.
Porang
juga dilakukan oleh masyarakat di sela-sela hutan jati yang diwenangi Perum
Perhutani Unit II Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Madiun, Jawa Timur (Jatim).
Warga di sekitar hutan mulai merasakan peningkatan kesejahteraan. MPSDH Wono Lestari mendapat hak pengelolaan seluas 112 hektare (ha) lahan disela-sela hutan jati di KPH Madiun, yang dimanfaatkan untuk menanam Porang. Harga porang basah bisa mencapai Rp 4.000 per kilogram. Sementara porang iris kering bisa mencapai Rp 35.000 per kilogram. Selain itu, harga tepung porang mencapai Rp 42 ribu per kilo.
Syarat Tumbuh, Teknik Perbanyakan dan Berapa Lama Porang Panen
Petani Jagung, Waspadalah ! Ulat Tentara Sudah Masuk Ke Indonesia.
Fall Army Worm, jenis Spodoptera frugiperda (FAW) saat ini sudah menyerang sejumlah tanaman jagung di Sumatera Barat (Sumbar). Hama berupa ulat (mirip ulat grayak) asal Amerika Serikat (AS) sesuai analisa tim ahli IPB mulai menyerang tanaman jagung yang masih muda di Pasaman Barat.
Setelah dilakukan identifikasi larva dan imago, serta diskusi dengan petani dugaan kuat Spodoptera frugiperda (FAW) sudah ada di Indonesia. Hal ini tidak mengejutkan bagi kami, karena serangga ini mempunyai daya jelajah yang cukup tinggi. Ulat yang mirip ulat grayak ini ditengarai menyerang tanaman jagung yang masih muda. 1 tanaman (pohon) ada 11 ekor hama FAW yang menyerang.
Guna mengantisipasi serangan FAW tak menyebar ke daerah lain menurut Dewi perlu dilakukan pendekatan pengelolaan hama terpadu (PHT). Petani harus diberi akses terhadap sarana yang efektif untuk mencegah kerusakan tanaman mereka antara lain dengan insektisida atau melalui musuh alami hama tersebut.
Kerusakan tanaman terutama disebabkan oleh larva yang mengkonsumsi jaringan daun. Namun, larva juga akan menggali lubang ke dalam titik tumbuh (kuncup, pusaran, dll). Sehingga hama ini kalau tak diatasi berpotensi menghancurkan pertumbuhan tanaman di masa depan. Kehilangan hasil atas seranga FAW antara 30-60%.
Pisang adalah buah tropis yang banyak terdapat disekitar kita. Tanaman pisang dapat dengan mudah ditemui halaman-halaman rumah di pedesaan. Kandungan nutrisi yang terdapat pada buah ini sangat banyak dibutuhkan oleh tubuh.
Sebenaranya peluang bisnis dari pisang ini juga masih sangat luas karena banyaknya manfaat yang bisa diapatkan. Saat ini pisang tidak banyak yang melakukan budidaya secara intensif. Hanya sebagian kalangan saja yang melakukan budidaya secara masif. Salah satu perkebunan pisang yang cukup besar terdapat di Lampung, yaitu PT. Great Giant Food (GGF) yang dulu dikenal dengan PT. Nusantara Tropical Food (NTF).
Tentu saja budidaya pisang di kebuh GGF sudah menggunakan alat-alat pertanian dengan mekanisasi dan teknik perawatan yang “modern”. Tetapi bukan tidak mungkin jika perkebunan skala rumah tangga sampai menengah juga menerapkan budidaya yang dianut oleh perkebunan besar. Pisang Sunpride yang diproduksi oleh GGF memiliki kualitas berstandar ekspor. Pisang-pisang yang mulus dan berwarna kuning cerah tersebut diperlakukan secara istimewa mulai dari pemilihan bibit hingga proses pengemasannya.
Kunci keberhasilan budidaya pisang diantaranya adalah mendapatkan pisang yang mulus (tanpa bintik) akibat serangan hama dan penyakit. Salah satunya adalah dengan cara membungkus pisang sedari awal semasa pisang masih di kebun.
Pohon pisang memerlukan waktu sekitar delapan bulan untuk berbunga. Setelah pohon mulai berbuah, tandan-tandan pisang di setiap pohon akan dilindungi dan dibungkus dengan kertas untuk melindungi buah dari serangan hama.
Pisang sengaja dibungkus supaya tidak terkena sinar matahari dan diganggu hama, jadi kulitnya akan mulus. Setelah muncul bunga, dua bulan kemudian barulah buah pisang bisa dipanen.
Saat panen, pisang pun diseleksi perusahaannya dengan ketat untuk menentukan buah mana saja yang memiliki kualitas ekspor dengan grade A.
Ada tiga kriteria yang harus dimiliki produk layak ekspor atau masuk dalam produk grade A, yakni memiliki kulit yang mulus, panjang buah sekitar 7,5 inci, dan memiliki kalibrasi pada kisaran angka 3,9-4,9.
Jika buahnya lebih kecil atau lebih besar dari standar tersebut, masuk dalam grade B.
Untuk mendapat kulit pisang yang mulus, sejak dari jantung pisang pun sudah dibungkus kertas. Ini untuk melindungi kulit pisang dari serangan serangga dan terbakar sinar matahari. Pertumbuhan pisang hingga dewasa juga dipantau. Panjang dan lingkar buah pisang akan diukur dan dilakukan kalibrasi. Idealnya, panjang pisang mencapai 7,5 inci dan kalibrasi minimal 39.
Hasil penelitian terhadap pembrongsongan yang dilakukan pada pisang tanduk menunjukkan bahwa pemberongsongan dilakukan terhadap masing-masing tandan pisang sejak saat seludang pisang pertama belum membuka dan jantung pisang sudah mulai merunduk.
Perlakukan pemberongsongan pada tandan buah pisang sangat efektif untuk menurunkan intensitas dan persentase keparahan serangan hama, namun tidak berpengaruh terhadap jumlah sisir per tandan, jumlah buah per sisir, bobot tandan, bobot per sisir, bobot per buah, kekerasan kulit buah, Padatan Terlarut Total (PTT) dan Total Asam Tertitrasi (TAT), edible portion, panjang dan diameter buah.
Buah pisang yang diberongsong dengan berbagai bahan pemberongsong memiliki tingkat keparahan gejala serangan hama yang rendah, yakni berkisar 20%, sedangkan yang tidak diberongsong menghasilkan tingkat keparahan gejala serangan hama yang sangat parah sebesar 84.81%.
Berdasarkan hasil analisis statistika, perlakuan berbagai jenis bahan pemberongsong tidak mempengaruhi tingkat intensitas keparahan gejala serangan hama.
Bahan pemberongsong dari kantong sak dapat menjadi bahan alternatif yang dapat digunakan petani untuk mencegah serangan hama. Bahan kantong sak ini lebih efisien karena harganya yang lebih murah dan mudah didapatkan.
Cara pembrongsongan pisang semasa masih dalam tandanya dapat dilihat pada video di bawah ini.
Black madras atau padi hitam kini sudah mulai banyak yang menanam, dilaporkan mulai dari Aceh sampai Lampung, Jawa Barat sampai Jawa Timur dan petani di Sulawesi. Apa sebenarnya black madras ini?
Black Madras merupakan salah satu varietas padi yang dikembangkan di Jepang. Sama dengan jenis padi pada umumnya, jika padi biasa daunnya berwarna hijau maka black madras ini daunnya berwarna ungu. Meski daunnya berwarna ungu, tetapi beras yang dihasilkan tetap berwarna putih.
Saat pertama ditanam, daunnya memang berwarna hijau seperti benih padi biasa. Tapi setelah berumur dua minggu, batang dan daun benih padi ini mulai berubah menjadi ungu kecoklatan. Masa panennya sama dengan padi varietas lainnya. Begitu pula dengan perawatannya, tidak ada yang khusus. Saat ini black madras malah berkembang sebagai padi jenis ornamental atau padi hiasan.
Secara morfologi jenis padi ini tidak berbeda jauh dengan jenis tanaman padi pada umumnya. Namun, jika dilihat secara fisiologinya tanaman ini memiliki warna daun yang unggu kehitaman yang tentunya jauh berbeda dengan warna daun tanaman padi umumnya . Padi black madras juga memiliki struktur batang yang lebih tinggi.
Dari hasil petanaman, black madras dilaporkan memiliki anakan rata-rata 28 anakan, dibandingkan dengan Ciherang yang memiliki anakan 34-38 anakan dengan bibit awal 2-3 bibit. Produktivitasnya bisa mencapai 9 ton/ha.
Keunggulan Padi Black Madras
Kelebihan benih padi Black Madras dibanding benih padi biasa adalah kandungan zat amilase yang rendah sehingga cocok untuk dikonsumsi penderita diabetes. Karena itulah varietas padi ini sering disebut dengan padi diabet. Tanaman ini juga tidak mudah terserang hama dan penyakit karena serangga tidak tertarik melihat warna daunnya yang berbeda dengan tanaman padi biasa.
Keunggulan padi Black Madras
1. Daun yang berwarna ungu
Salah satu yang paling menarik perhatian adalah daunnya yang ungu sehingga terlihat eksotis, unik, dan berbeda. Ini juga yang menjadi daya tarik terbesar dari jenis padi ini.
2. Harga Jual yang Mahal
harga gabah ini cukup tinggi hingga mencapai Rp 600 ribu/kuintal GKP. Bahkan bila sudah dikeringkan bisa mencapai Rp 900 ribu/kuintal GKP.
3. Berkhasiat
Meski saya belum menemukan rujukan yang shahih, padi ini juga bermanfaat bagi kesehatan jantung, penyakit kelebihan gula atau diabetes, dan dapat digunakan sebagai bahan kosmetik.
4. Umur Lebih Pendek
Dibandingkan dengan varietas lainnya seperti Ciherang, black madras memiliki usia panen lebih genjah sekitar 85-95 hari. Berikut perbandingan beberap usia padi varietas lokal :
Sertani 14 (MSP 14) : 80-90 HST
Sertani 13 (MSP 13) : 80-90 HST
Black Madras : 85-95 HST
Cisoga : 85-95 HST
Lorry Adem Ayem : 100-110 HST
Petani Mandiri 01 (PM 01) : 100-110 HST
Rojolele Genjah (ROLE) : 85-95 HST
Padi Hitam: 85-95 HST
Gandaria : 100-110 HST
Situbagendit : 80-90 HST
Ketan Kuning : 85-95 HST
Komojoyo : 100-110 HST
Arjuna : 100-110 HST
Kabir 01 : 100-115 HST
Kabir 07 : 100-115 HST
Semprol : 100 HST
Sertani 8 : 100 HST
Toyo Arum : 100 HST
Sertani 9 : 100 HST
Japonica : 100 HST
Parikesit : 95-105 HST
Ketan Hitam
Beras Merah
Pendok : 85-95 HST
Sintanur : 90-100 HST
Pandan Wangi : 90-100 HST
Cara Budidaya Padi Black Madras
Tak beda jauh sebenarnya antara cara tanam padi Black Madras ini dibandingkan dengan jenis lainnya.
1. Pengolahan Tanah
Lakukan saja seperti biasa, yang penting, usahakan tanah diberi lebih banyak pupuk organik agar hasil lebih bagus. Karena salah satu kekurangan dari tanaman ini adalah hasilnya yang kurang banyak seperti padi pada umumnya.
2. Penanaman
Teknik menanam padi ada berbagai cara antra lain metode SRI, Jajar Legowo, dan Hazton yang disesuaikan dengan kebiasaan setempat.
3. Pemupukan
Lakukan pemupukan setelah 10 hari sejak tanam dengan pupuk urea. Jika terdapat bibit wereng, langsung saja semprot dengan insektisida untuk wereng. Karena padi ini memang rawan terkena wereng. Namun penanggulangan sejak awal bisa memutuskan siklus wereng.
Selanjutnya, setelah 25 hari diberikan NPK. Akan lebih baik lagi, bila disemprot juga dengan pupuk daun, anti bakteri dan jamur serta hormon pertumbuhan khusus padi. Dengan cara ini, daun akan mengkilat dan tidak terjangkit hama kresek dan hawar daun.
Di usia 50 hari sejak tanam, kita tak perlu kasih pupuk kimia lagi. Kita bisa berikan pupuk organik untuk memberikan rangsangan pertumbuhan tanaman. Jika ada hama, kita semprot di rentang usia ini. Jangan sampai ketika padi sudah ada yang muncul, karena racunnya bisa mengendap.
Yang harus diperhatikan dalam budidaya padi jenis Black Madras ini adalah kewaspadaan terhadap serangan hama dan penyakit. Jangan sampai sampai menimbulkan masalah dikemudian hari terhadap ledakan penyakit yang masih tersembunyi.
Sumber : Dikutip dari Sinar Tani Edisi 21 -21 Maret 2108 dan literatur lainnya dari group facebook dan blog.
Kini petani bersiap memasuki masa tanam pada musim kemarau. Hal pertama yang harus diwaspadai betanam padi pada musim kemarau (periode tanam April – September) adalah kerap munculnya serangan penyakit blas(Pycularia grisea).
Penyakit blas bisa menginfeksi tanaman padi pada setiap fase pertumbuhan. Gejala khasnya adalah adanya bercak daun berbentuk belah ketupat, lebar di tengah dan meruncing di kedua ujungnya. Ukuran bercak kira-kira 1-1,5 x 0,3-0,5 cm yang berkembang menjadi warna abu-abu pada bagian tengahnya. Infeksi bisa terjadi pada ruas batang, dan leher malai yang disebut dengan blas leher (neck blast). Jika infeksi terjadi pada leher malai, maka leher malai berubah menjadi kehitaman dan patah. Akibatnya hanya sedikit malai yang terisi atau bahkan hampa.
Penyebab Penyakit Blas
Penyakit blas disebabkan sprora jamur tebawa angin atau air. Pertumbuhan dan pekembangan jamur ini tergolong cepat. Penyebarannya akan semakin cepat apabila penggunaan pupuk nitrogen (Urea) yang berlebihan dan kondisi cuaca yang berawan akan mempercepat menginfeksi tanaman.
Penyakit blas berawal dari penggunaan benih yang tidak sehat (terutama pada daerah endemis blas). Perlakuan benih (seed treatment) sebelum tanam sangat efektif untuk mengendalikan blas pada tahan lebih awal.
Pengendalian Penyakit Blas
Cara-cara pengendalian yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan penyakit blas adalah:
Penggunaan bibit yang sehat, yang tidak tertular dengan penyakit blas
Penggunaan varietas yang tahan terhadap blas,
Penggunaan bibit yang spesifik lokasi,
Perlakukan benih (seed treatment) pada saat perendaman dan persemaian
Penggunaan pupuk nitrogen yang sesuai dosis anjuran
Pergiliran varietas
Menanam dengan teknik jajar legowo
Menggunakan kompos, pupuk organik baik padat maupun cair untuk mengurangi penggunaan pupuk nitrogen
Penggunaan fugisida yang dapat mengendalikan blas
Penggunaan Varietas Tahan Blas
Berdasarkan data darai Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi), varietas yang tahan terhadap penyakit blas adalah: Inpari 21, Inpari 22, Inpari 26, Inpari 27, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 7, dan Inpago 8. Penggunaan varietas secara monogenetik, yaitu menggunakan 1-2 varietas secar luas dan terus menerus juga dapat mengurangi potensi serangan blas.
Penggunaan Seed Treatment
Perlakuan benih sebelum tanam dapat meminimalkan serangan patogen Pycularia grisea. Perlakuan benih dapat menggunakan fungisida yang memiliki kemampuan untuk perlakuan benih.