Pupuk Organik
Semua tanaman membutuhkan nutrisi.
Di alam, tanaman bekerja sama dengan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri untuk mengais nutrisi dari berbagai sumber, termasuk kandungan organik dan mineral tanah dan gas di atmosfer. Dalam budidaya, sistem ini tidak sekuat itu. Semua jenis tanaman mulai dari rumput rumput hingga tanaman hias, membutuhkan sedikit bantuan untuk menumbuhkan yang terbaik.
Di situlah pupuk berfungsi.
Pupuk organik merangsang dan mendukung proses alami yang digunakan tanaman untuk memberi makan diri mereka sendiri. Pupuk memberi makan mikroorganisme yang tinggal di tanah yang kemudian memberikan nutrisi ke tanaman. Seiring waktu, mereka meningkatkan bahan organik tanah yang mengarah pada peningkatan aerasi tanah dan kapasitas menahan air dan lingkungan pertumbuhan fisik yang lebih baik.
Pilihan pupuk organik terbaik haruslah memiliki rasio NPK yang optimal (persentase volume nitrogen, fosfor, dan kalium) agar tanaman dapat tumbuh subur.
Mereka berasal dari bahan-bahan alami seperti sisa tanaman, kotoran hewan, dan mineral. Ada yang berbentuk cair, ada pula yang kering. Pupuk berkualitas tinggi membutuhkan pemrosesan minimal, mudah diaplikasikan, dengan tekstur yang konsisten di seluruh bagian.
Pupuk organik terbaik membuat tanaman yang dapat dimakan atau hias lebih sehat, memberikan keseimbangan nutrisi, bahan berkualitas, dan metode aplikasi yang sesuai dengan tukang kebun.
Di bawah ini, pelajari tips memilih jenis yang tepat untuk tanaman Anda, dan untuk mengetahui mengapa pupuk berikut berkinerja terbaik.
Pupuk Cair dari Daun Kelor
Daun kelor mengandung senyawa kimia seperti kalsium, magnesium, fosfor, zat besi dan sulfur sehingga daun kelor dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik cair. Manfaat pupuk daun kelor dapat digunakan dengan cara disemprotkan pada daun untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.
Hasil penelitian Kartika (2013), pembuatan pupuk organik cair dengan menambahkan ekstrak daun kelor sebanyak 40 % berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman pakchoy yang meliputi jumlah daun, panjang tanaman, berat basah dan berat kering.
Fuglie (2000) menemukan bahwa ekstrak daun kelor yang disemprotkan ke daun bawang, paprika, kacang kedelai, sorgum, kopi, teh, cabai, melon dan jagung dapat meningkatkan hasil tanaman.
Kartika (2013) menyatakan bahwa pengolahan daun kelor sebagai pupuk dapat digunakan dengan cara diekstrak. Ekstrak daun kelor digunakan untuk mempercepat laju pertumbuhan tanamansecara alami daun kelor digunakan sebagai pupuk cair yang diujikan ke berbagai tanaman seperti kacangt anah, kedelai, dan jagung.
Hasilnya sangat signifikan pada hasil panen tanaman yang diberi pupuk cairdaun kelor yaitu sebesar 20-35% lebih besar dari pada hasil panen tanaman tanpa diberi pupuk cair daun kelor
Cara Membuat Pupuk Oganik Cair Daun Kelor
Bahan yang bisa dijadikan sumber karbohidrat adalah air beras, dedak / bekatul, serta tepung beras.
Sementara untuk sumber energinya dapat diperoleh dari air kelapa, gula jawa, gula pasir, atau tebu. Anda dapat memilih salah satu dari bahan-bahan tersebut.
Bahan yang diperlukan
- 1 kg daun kelor segar
- 10 L air beras
- 1/2 kg gula pasir
- 1 ons gula jawa (larutkan terlebih dahulu)
Wadah penampungan
Cara Membuat:
Lumatkan atau blender terlebih dulu daun kelor hingga halus. Tuangkan 10 L air beras ke dalam wadah penampungan yang sudah disediakan.
Masukkan daun kelor halus tersebut pada wadah yang telah terisi air beras
Masukkan 1/2 kg gula pasir, aduk hingga tercampur rata
Selanjutnya masukkan gula jawa, aduk-aduk kembali hingga larutan tersebut tercampur dengan rata
Tutup wadah dengan penutupnya, atau dengan kertas koran
Aduk-aduk kembali bahan-bahan tersebut, bisa pada waktu pagi, atau sore di setiap harinya.
Pupuk cair sudah dapat digunakan jika telah melewati 10 – 14 hari
Cara Penggunaan
Dosis aplikasi : 15 – 20 ml / liter air untuk spray, 20 – 25 ml/liter air untuk kocor
Atau cari dosis masing-masing setiap daerah sampai ketemu dosis yang pas dan tepat sebab organik tidak bersifat baku Interval aplikasi 1-2 minggu sekali.
Referensi:
Kartika, RD. 2013. Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.) terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakchoy (Brassica rapa L) Yang Ditanam secara Hidroponik dan Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi SMA. [skripsi]. Universitas Sriwijaya, dalam Arum dan Fani, 2019. Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Daun Kelor Dan Cangkang Telur Terhadap Pertumbuhan Sawi Samhong (Brassica Juncea L.). POLITEKNIK BANJARNEGARA
Fuglie L J. 2000. New Uses of Moringa Studied in Nicaragua: ECHO’s Technical Network Site-networking global hunger solutions. ECHO, Nicaragua, dalam Arum dan Fani, 2019. Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Daun Kelor Dan Cangkang Telur Terhadap Pertumbuhan Sawi Samhong (Brassica Juncea L.). POLITEKNIK BANJARNEGARA