Pemupukan pada tanaman padi ibarat memberi makan manusia, kandungan nutrisinya harus lengkap dan seimbang. Kekurangan dan kelebihan nutrisi tertentu bisa berdampak negatif.
Berdasarkan peraturan pemerintah melalui Permentan No 40 tahun 2007 bahwa untuk mencapao hasil panen 8 ton/ha, dosis pemupukan nitrogen (N) sebesar 100-135 kg/ha, fospat (P2O5) sebesar 18-27 kg/ha, dan kalium (K2O) sebesar 30-60 kg/ha.
Fakta di lapangan yang terjadi saat ini, sekitar 70% lahan persawahan maupun darat kondisinya sudah “sakit” akibat aplikasi pupuk an-organik berlebihan dan tidak dikembalikannya limbah tanaman ke lahan. Akibatnya lahan semakin memadat dan bahan organiknya semakin rendah. Bisa di bawah 3%, padahal kandungan organik semestinya 5%. Demikian menurut Bapak Iswandi Anas, ahli tanah IPB yang dikutip dari Majalah Agrina Februari 2018.
Untuk memulihkan kondisi tersebut diperlukan pupuk organik dan pupuk hayati yang mengandung mikroba.
Pupuk Organik
Salah satu cara menanggulangi tanah yang “sakit” adalah dengan pupuk organik.
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia.[1] Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.[2] Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.[2] Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).[2]Â –Â Â reff : Wikipedia
Asam humat sebagai pembenah tanah (soil conditioner) dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan kualitas tanah. Asam humat merupakan inti sari dari pupuk organik karena asam humat mengandung karbon organik. Penggunaan asam humat utamanya ditujukan untuk memperbaiki kualitas fisik, kimia, dan/atau biologi tanah, sehingga produktivitas tanah menjadi optimum.
Penggunaan pembenah tanah yang bersumber dari bahan organik sebaiknya menjadi prioritas utama, selain terbukti efektif dalam memperbaiki kualitas tanah dan produktivitas lahan, juga bersifat terbarukan, insitu, dan relatif murah, serta bisa mendukung konservasi karbon dalam tanah.
Penggunaan asam humat bukan sebat obat yang sekali minum langsung menyembuhkan. Pembenah tanah dengan bahan organik terjadi secar bertahap. Kepulihannya dibarengi dengan meningkatnya kapasitas tukar kation dan tumbuhnya mikro-organisme dalam tanah.
Dengan tumbuhnya mikro-organisme dalam tanah akan memberi efek positif. Mikroba mengubah aroma yang ada di tanaman menjadi aroma yang tidak disukai oleh hama. Sehingga terjadilah bio-pestisida secara alami dari tanaman yang sehat.
Kelemahan dari pembenah tanah organik ini adalah dibutuhkan dalam dosis relatif tinggi. Namun teknologi pembenah tanah ini terus berkembang, kini hanya diperlukan asam humat 60 kg/ha/tahun sudah cukup.
Aplikasi asam humat ini bisa dicampur berbarengan dengan pupuk sintesis pada saat pemupukan. Kelebihannya semua urea dilapisi dengan asam humat supaya terbentuk keseimbangan organik dan an-organik.
Produk pembenah tanah atau asam humat ini adalah Humakos, Humatani, Humatop dan lainnya.
Humatani
Humatani merupakan humus larut air, pembenah tanag, dan perangsang pertumbuhan yang dirancang untuk mengembalikan dan mempertahankan kesuburan tanah. Humatani dibuat oleh PT Humat Agro Lestari.
Dengan dosis aplikasi 20-40 lt/ha dipercaya dapat menghemat penggunaan pupuk kimia 30% dan meningkatkan hasil panen 10-15%.
- Tingkatkan kualitas produk dan tingkat produktivitas hingga 20-40%.
- Mempertahankan dan mengembalikan kesuburan tanah lahan pertanian dengan penurunan kesuburan.
- Mengikat nutrisi tanah (N, P, K).
- Mencegah hilangnya pupuk karena penyimpangan dan penguapan, sehingga menjaga ketersediaan nutrisi untuk tanaman dan menghemat penggunaan pupuk kimia.
- Mengikat Nitrogen dan mencegah proses Nitrifikasi, sehingga mencegah pengasaman tanah.Mencegah pembentukan kompleks fosfat dengan aluminium dan logam lain yang tidak larut.
- Menetralisir logam berat.
- Meningkatkan Kapasitas Pertukaran Kation (KTK) dari tanah.
- Meningkatkan kapasitas kapasitas menahan air tanah, sehingga menghemat 30-40% dari kebutuhan air.
- Menyediakan makanan untuk mikro-organisme pemupukan tanah.
- Menyimpan energi surya, yang membuatnya tersedia kapan saja untuk pertumbuhan tanaman dan
mikro-organisme hidup. - Mempercepat asimilasi nutrisi ke dalam sel tumbuhan.
- Dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.
sumber: humatani
Humatop
Humatop merupakan produk pembedah tanah produksi PT. Prima Agro Tech, kandungannya 100% asam humat yang merupakan hasil ekstraksi dari batuan alam leonardite.
Keunggulan Humatop adalah:
- Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stress akibat iklim dan keracunan logam
- Meningkatkan efisiensi asupan pupuk dan kemampuan tukar kation tanah
- Menyegarkan stress tanah akibat pupuk kimia berkepanjangan
- Menurunkan penggunaan pupuk kimia
- Meningkatkan produktivitas tanaman dan ketahanan terhadap serangan penyakit
- Meningkatkan aktifitas dan interaksi mikroba
sumber :Â primaagrotech
Aplikasinya bisa dengan cara pengocoran atau dicampur dengan pupuk kimia (an-organik).
Jika aplikasi dengan cara pencampuran 1 sachet Humatop di campur dengan 25 kg pupuk. Kalau aplikasi pengocoran, 1 sachet Humatop terlebih dahulu dilarutkan dalam 50-100 lt air kemudian dikocorkan merata dipiringan tahan, lahan, atau media tanam.
Hara Silika
Di Indonesia, hara silika belum begitu diperhatikan dan menjadi perhatian para petani. Padahal siliki termasuk nutrisi penting untuk tanaman padi.
Silika (SiO2) sebenarnya banyak terkandung pada sekam padi. Tanaman padi paling banyak mengambil silika dari tanah. Sayangnya tidak ada unsur silika yang dikembalikan ke tanah. Jerami dan sekam padi pada umumnya dibakar, yang hanya menyisakan unsur karbon saja. Jika sekamnya dibakar di atas 400oC silikanya berubah menjadi menjadi kristal yang tidak bisa dimakan oleh tanaman padi.
Secara fisik siliki berfungsi untuk memperkuat sel. Jika diaplikasikan pada tanaman padi, dapat menguatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit, kekeringan, dan memperbaiki fotosintesis.
Tanaman padi membutuhkan silika dalam bentuk SiO2 tersedia dengan dosis 300-500 kg/ha, tanpa jerami. Jumlah yang cukup banyak. Untungnya kini telah tersedia produk hasil teknologi modern yang memformulasi silika dalam bentuk cair.
Dipasaran ada beberapa merek nutrisi silika seperti Tenaz, Biomax, Silika Novelgro.
Silika Novelgro
Silika Novelgo merupakan nutrisi silika terlarut dalam air yang mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi Silika tersebut akan dibawa oleh jaringan tanaman ke lapisan sel terluar (epidermis) untuk membentuk lapisan yang keras (cuticle).
Dan ketika sel-sel silika tersebut melapisi seluruh permukaan sel terluar, termasuk dengan bulu-bulu tanaman, maka selain dinding sel sulit ditembus oleh sengat OPT, bulu-bulu tanaman yang telah menjadi lebih keras akan menjadi seperti kawat berduri yang akan menghambat serangan OPT atau bahkan membunuh OPT.
Keunggulannya adalah:
- Formulasi stabil
- Aman untuk dikonsumsi, Novelgro Silika merupakan bahan yang aman untuk dikonsumsi sehingga dapat digunakan sampai pada hari panen.
- Tidak beresidu
- Untuk Pengendalian Hama Terpadu
- Novelgro Silika bersifat basa (pH tinggi), sebaiknya uji kompatibilitas sebelum mencampurnya dengan produk yang bereaksi negatif terhadap suasana pH tinggi.
Sumber: novelgro
Silika Biomax
Biomax merupakan Pupuk mikro cair yang mengandung sebagian besar Silika (20%) yang diproduksi dengan teknologi NANO, berbentuk cair, tidak berwarna dan mudah larut dalam air. Kandungan unsur mikro lainnya yaitu Mo: 189 ppm dan Co: 0.35 ppm.
Keunggulannya adalah:
- Unsur silika berukuran kecil, jauh lebih kecil dari ukuran mulut daun sehingga mudah terserap ke jaringan tanaman
- Kandungan silikanya tinggi 19% plus unsur mikro, sesuai kebutuhan tanaman
- 100% larut dalam air
- Tanman tampak lebih hijau, “ireks”, dan subur
- Terbukti dapat mengurangi serangan hama dan/atau penyakit tanaman
- Sesuai dengan konsep Pengendalian Hama Terpadu dan pertanian organik
- Anakan bertambah, panen melimpah (naik hingga 20%).
Sumber: Biotis
Silika Tenaz
Silika Tenaz diproduksi dengan teknologi monomer (rantai pendek) sehingga silika yang siap dikonsumsi oleh tanaman. Silika TENAZ buatan eropa dari Taminco bvba yang merupakan subsidiari Eastman Chemical Ltd Amerika.
Dosis Silika Tenaz hanya 6 liter/ha untuk 1 musim tanam atau 2 liter per aplikasi. Untuk mendapatkan hasil maksimal silika Tenaz diaplikasikan pada usia tanaman padai 30 HST, 45 HST, dan 60 HST.
Silika merupakan unsur yang netral, walaupu banyak diaplikasikan tidak akan meracuni tanah dan tanaman.
Keunggulannya:
- Tenaz diformulasi dalam bentuk tersedia sehingga paling mudah diserap oleh tanaman
- Tenaz dapat mencukupi kebutuhan silika tanaman dalam waktu cepat
- Tenaz bisa dicampur dengan pestisida lainya dan meningkatkan daya efisiensinya.
Sumber:Â Brosur Tenaz
Perbandingan Silika Novelgro, Silika Biomax, Silika Tenaz
Berdasarkan produk silika yang beredar tersebut dan respon dari petani pengguna silika didapatkan informasi bahwa penggunaan silika dapat menyebabkan produk mengental atau “ngejel” jika dicampur dengan produk pestisida lainnya. Akibatnya larutan semprot tidak bisa dipakai.
Test sederhana terhadap ketiga produk tersebut dengan mencapurkan langsung (tanpa air) formulasi silika dan nitrogen cair sebagai berikut.
Seperti vidio diatas hasilnya menunjukkan silika Novelgro, Silika Biomax langsung “mengejel” sedangkan silika Tenaz tetap stabil dalam bentuk larutan.