Asam Amino sering juga disebut sebagai pengganti NPK. Bukan hanya bagus untuk tanaman, tapi juga untuk hewan ternak dan manusia. Berbicara tentang Asam Amino maka tidak lepas dari Protein. Sehingga bahan utamanya adalah bahan organik yang mengandung Protein Nabati maupun Hewani.
Asam Amino bisa dihasilkan dari sumber hewani seperti ikan berpunggung biru seperti Tuna, Bandeng, Tongkol, Lele, bisa juga dari keong emas, ikan gabus, sepat, dan lain sebagainya.
Sementara dari sumber nabati, asam amino bisa didapatkan dari Kacang kedelai, Azolla, kelor dan lain-lain.
Asam Amino bukanlah pupuk tambahan, tetapi pengganti sempurna NPK
Manfaat Penggunaan Asam Amino
- Mudah diserap dengan Cepat.
- Meningkatkan Fotosintesis pada tanaman
- Meningkatkan Metabolisme.
- Meningkatkan ketahanan terhadap stres (suhu tinggi, kelembaban rendah, kekeringan, serangan hama penyakit).
- Membantu perkembangan akar dan memperkuat daya serap.
- Membantu perkembangan tanaman pada masa vegetatif dan masa generatif.
- Meningkatkan aktivitas mikroba di dalam tanah.
- Meningkatkan kandungan klorofil.
- Mengatur pembukaan stomata.
- Agen pengikat unsur mikro.
- Bahan baku hormon.
- Membantu polinasi dan fruit set.
- Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
- Meningkatkan fisikokimia tanah, meningkatkan retensi air, kesuburan, permeabilitas, dan berperan dalam penyembuhan dan memperbaiki tanah. Sementara untuk hewan ternak,
Asam Amino bisa menjadi booster pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas hewan ternak. Asam Amino juga bisa menjadi nutrisi untuk menjaga kesehatan hewan ternak yang diberikan melalui asupan makanan atau minuman pada ternak.
Bahan Pembuatan Asam Amino
- Ikan lele 5 kg
- Gula merah 5 kg
- Bio-Starter 200 ml
Cara Pembuatan Asam Amino
- Ikan lele ditumbuk utuh bersama tulangnya, selanjutnya campurkan dgn 2/3 gula merah (sisanya 1/3 ditambahkan belakangan) & tambahkan Bio-starter.
- Aduk menggunakan tangan sambil sedikit diremas agar gula menyatu dengan daging ikan lele & Bio-starter merata.
- Setelah tercampur rata, tambahkan sisa gula merah pada bagian atas untuk menutupi campuran gula merah dan daging ikan lele agar tidak tumbuh jamur
- Simpan pada wadah tertutup (anaerob). Letakkan ditempat yang tidak terkena oleh matahari secara langsung.
Jika disimpan pada suhu ruangan yang terlalu dingin bisa memperlambat proses pembuatan Asam Amino. Untuk hasil lebih baik, simpan selama 3 bulan baru digunakan. Idealnya disimpan selama 6 bulan. Semakin lama disimpan semakin bagus asam amino yang dihasilkan.
Cara Penggunaan Asam Amino
Setelah 6 bulan cairan yang dihasilkan kental & pekat, pisahkan bagian tulang ikan lelenya. Untuk 1 ml Asam Amino dicampur dengan 1,000 ml air, bisa diaplikasikan dengan cara disemprot atau dikocor langsung pada tanaman.
Untuk tanaman muda, dosis bisa dikurangi.
Aplikasikan setiap 10 hari sekali.

ASAM AMINO ALTERNATIF DENGAN PROSES CEPAT
Memerlukan bahan tambahan
1. Pepaya muda. Fungsi pemecah protein jadi asam amino
2. Nanas Muda. Membantu penguraian protein & penetral pH serta mengurangi amis ikan
Bahan Pembuatan
- Ikan Lele5 kg
- Gula Merah5 kg
- Pepaya muda2 kg
- Nanas muda2 kg
- Bio-starter200 ml
Cara Pembuatan
- Lumatkan semua bahan menjadi satu, bisa dengan diblender atau ditumbuk sampai halus, kemudian lakukan proses pengolahan seperti cara pertama di atas.
- Selanjutnya masukkan semua bahan tersebut ke dalam wadah penyimpanan, Simpan selama 1 bulan.
- Proses pembuatan Asam Amino ini tidak menggunakan air. Nanti setelah fermentasi berhasil, akan menghasilkan cairan kental dan pekat.
Sumber: Twitter @ttm_kra
Apakah pembuatan asam amino dari ikan lele dan nanas bisa diaplikasikan setelah fermentasi 1 bulan