Berikut ini adalah penyakit penting pada tanaman keluarga CUCURBITACEAE, yang terdiri dari tanaman Melon, Semangka, Pare, Mentimun, Gambas, dan lainnya:
1. Penyakit embun bulu (downy mildew), disebabkan oleh jamur Pseudoperonospora cubensis (oomycetes).
2. Penyakit embun tepung (powdery mildew), disebabkan oleh jamur Erysiphe cichoracearum & Podosphaera xanthii (Spaerotheca fuliginea) (Ascomycetes).
3. Penyakit antraknosa, disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp. (Deuteromycetes)
4. Layu Fusarium (Fusarium oxysporum); forma specialis tertentu)
5. Penyakit-penyakit bakteri
6. Aneka virus
Pengendalian Penyakit Penting Pada Tanaman Melon, Semangka, Pare, Mentimun, Gambas
Penyakit EMBUN BULU (DOWNY MILDEW, Pseudoperonospora cubensis).
Pengendalian penyakit tidak hanya bergantung pada fungisida, tetapi juga status hara tanaman. Jaga imbangan antara N, P, K, Mg.
Untuk fungisida, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, thiram, ziram, dsb), sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.
Fungisida sistemik spesialis oomycetes bisa digunakan secara bergantian.
Spesialis oomycetes yang kuat untuk embun bulu pada Cucurbitaceae (Pseudoperonospora cubensis) antara lain: metalaksil/mefenoksam, propamokarb, mandipropamid, dan fluopikolid.
Bisa juga dicoba simoksanil, cyazofamid dan amektotradin.
Kebanyakan fungisida oomycetes tersebut diatas dalam formulasinya sudah dicampur dengan salah satu fungisida kontak.
Dari kelompok strobilurin, yang paling kuat untuk embun bulu adalah azoksistrobin.
Pengendalian penyakit EMBUN TEPUNG (Powdery mildew, Erysiphe sp., Podosphaera sp).
Untuk pencegahan, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, Thiram, Ziram, dsb), sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.
Fungisida sistemik untuk embun bulu pada tanaman tumun-timunan (Erysiphe dan Podosphaera) sangat banyak pilihannya.
Dari kelompok triazol pilihannya adalah difenokonazol, dinikonazol, omibenkonazol, moklobutanil, propikonazol, tebukonazol, tetrakonazol, dan triadimefon.
Dari kelas strobilurin bisa dipilih azoksistrobin, fluaksostrobin, pikoksistrobin, piraklostrobin, dan trifloksistrobin.
Fungisida lainnya yang bisa dipilih adalah benomil, boskalid, bupirimat, karbendazim, fluarimol, pirazofos, quinoksifen, spiroksamin, thiofanat metil, dan tridemorf.
Pengendalian penyakit ANTRAKNOSA (Colletotrichum lagenarium & spp).
Antraknosa termasuk penyakit yang “SULIT”.
Antraknosa ditularkan lewat benih, tanah, percikan air hujan, udara dan juga serangga hama. Antraknosa menyerang semua bagian tanaman (batang, daun, cabang dan buah) dan semua stadia pertumbuhan (sejak pesemaian).
Tindakan pencegahan (juga berlaku untuk penyakit lainnya) meliputi rotasi tanaman, membenamkan sisa-sisa tanaman, pengaturan pH dan air, dan keseimbangan serta kelengkapan unsur hara.
Untuk pencegahan, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, Thiram, Ziram, dsb), sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.
Kuncinya adalah penyemprotan yang merata, hingga helaian daun bagian bawah (tidak mudah untuk semangka).
Anda bisa mencoba plant activator seperti asibensolar metil, yang hanya boleh digunakan pada tanaman yang sehat (kalau sudah sakit JANGAN gunakan asibensolar).
Fungisida sistemik untuk antraknosa tidak banyak. Setelah saya cari selama 3 hari di The Pesticide Manual, saya hanya menemukan 3 bahan aktif yang secara tegas mencantumkan Colletotrichum/antraknosa, yakni azoksistrobin, difenokonazol, imibenkonazol.
Pengendalian penyakit FUSARIUM (Fusarium oxysporum).
Fusariun termasuk penyakit yang “NAKAL dan SULIT”.
Beberapa forma spesialis Fusarium oxysporum merupakan jamur tanah yg tidak berbahaya. Bahkan ada yg berguna. Tetapi forma spesialis tertentu merupakan patogen yg lumayan sulit dikendalikan.
Tindakan pencegahan (juga berlaku utk penyakit lainnya) meliputi rotasi tanaman, membenamkan sisa-sisa tanaman, pengaturan pH dan air, dan keseimbangan serta kelengkapan unsur hara.
Untuk pencegahan, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, dsb),
Sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.
Kuncinya adalah kocorkan ke tanah sekitar pangkal batang untuk menghambat penularan Fusarium.
Anda juga bisa melakukan sterilisasi tanah (misalnya dengan sodium metham) untuk membersihkan tanah dari Fusarium dan penyakit tular tanah lainnya.
Penggunaan jamur antagonis Trichoderma (T. harzianum; T. virens; dsb) merupakan cara yg cukup efektif dan mudah dilakukan. Trichoderma diaplikasikan ke tanah bersamaan dengan pengolahan tanah.
Fungisida sistemik yang mencantumkan Fusarium sebagai targetnya termasuk bromukonazol, tebukonazol, karbendazim, tiofanat, triflumizole, dan seed treatment dengan fludioksonil.
Sumber:
Postingan di akun facebook Pak Panut Djojosumato. Untuk lengkapnya bisa dicek disini: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
Cek referensi tambahan di The Pesticide Manual.