Pupuk Fospat (P) Tidak Akan Efisien Jika Adanya Unsur Ini

Pupuk Fospat (P) Tidak Akan Efisien Jika Adanya Unsur Ini

Fosfat (P) merupakan usur esensial yang paling banyak diperlukan setelah nitrogen. Bagi tanaman, P berperan penting dalam fotosintesis dan perkembangan akar serta organ generatif.

Namun ketersediaan P dalam tanah relatif rendah. Jarang yang melebihi 0,001% dari total P.

Banyak diantara fosfat di dalam tanah yang tidak tersedia dan tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Hal ini karena P terikat dengan unsur lain. Pada tanah masam, fosfat akan membentuk senyawa Al-P, Fe-P, dan occluded-P

Pada tanah alkali fosfat bersenyawa membentuk Ca-P yang sukar larut dalam air.

Adanya unsur yang mengikat P menjadikan pemberian pupuk P menjadi tidak efisien.

Pupuk P perlu diberikan dalam jumlah banyak. Hanya 15-20% pupuk P yang dapat diserap tanaman. Sisanya terjerap di antara koloid tanah dan tinggal sebagai residu dalam tanah. Hal ini yang menyebabkan defisiensi fosfat bagi pertumbuhan tanaman.

Gunakan Mikroba Meningkatkan Fungsi Pupuk Fospat

Salah satu alternatif untuk mengefisienkan pemupukan fosfat adalah dengan memanfatkan kelompok Mikroorganisme Pelarut Fosfat.

Mikroorganisme pelarut fosfat adalah kelompok mikroorganisme yang mampu melarutkan fosfat tidak tersedia menjadi tersedia dan dapat diserap tanaman. Pemanfaatan mikrooganisme pelarut fosfat diharapkan dapat mengatasi permasalahan P utamanya pada tanah masam.

Mikroorganisme pelarut fosfat terdiri atas kelompok bakteri dan kelompok jamur.

Mikroorganisme yang termasuk dalam kelompok bakteri pelarut fosfat antara lain :

  • Pseudomonas striata,
  • P. diminuta,
  • P. fluorescens,
  • P. cerevisia, P. aeruginosa,
  • P. putida,
  • P. denitrificans,
  • P. rathonis,
  • Bacillus polymyxa,
  • B. laevolacticus,
  • B. megatherium, Thiobacillus sp., Mycobacterium, Micrococcus, Flavobacterium, Escherichia freundii, Cunninghamella, Brevibacterium spp., Serratia spp., Alcaligenes spp., Achromobacter spp., dan Thiobacillus sp.

Kelompok bakteri pelarut fosfat yang banyak terdapat pada lahan pertanian di Indonesia berasal dari genus Enterobacter dan Mycobacterium.

Sedangkan kelompok jamur yang dapat: melarutkan fosfat umumnya berasal dari kelompok Deutromycetes antara lain Aspergillus niger, A. awamori, P. digitatum, P. bilaji, Fusarium, Sclerotium, dan lain-lain.

Jamur pelarut fosfat yang dominan di tanah adalah Penicillium dan Aspergillus. Pada tanah masam yang dominan adalah Aspergillus niger dan Penicillium.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

<