Spuyer atau NOZZLE Mempengaruhi Hasil Penyemprotan Hama Dan Penyakit

Spuyer atau NOZZLE Mempengaruhi Hasil Penyemprotan Hama Dan Penyakit

Biasayanya nozzle atau spuyer ini digunakan untuk sistem irigasi atau sistem pengairan, bisa juga digunakan untuk membuat hujan buatan, sistem pendingin untuk kandang ayam, untuk rumah jamur, bisa juga digunakan untuk peyemprotan desinfektan.

Nozel memberikan peran penting akan pekerjaan penyemprotan gulma, hama dan penyakit dengan herbisida, insektisida, fungisida bahkan pupuk cair.  Pemahaman aplikator mengenai sprayer dan nozel sangat saling mendukung untuk mendapatkan hasil penyemprotan yang berhasil.

Fungsi utama nozel adalah untuk pemecah larutan semprot menjadi droplet (butiran semprot).  Jenis nozel dan sprayer yang dipakai sangat memperngaruhi hasil penyemprotan.  Lebih halus dropletnya, hasilnya pun akan lebih baik.  Petani kentang di Dieng (juga Garut dan Pangalengan) biasa menyemprot kentang menggunakan power sprayer dengan volume semprot sekitar 8 drum per hektar (bahkan ada yg lebih).

Jenis nozel menentukan jenis pestisida apa yang akan digunakan. 

  • Nozel kerucut (cone nozel) yang ukuran dropletnya halus cocok untuk digunakan penyemprotan insektisida dan fungisida. 
  • Nozel kipas (fan nozel) umumnya menghasilkan droplet yang lebih besar, cocok untuk digunakan pada panyemprotan herbisida, tapi bisa juga untuk insektisida dan fungisida.
  • Nozel polijet (deflector nozel, floodjet nozel) menghasilkan droplet yang lebih relatif lebih kasar dari fan nozel cocok untuk mengaplikasikan herbisida pra-tumbuh.
  • Nozel tipe senapan (spray-gun nozel) yang menghasilkan droplet mulai dari kasar sampai halus, cocok untuk penyemprotan pohon dan beberapa tanaman sayuran seperti kentang.
  • Nozel cakram berputar (spinning disc nozel) menghasilkan droplet bervariasi tergantung kecepatan putaran cakram, cocok untuk mengaplikasikan hebisida, misalnya menghasilkan droplet ukuran sedang.  Sprayer mikron ULVA dirancang untuk aplikasi insektisida dengan volume rendah yang menghasilkan droplet ukuran halus.

Nozzle Kuningan Bengkok Kerucut 4 Lubang

Cara Penyemprotan Spuyer Nozzle Sprayer Kabut Embun Kuningan 4 Lubang

Nozel lubang 4 termasuk nozel kategori nozel kerucut (cone nozel).  Nozel ini cocok untuk aplikasi insektisida dan fungisida karena menghasilkan droplet yang sangat halus sehingga penetrasinya ke dalam kanopi daun baik sekali.

Herbisida umumnya tidak diaplikasikan dengan nozel kerucut, karena dropletnya sangat halus.  Namun demikian nozel kerucut bisa diaplikasikan untuk penyemprotan hebisida jika sasaran semprotnya air seperti penyemprotan padi sawah, karena air akan membantu mendistribusikan herbisida tersebut.

Tipe nozel kerucut ini terdiri dari 2 tipe, yaitu kerucut padat (solid cone) dan kerucut berlubang (hollow cone).  Tipe kerucut berlubang lebih banyak digunakan dibandingkan dengan kerucut padat.

Nozel kuningan ini adalah nozel lubang 4 produksi Taiwan.

  • Terbuat dari Tembaga, tahan korosi dan tahan abrasi, cukup tahan lama dan dapat dikerjakan dalam jangka waktu yang lama
  • Mudah digunakan dan mudah dikerjakan dengan mesin setelah memasang nozel
  • Dengan 4 lubang dapat disemprotkan pada saat yang sama, meningkatkan efisiensi saat penyemprotan
  • Banyak Digunakan, sempurna untuk lansekap pertanian, perkebunan, halaman rumput, halaman belakang, irigasi semprot pertanian dan acara outdoor lainnya

Perhatikan Hal Ini Saat Penyemprotan

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan penyemprotan pestisida adalah sebagai berikut :

1. Peralatan semprot

Yang dimaksud dengan peralatan semprot adalah : spuyer/nozel, alat semprot (knapsack sprayer), dan alat pelindung keamanan penyemprotan. Nozel yang baik adalah ukuran butiran semprot berdiameter antara 100-150 mikron, sedangkan alat semprot minimal memiliki tekanan sebesar 3 bar, dan tidak bocor.

2. Keadaan cuaca

Yang dimaksud dengan keadaan cuaca adalah intensitas sinar matahari, kecepatan angin dan kelembaban udara. Penyemprotan sebaiknya dilakukan jika keadaan cuaca cerah, kelembaban udara di bawah 70% dengan kecepatan angin sekitar 4-6 km/jam.

3. Cara penyemprotan

Cara penyemprotan yang baik dilakukan dengan cara tidak melawan arah angin, kecepatan jalan penyemprotan sekitar 4 km/jam dan jarak spuyer dengan bidang semport atau tanaman sekitar 30 cm.

4.  Tenaga penyemprotan

Aplikator yang terampil juga mempengaruhi coverage penyemprotan yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

<