Melanjutkan pengenalan jenis-jenis sprayer sebelumnya, sekarang pengenalan jenis-jenis nozzle yang biasa dipakai pada knapsack sprayer.
Fungsi utama nozzle adalah memecah (atomisasi) larutan semprot menjadi butiran semprot (droplet).
Baca juga: Tingkat penutupan dan kepadatan droplet penyemprotan.
Fungsi lainnya dari nozzle adalah:
- Menentukan ukuran butiran semprot (droplet size)
- Mengatur flow rate (angka curah)
- Mengatur distribusi semprotan, yang dipengaruhi oleh Pola semprotan, Sudut semprotan, dan Lebar semprotan
Nozzle sprayer (knapsack sprayer) pertanian selama ini dikenal dengan tipe, yaitu cone nozzle (nozzle kerucut), flat fan nozzle (nozzle kipas) , even flat nozzle, nozzle polijet, dan nozzle lubang empat.
1. Cone nozzle (nozzle kerucut)
Solid cone nozze pola semprotan bulat penuh berisi, sedangkan hollow cone nozzle menghasilkan semprotan berbentuk kerucut bulat kosong.
Digunakan terutama untuk aplikasi insektisida dan fungisida.
2. Flat Fan Nozzle (nozzle kipas standar)
Flat fan nozzle menghasilkan pola semprotan berbentuk oval (V) atau bentuk kipas dengan sudut tetap (65o – 95o). Untuk mendapatkan sebaran droplet yang merata diusahakan melakukan penyemprotan dengan saling tumpang tindih (overlapping). Digunakan terutama untuk aplikasi herbisida, tetapi bisa juga digunakan untuk fungisida dan insektisida
3. Even Flat Fan Nozzle (nozzle kipas rata)
Even flat nozzle memiliki pola semprot berbentuk garis. Butiran semprot tersebar merata. Pada tekanan rendah digunakan untuk aplikasi herbisida pada barisan tanam atau antar barisan tanam.
Pada tekanan tinggi, digunakan untuk aplikasi insektisida pada pengendalian vektor. Ukuran butiran semprot sedang hingga halus.
4. Nozzle Polijet
Pola semprotan pada dasarnya berbentuk garis atau cerutu. Butiran semprot agak kasar hingga kasar. Tidak atau sangat sedikit menimbulkan drift dan hanya digunakan untuk aplikasi herbisida.
5. Nozzle lubang empat
Nozzle ini menghasilkan pola semprotan berbentuk kerucut. Butiran semprot halus sampai agak halus (tergantung tekanan). Flow rate tinggi (karena jumlah lubangnya empat) karena itu cenderung boros. Umumnya digunakan untuk aplikasi insektisida dan fungisida.
Sumber : Panut, Teknik Aplikasi Pestisida, 2009