Biostimulan semakin populer di kalangan produsen pertanian di seluruh dunia dan bermanfaat bagi banyak jenis tanaman.
Jawaban sederhananya adalah biostimulan berperan dalam meningkatkan kekuatan atau ketahanan tanaman terhadap gangguan biotik dan abiotik.
Biostimulan adalah zat alami atau mikroorganisme yang digunakan untuk merangsang proses tanaman. Biostimulan untuk tanaman meningkatkan pertumbuhan melalui penyerapan nutrisi, ketahanan serangga dan penyakit, kualitas dan efisiensi tanaman. Biostimulan juga mampu meningkatkan kesehatan tanah.
Pada akhirnya, fungsi biostimulan meningkatkan hasil tanaman dengan melengkapi inisiatif nutrisi dan perlindungan.
Definisi biostimulan resmi dari European Biostimulant Industry Consortium adalah:
Biostimulan tanaman mengandung zat dan/atau mikroorganisme yang fungsinya bila diterapkan pada tanaman atau rizosfer adalah untuk merangsang proses alami untuk meningkatkan/menguntungkan serapan hara, efisiensi hara, toleransi terhadap cekaman abiotik, dan kualitas tanaman.
Biostimulan biasanya disamakan dengan Zat Pengatur Pertumbuhan Tanaman (ZPT).
Yang dimaksud zat pengatur tumbuh adalah senyawa yang meningkatkan atau menghambat pertumbuhan, atau mengubah perilaku tanaman. ZPT dapat berupa organik atau sintetis. Badan Perlindungan Lingkungan mengatur penggunaan ZPT.
Ada tujuh jenis biostimulan yang tersedia, termasuk hidrolisat protein; asam humat dan fulvat; ekstrak rumput laut dan tumbuhan; kitosan dan biopolimer lainnya; senyawa anorganik; dan bakteri menguntungkan. Masing-masing stimulan ini mendefinisikan fungsi yang berbeda untuk tanaman. Misalnya, senyawa anorganik membantu pertumbuhan tanaman.

Protein hidrolisat untuk tanaman adalah salah satu biostimulan paling populer. Mereka adalah campuran asam amino dan peptida, dan dikumpulkan dari kotoran hewan atau tumbuhan. Hidrolisat protein memiliki banyak fungsi bila diterapkan dibandingkan biostimulan lain dengan fungsi tunggal.
Apa Fungsinya Untuk Tanaman?
Biostimulan dapat digunakan dalam situasi berikut:
- Untuk membantu pertahanan tanaman sebelum atau sesudah stressor abiotik,
- Untuk meningkatkan kesehatan tanah,
- Jika kondisi kekeringan sering terjadi dan efisiensi air perlu ditingkatkan, atau
Dengan biostimulan ini tanaman bisa menggunakan lebih banyak kekuatan untuk meningkatkan pertumbuhan. Keberhasilan penggunaan biostimulan akan bergantung pada waktu dan tingkat aplikasi yang sesuai. Penggunaan biostimulan yang benar menyediakan alat lain untuk meningkatkan hasil panen
Banyak faktor yang mempengaruhi aplikasi biostimulan yang direkomendasikan. Pertama, tentukan kebutuhan tanaman. Kemudian, aplikasikan biostimulan, dan ikuti dengan paket biostimulan berikutnya pada interval yang sesuai untuk tanaman dan kebutuhannya.
Biostimulan menjanjikan untuk penggunaan tanaman pada operasi pertanian. Mereka bukan obat. Aplikasi biostimulan adalah untuk tanaman atau tanah, tergantung pada tanaman dan biostimulan yang digunakan.
Perbedaan utama antara biostimulan dan input tanaman tradisional adalah bahwa biostimulan tidak memberikan manfaat langsung dari input tradisional. Input tanaman ini adalah seperti pestisida untuk pengenelian organisme pengganggu tanaman seperti pengendalian gulma, serangga, atau penyakit.
Biostimulan tidak mengambil tindakan apa pun. Mereka akan membantu meningkatkan kekuatan tanaman, dan pada gilirannya dapat membuat tanaman lebih tahan terhadap serangga, penyakit, atau gulma.
Menerapkan biostimulan tidak akan mengambil tindakan langsung terhadap stresor.
Sumber Artikel dan gambar: Berigo.com dengan editing seperlunya.