Wikipedia mengartikan media tanam sebagai media tumbuh bagi tanaman umumnya berupa tanah.
Puluhan bahan yang berbeda yang digunakan dalam berbagai kombinasi untuk membuat media tumbuh buatan sendiri atau komersial. Media tanam umumnya memiliki berbagai nutrisi, mineral, air, vitamin, serta kandungan lain yang tentunya dibutuhkan oleh tanaman, sehingga peran akar berperan penting dalam menyerap kandungan hara yang dimiliki media tanam bisa lebih optimal.
Supaya tanaman kita tetap tumbuh dengan maksimal, maka media tanam harus betul-betul diperhatikan. Karena faktor terpenting untuk tumbuh sebuah tanaman yaitu media tanam yang berkualitas dan baik.
Fungsi media tanam adalah:
- Tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman
- Penopang tanaman dan bonggol agar tumbuh secara baik
- Penyedia unsur hara bagi tanaman
- Penyedia air bagi tanaman
Jenis-jenis Media Tanam
Secara garis besar media tanam dibedakan menjadi dua yaitu:
Media tanam organik
Media tanam organik adalah media tanam yang menggunakan bahan organik yang pada umumnya menggunakan komponen dari organisme hidup.
Contoh media tanam organik: arang, batang pakis, kompos, mos (media tanam yang berasal dari paku-pakuan), pupuk kandang, sabut kelapa (coco peat), sekam padi, humus (top soil).
Media tanam anorganik.
Media tanam anorganik merupakan media tanam yang menggunakan bahan yang memiliki kandungan unsur mineral tinggi dan berasal dari proses pelapukan yang ada terdapat di inti bumi.
Contoh media tanam anorganik adalah pasir, kerikil, pecahan batu bata, spons (floral foam), tanah liat, vermikulit, gabus (stereofoam), dan rock wool.

Media Tanam Sekam Padi
Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang sudah digiling. Sekam padi yang biasa digunakan bisa beruap sekam bakar atau sekam mentah (tidka dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama.
Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga system aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik.
Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu disterilisasi lagi karena mikroba pathogen telah mati selama proses pembakaran. Selain itu, sekam bakar juga memiliki kandungan karbon karbon (c) yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur.
Namun, sekam bakar cenderung mudah lapuk.
Kelebihan sekam mentah sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsur hara.
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan.
Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar.
Dalam proses penggilingan padi menjadi beras giling, diperoleh ha-sil samping berupa:
- Beras giling 50-63,5% dari bobot awal gabah
- Sekam mentah : 15-20%; yaitu bagian pembungkus atau kulit luar biji,
- Dedak/bekatul : 8-12%; yang merupakan kulit ari, dihasilkan dari proses penyosohan, dan
- Menir : ±5%; merupakan bagian beras yang hancur.
Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan.
Unsur Kimiawi Apa yang Terkandung Pada Sekam Padi Mentah
Sekam mengandung beberapa unsur kimia penting seperti (Suharno (1979)
- Kadar air : 9,02%
- Protein kasar : 3,03%
- Lemak : 1,18%
- Serat kasar : 35,68%
- Abu : 17,17%
- Karbohidrat dasar : 33,71
Menurut DTC – IPB, unsur yang yang terdapat sekam padi adalah :
- Karbon (zat arang) : 1,33%
- Hidrogen : 1,54%
- Oksigen : 33,64%
- Silika : 16,98%
Dengan komposisi kandungan kimia seperti di atas, sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan:
- Sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia,
- Sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan, terutama kandungan silika (SiO2) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industri bata merah,
- Sebagai sumber energi panas pada berbagai keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil.
Sekam Padi Sebagai Media Tanam dan Pupuk
Sekam padi yang dibakar hingga menjadi abu. Abu sekam memiliki fungsi mengikat logam berat. Selain itu sekam berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya.
Sekam ada dua jenis yang dipakai untuk tanaman hias
- Sekam yang hangus 50% untuk media tanam atau dicampur.
- Sekam yang hangus 100% ini baik untk media atau campuran dan juga baik untuk semai, lebih steril, soal kelembaban saat membuat tidak perlu diperhatikan, tapi saat aplikasinya ketanaman asal jangan becek aja.
Semua tanaman bisa tumbuh baik dengan sekam bakar, keuntungan pakai media tanama sekam bakar adalah steril, poros, banyak unsur hara, ringan untuk mobilisasi, tapi harganya terbilang mahal, karena proses pembuatanya memakan waktu dan bahan bakar yang banyak.
Sekam berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya.
Sekam juga sebagai salah satu bahan organik dan merupakan kompos bagi tanah. Bahan organik itu berfungsi memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah. Tapi kandungan unsur hara sekam itu tak sebanyak yang ada di pupuk buatan, maka penggunaan yang terbaik adalah dengan mencampur antara kompos (misalnya sekam) dan pupuk buatan, dengan intensitas sesuai kebutuhan tanah.
Sekam Padi Memperbaiki Tanah Sawah Sebagai Media Tanam Padi
Sekilas mengenai silika. Sumber silika sumber silika selain dari air irigasi, ada dua macam, yaitu dari bahan organik dan limbah industri. Bahan organik sumber silika mencakup jerami, sekam, limbah tanaman tebu, dan janjang kosong sawit.
Semua bahan ini hendaknya dikomposkan dulu baru diberikan ke tanaman agar kandungan silika dan juga kalium bisa diserap tanaman.
Ternyata abu sekam padi dan juga jerami padi ini sangat kaya akan silika (Si). Dengan memanfaatkan sekam dan jerami yang ditelah dikomposkan kemudian dikembalikan ke lahan sawah, akan menjadikan tanah sawah menjadi media tanam bagi padi dalam memenuhi unsur silikanya.
Karena fungsi silika pada tanaman padi adalah sebagai pembentukan dinding sel tanaman, memperkokoh pertumbuhan tanaman sehingga tumbuh tegak dan dapat menangkap sinar matahari untuk proses fotosintesis yang optimal.
Di samping itu, Silika juga memperkuat ketahanan batang dan daun terhadap serangan ha ma penyakit dan sebagai penyeimbang unsur hara lain, seperti fosfat dan trace element yang menjadi racun.
Silika juga pun berperan dalam mengefisienkan penggunaan air bagi tanaman.