Musim mangga telah tiba, namun sering kali kita menemukan adanya pecah buah saat di pohon. Salah satu masalah yang kerap muncul adalah buah mangga pecah di pohon. Buah yang sudah terlanjur pecah umumnya akan sulit masak atau matang.
Akibat pecah buah akan mengurangi nilai jual buah, bahkan ditolak pasar. Ketahui beberapa sebab kenapa buah pecah saat di pohon.
Apa saja penyebabnya?
Ada empat sebab buah tanaman anda menjadi pecah kulit dan daging buahnya selagi buah itu masih menggantung di pohon. Hal ini bisa terjadi bukanlah karena faktor hama atau penyakit. Tetapi lebih karena sifat fisiologis.
Kelebihan air atau asupan air yang tidak teratur.
Air tanah yang terlalu banyak atau kondisi tanah yang terlalu basah, bisa membuat pecahnya kulit dan daging buah tanaman. Untuk itu, perlu dibuat sistim irigasi yang memadai.
Demikian juga bila tingkat kelembaban tanah berubah-ubah dengan cepat, misalnya di musim pancaroba, maka buah juga bisa pecah-pecah.
Cara mengatasinya tentu dengan membuat sistim pengairan yang baik. Tanah dijaga agar tidak terlalu kering juga terlalu basah. .
ZPT yang berlebihan.
Pemberian zat pengatur tumbuh mungkin terkadang dibutuhkan, tetapi jumlahnya harus dibatasi. Aplikasi ZPT juga harus didasarkan kepada pengetahuan yang cukup, tidak boleh sembarangan. Patut juga diwaspadai aplikasi fungisida atau insektisida yang mengandung ZPT.
Jika terlalu sering disemprotkan atau diberikan kepada tanaman, bisa menyebabkan tanaman mengalami pecah buah. Intinya, ilmu pertanian harus dipelajari dengan baik. Dan petani harus mematuhi aturan pakai yang sudah diterakan di bagian kemasan semua produk-produk penunjang pertanian. Jangan menggunakan dengan dosis dan konsentrasi yang berlebihan.
Aplikasi pupuk unsur Nitrogen yang berlebihan.
Kelebihan unsur Nitrogen (N), dan kekurangan unsur kalium (K) dan fosfor (P), membuat unsur K dan P tidak dapat mengimbangi kelebihan unsur N tersebut.
Hal ini dapat menyebabkan elastisitas kulit buah menjadi berkurang. Pecah buah terjadi karena saat buah terpacu untuk besar terjadi pengurangan elastisitas kulit buah.
Solusinya, pada fase generatif atau pembuahan, pupuk nitrogen hendaknya dikurangi, sedangkan pupuk P dan K perlu ditambah.
Berikan pupuk tanaman mangga dengan pupuk MKP dan pupuk kalsium. Dosisnya adalah setengah sendok makan pupuk kalsium dan setengah sendok makan pupuk MKP, dosis tersebut untuk dilarutkan pada 2 liter air.
Aplikasi dilakukan dengan dikocor dengan interval 6-7 hari sekali dan dilakukan pada sore hari.
Kekurangan unsur K
Masa pembungaan dan masa pembuahan tanaman memang sangat membutuhkan unsur kalium yang cukup. Karena itu pemupukan dengan pupuk KCL, KNO3 atau pupuk ZK sangat dianjurkan untuk diaplikasikan dengan cukup dan berimbang.
Gunakan biostimulan Silika
Saat ini telah banyak produk stimulan dengan kandungan silika dipasaran. Kenapa Silika? karena silika mampu melindungi seluruh bagian kulit buah menjadi lebih fleksibel, menjadikan kulit buah tidak mudah pecah.
Kesimpulan
Beberapa penyebab utama buah mangga pecah saat masih di pohon, yang biasanya berdampak pada penurunan nilai jual buah tersebut. Penggunaan biostimulan Silika juga dapat membantu karena mampu melindungi kulit buah menjadi lebih fleksibel.