Para petani di Cilacap berhasil mengembangkan kampung bawang merah benih TSS varietas Maserati di area seluas 2 hektar. Produktivitas bawang merah TSS mencapai 15 ton per hektar dengan biaya benih sebesar Rp 16 juta per hektar.
Tasilan, Ketua Kelompok Tani Rejeki Lancar, mengatakan budidaya bawang merah dengan benih TSS lebih ekonomis, lebih tahan terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), dan menghasilkan umbi berkualitas tinggi.
Bawang merah TSS Maserati memiliki warna umbi merah dan mengkilap yang menarik saat dipasarkan. Teknik budidayanya melibatkan proses persemaian selama 45 hari dengan mencangkul tanah hingga ketinggian 50 cm, menambahkan waring atau jaring plastik, dan menaburkan tanah dan abu sekam setinggi 20 cm di atasnya. Penanaman benih bawang merah TSS dengan sistem waring yang mempermudah proses pemindahan tanaman dan mengurangi risiko kerusakan akar.
Cuaca adalah kendala utama produksi bawang merah, dengan produksi berkurang saat musim hujan dan berlebih saat musim kemarau. Namun petani bisa melakukan penanaman di musim kering dengan pola tanam off season.