Solusi Agar Buah Padi Berisi Penuh Dan Tidak Hampa

Solusi Agar Buah Padi Berisi Penuh Dan Tidak Hampa

Apakah Anda pernah mengalami saat-saat mengecewakan ketika buah padi yang Anda harapkan berisi penuh ternyata hampa?

Ini adalah masalah umum yang dihadapi banyak petani padi, tetapi dengan perawatan yang tepat saat padi berbunga, Anda dapat mengatasi masalah ini.

Fase pembungaan adalah masa kritis dalam siklus hidup tanaman padi, di mana setiap langkah perawatan yang Anda ambil dapat berdampak langsung pada kualitas dan kuantitas panen Anda.

BACA JUGA : Rahasia Terungkap! Cara Ampuh Meningkatkan Jumlah Anakan Padi Produktif

Begini Cara Merawat Padi saat Berbunga

Beberapa poin penting disoroti untuk membantu petani mencapai hasil panen yang melimpah dan berkualitas.

Tips cara merawat padi saat berbunga varietas Inpari 32

Pentingnya Pengairan: Ketersediaan air yang cukup selama fase pembungaan sangat krusial. Pengairan yang menyeluruh dan kontinu tidak hanya memberi dukungan nutrisi tapi juga memastikan bulir padi terisi penuh, menghindari hasil yang hampa.

Hentikan Pemupukan dan Penyemprotan: Sangat penting untuk menghentikan pemupukan atau penyemprotan kimia saat tanaman berada dalam fase pembungaan. Aktivitas ini dapat mempengaruhi proses pembentukan buah dan mengganggu perkembangan bulir padi.

Penyemprotan Setelah Berbunga: Setelah melewati fase pembungaan dan bulir mulai terisi, penyemprotan dapat dilanjutkan menggunakan fungisida untuk meningkatkan kualitas buah. Bahan aktif seperti difenokosol atau azoxystrobin adalah rekomendasi untuk fungisida, sedangkan imidacloprid dapat digunakan sebagai insektisida untuk kontrol hama.

Rekomendasi penulis gunakan fungisida Propus Plus, yang memiliki keunggulan kombinasi Difenokonazol dan biostimulan DSP, yang tidak hanya melindungi tanaman dari penyakit tanaman padi tetapi juga mampu meningkatkan hasil akibat dari penggunaan DSP.

BACA JUGA : Tingkatkan Hasil Panen dengan Teknologi Hibrid Fungisida Difenokonazol + Biostimulan

Pembersihan Pematang Sawah: Menjaga kebersihan pematang sawah tidak hanya mencegah penyebaran hama tapi juga mendukung estetika dan kebersihan lingkungan pertanian.

Dengan mengikuti panduan ini, petani dapat mengoptimalkan perawatan pada tanaman padi mereka saat fase kritis pembungaan.

Langkah-langkah ini berfokus pada solusi agar buah padi berisi penuh dan tidak hampa, menghasilkan panen yang tidak hanya melimpah tapi juga berkualitas tinggi.

Jangan lupa untuk like, comment, share, dan subscribe channel “Temen Bertumbuh” untuk mendapatkan lebih banyak tips dan trik pertanian yang bermanfaat. Bersama-sama, kita dapat bertumbuh dan mencapai kesuksesan dalam dunia pertanian.

Rahasia Terungkap! Cara Ampuh Meningkatkan Jumlah Anakan Padi Produktif

Rahasia Terungkap! Cara Ampuh Meningkatkan Jumlah Anakan Padi Produktif

Apakah Anda mengalami kesulitan dalam meningkatkan jumlah anakan padi yang produktif?

Anda tidak sendirian. Banyak petani menghadapi tantangan serupa dalam usaha mereka untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi.

Namun, ada kabar baik! Ada strategi strategi dan teknik tertentu yang jika diterapkan dengan benar, dapat secara signifikan meningkatkan jumlah anakan padi yang produktif.

BACA JUGA : Pengaruh Biostimulan PROPUS pada Tanaman: Manfaat dan Cara Penggunaannya

Cara Efektif Meningkatkan Produksi Anakan Padi untuk Hasil Maksimal

Terdapat tujuh cara efektif untuk memperbanyak anakan padi. Inilah kunci sukses untuk meningkatkan produktivitas di sawah Anda:

  1. Pemilihan Varietas Padi: Pilih varietas padi yang terkenal dengan kemampuannya menghasilkan banyak anakan, seperti IR-64, Inpari 32, Inpari 33, dan Inpari 45. Varietas ini tidak hanya produktif tetapi juga tahan terhadap berbagai jenis hama dan penyakit.

  2. Tanam Benih Muda: Menggunakan benih yang berumur 10-15 hari setelah semai akan mendorong pertumbuhan anakan yang lebih banyak. Ingat, satu sampai tiga batang benih per lubang tanam adalah yang ideal.

  3. Pengaturan Jarak Tanam: Praktikkan sistem tanam Jajar Legowo untuk memberi cukup ruang bagi akar dan anakan padi untuk berkembang.

  4. Tanam Benih Dangkal: Pastikan benih hanya ditanam pada kedalaman 2-3 cm untuk menghindari penghambatan perkembangan akar dan anakan.

  5. Pemberian Pupuk Sedini Mungkin: Pupuk Nitrogen dan SP-36 harus diberikan sesuai jadwal yang direkomendasikan untuk mendukung pembentukan daun dan anakan yang sehat.

  6. Pengairan Berselang (Intermiten): Kondisi tanah yang bergantian antara kering dan tergenang mendukung perkembangan anakan yang optimal.

  7. Pengendalian Hama dan Penyakit: Lakukan tindakan pencegahan dan pengendalian hama serta penyakit secara rutin untuk menjaga jumlah anakan tetap banyak.

Nutrisi Untuk Meningkatkan Anakan Padi Produktif

Selain tujuh cara tersebut, ada satu aspek penting lagi yang tidak boleh diabaikan, yaitu nutrisi.

Pemilihan pupuk yang tepat dan pemberian nutrisi yang sesuai tidak hanya mendukung pertumbuhan anakan yang sehat tetapi juga meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit dan hama. Seimbangkan pemberian nitrogen untuk pertumbuhan vegetatif dengan fosfor dan kalium yang mendukung pembentukan akar dan perakaran yang kuat serta penyerapan air dan nutrisi yang efisien.

Dua produk yang disarankan biostimulan PROPUS dan pupuk ULTRADAP, merupakan solusi terbaik untuk memaksimalkan potensi anakan padi.

Apa itu PROPUS adalah biostimulan dengan bahan DSP (disodium phosphite) dengan kandungan unsur Phosfor (P203) yang lebih mudah disersap dibanding Phosfat yang konvensional, bekerja sebagai BOOSTER (stimulant) menjadikan gabah Bening dan Bersih (NINGSIH), meningkatkan produksi serta ketahanan terhadap penyakit.

Propus bukan hanya meningkatkan serapan unsur hara, namun juga memperkuat toleransi tanaman terhadap berbagai cekaman, baik itu dari faktor lingkungan maupun serangan penyakit.

Sementara pupuk ULTRADAP merupakan pupuk Mono Ammonium Phosphate berbentuk kristal yang mudah larut dalam air. Sehingga sangat mudah diaplikasikan dengan cara semprot maupun kocorkan. Dapat diaplikasikan lewat tanah dan daun. Sangat efektif dalam mendukung pertumbuhan akar, cabang, batang, hingga bunga padi, dari awal pertumbuhan hingga masa pembuahan.

Alasan Penggunaan PROPUS

Propus memilik tiga fungsi yaitu sebagai nutrisi, booster/stimulant dan proteksi penyakit tanaman, sebagai nutrisi phosfat mudah diserap atau diangkut dalam jaringan tanaman baik melalui xylem maupun floem, lebih baik dibanding dengan phosfat konvensional biasa yang ditabur ke tanah, namun mampu meningkatkan pengambilan unsut phosfat yang terdapat di dalam tanah.

Catatan: pupuk phosfat konvensional yang ditabur seperti Phonska atau lainnya yang ditabur ke tanah, memiliki kelemahan yaitu unsur P-nya besifat immobile (tidak bisa bergerak dalam tanah) sehingga susah diserap akar, lebih banyak diikat oleh matrix tanah, dan kebanyakan tercuci oleh air.

Artinya P yang diberikan (ditaburkan) lebih banyak terbuang daripada yang terserap akar. Ini tentu saja merugikan secara ekonomi dan efektifitas hasil yang diharapkan.

Sumber : The Phosphite Story: Agrichem plant nutrition solutions. www.agrichem.com.au

Pengaplikasian kedua produk ini dapat diaplikasikan sebanyak 2 kali ketika fase vegetatif, yaitu pada umur padi 10-15 HST dan 40-45 HST setelah penaburan pupuk urea dan NPK.

Dosis yang dipakai adalah Propus sebanyak 500 ml/ha dan Untradap sebanyak 2 – 4 sendok makan/tangki semprot atau 2 – 4 g/l air.

Penerapan strategi yang tepat ini tidak hanya akan meningkatkan jumlah anakan padi yang produktif, tetapi juga secara signifikan meningkatkan hasil panen secara keseluruhan

Selamat bertani, dan semoga panen Anda melimpah!

Rahasia Memaksimalkan Pengisian Bulir Padi: Dari Ujung Hingga ke Pangkal!

Rahasia Memaksimalkan Pengisian Bulir Padi: Dari Ujung Hingga ke Pangkal!

Fase bunting pada tanaman padi seringkali menjadi momen penuh tantangan namun krusial bagi para petani padi.

Fase ini tidak hanya menentukan jumlah bulir yang akan terbentuk tetapi juga kualitas dari bulir tersebut. Masalah seperti bulir padi yang tidak terisi penuh sampai ke pangkal sering kali menjadi mimpi buruk yang menghantui para petani, mengurangi total hasil panen yang bisa didapatkan.

BACA JUGA : Cara Mengatasi Bulir Padi Kosong untuk Meningkatkan Hasil Panen

Penyemprotan Untuk Meningkatkan Bobot Gabah

Salah satu kunci utama adalah pentingnya penyemprotan nutrisi tambahan. Dalam fase bunting, aplikasi nutrisi mikro seperti kalsium dan boron, serta hormon pertumbuhan (zpt) agar dapat meningkatkan bobot gabah.

Kalsium berperan vital dalam memperkuat dinding sel tanaman, sementara boron berfungsi dalam proses pembungaan dan pembentukan benih. Hormon pertumbuhan, di sisi lain, memacu pertumbuhan dan pembelahan sel, memastikan bulir padi berkembang maksimal.

Perlakuan ini, jika dilakukan dengan tepat, tidak hanya memperkuat tanaman untuk menghadapi berbagai kondisi cuaca tapi juga meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi.

Hal ini, pada gilirannya, memastikan bahwa setiap bulir padi terisi penuh, dari ujung hingga ke pangkal, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen secara signifikan.

BACA JUGA: Tingkatkan Hasil Panen dengan Teknologi Hibrid Fungisida Difenokonazol + Biostimulan

Fokus pada Nutrisi, Bukan Hanya Pestisida

Penting juga untuk menjaga keseimbangan antara nutrisi dan penggunaan pestisida. Serangan hama dan penyakit memang perlu diwaspadai, namun pemberian nutrisi yang tepat dan terjadwal menjadi lebih penting dalam mendukung fase generatif tanaman padi.

Penggunaan pestisida harus dilakukan secara bijak, dengan tidak mengabaikan kebutuhan nutrisi tanaman yang akan mendukung pembentukan dan pengisian bulir secara optimal.

Perlakuan khusus saat padi bunting agar bulir padi bernas sampai pangkal antara lain menjaga ketinggian air antara 3-5 cm saat padi bunting selama kurang lebihnya 3-5 hari.

Penyemprotan Untuk Meningkatkan Bobot Gabah

Penggunaan fungisida memegang peranan penting dalam melindungi tanaman padi dari serangan hama dan penyakit, seperti Blast dan bercak daun

Rekomedasi fungisida yang dipakai adalah Propus Plus yang efektif dalam mempercepat pengisian bulir padi dan mempercepat proses pematangan. Aplikasi fungisida Propus Plus ini dilakukan dua kali, yaitu pada fase tanaman muda dan saat bulir padi hampir penuh, sebagai langkah strategis untuk memastikan perlindungan tanaman sekaligus mendukung kualitas hasil panen.

Selain itu, penggunaan nutrisi tambahan seperti Monocalcium Phosphate (MKP), yang kaya akan kalium, dan Gibro nutrisi zat pengatur pertumbuhan untuk yang mendukung proses pengisian bulir padi.

Program nutrisi ini dirancang untuk meningkatkan berat gabah dan mempercepat proses pematangan, sehingga petani dapat menikmati hasil panen yang lebih baik dan lebih cepat.

Dengan menerapkan perlakuan khusus yang dibahas, diharapkan petani dapat mencapai hasil panen yang maksimal.

Selamat mencoba!

Cara Mengatasi Bulir Padi Kosong untuk Meningkatkan Hasil Panen

Cara Mengatasi Bulir Padi Kosong untuk Meningkatkan Hasil Panen

Petani seringkali harus panen namun yang didapat saat panen bulir padinya tidak terisi secara merata. Hal ini tentu menyebabkan kekecewaan dan sekaligus kerugian.

Penyebab utama dari masalah ini diidentifikasi sebagai pemberian pupuk yang tidak merata, jarak tanam yang terlalu rapat, pemupukan yang tidak berimbang, dan kurangnya ketersediaan air pada masa generatif.

BACA JUGA: Tingkatkan Hasil Panen Anda: 3 Jenis Pupuk Terbaik untuk Menambah Bobot Padi!

Mengapa Bulir Padi Kosong?

Penyebab utama bulir padi hampa atau tidak berisi penuh sangatlah kompleks.

Selain faktor pemberian pupuk yang tidak merata dan masalah irigasi, faktor lain seperti penggunaan varietas unggul baru yang tidak tepat dan jarak tanam yang terlalu rapat juga berkontribusi terhadap masalah ini.

Solusi Praktis Atasi Bulir Padi Hampa

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah dapat dilakukan oleh para petani, antara lain adalah:

Pemberian Pupuk Tepat Waktu: Memberikan pupuk tepat waktu sekitar 42-43 hari setelah tanam (HST) sangat penting. Unsur kalium, kalsium, dan fosfat memiliki peran signifikan dalam pengisian bulir.

Pemberian Pupuk Pelengkap: Saat hari ke 80 HST, tambahkan pupuk pelengkap seperti NPK dan gandasil B untuk memastikan nutrisi tanaman tercukupi hingga fase akhir.

Pemupukan Dengan Dosis yang Dianjurkan: Kebutuhan pupuk NPK adalah sekitar 135 kg pupuk nitrogen/ha, 36 kg P2O5, dan 30 kg K2O. Pemupukan yang sesuai rekomendasi akan mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik.

Pengaturan Jarak Tanam: Mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat juga penting untuk memastikan setiap tanaman mendapatkan akses nutrisi dan sinar matahari yang cukup.

Penggunaan Fungisida Berkualitas: Aplikasi fungisida dengan bahan aktif difekonazol dan azoksistrobin pada hari ke 60, 70, dan 80 HST dapat membantu bulir padi berkembang dengan optimal.

Atau bisa menggunakan fungisida Propus Plus yang mengandung kombinasi fungisida difenokonazol dengan biostimulan DSP (disodium phosphite). Dimana DSP dapat membantu meningkatkan bobot gabah padi, selain difenokonazol yang mampu mengendalikan penyakit tanaman.

BACA JUGA: Tingkatkan Hasil Panen dengan Teknologi Hibrid Fungisida Difenokonazol + Biostimulan

Dengan menerapkan solusi-solusi ini, diharapkan petani dapat mengurangi bahkan mengeliminasi masalah bulir padi yang hampa.

Harus mengakui bahwa memecahkan masalah bulir padi hampa bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan kerjasama yang solid antara petani, pemerintah, dan lembaga terkait, masalah ini dapat diatasi.

Mari dukung agar para petani kita dengan memberikan akses terhadap informasi, teknologi, dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk meraih panen yang melimpah dan berkualitas.

Kita bisa mengubah asa petani yang tadinya kosong, menjadi penuh dengan harapan dengan hasil panen yang melimpah.

Tingkatkan Hasil Panen Anda: 3 Jenis Pupuk Terbaik untuk Menambah Bobot Padi!

Tingkatkan Hasil Panen Anda: 3 Jenis Pupuk Terbaik untuk Menambah Bobot Padi!

Apakah Anda seorang petani yang selalu berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas panen padi Anda?

Mencapai hasil panen yang melimpah bukanlah tugas yang mudah. Berbagai faktor seperti kondisi tanah, cuaca, hama, dan nutrisi tanaman berperan penting dalam menentukan kesuksesan panen.

Salah satu aspek krusial yang seringkali menjadi kendala bagi petani adalah memastikan padi mendapatkan nutrisi yang cukup selama masa generatif, yaitu masa pengisian bulir.

BACA JUGA: Tingkatkan Hasil Panen dengan Teknologi Hibrid Fungisida Difenokonazol + Biostimulan

Kekurangan nutrisi pada fase ini dapat mengakibatkan bulir padi yang tidak berkembang dengan baik, sehingga mengurangi bobot dan kualitas panen secara signifikan.

Berikut tiga jenis pupuk yang telah terbukti mampu meningkatkan bobot padi sehingga memberikan hasil panen yang lebih melimpah, yang dikutip dari channel youtube North Kaliwangan TV.

Mari kita ulas satu per satu.

Pupuk MKP (Mono Kalium Fosfat)

Pupuk MKP mengandung kadar fosfat (52%) dan kalium (34%) yang tinggi, menjadikannya pilihan yang tepat untuk disemprotkan pada tanaman padi saat masa pengisian bulir. Fosfat berperan penting dalam pembentukan akar dan bunga, sedangkan kalium meningkatkan kualitas bulir padi, membuatnya lebih padat dan berisi.

Pupuk Gandasil B

Didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan tanaman pada masa generatif, Gandasil B mengandung fosfor (20%) dan kalium (30%). Komposisi ini sangat efektif untuk meningkatkan bobot dan kualitas padi. Gandasil B lebih diutamakan untuk fase kritis pengisian bulir.

Pupuk KNO3 (Potasium Nitrat)

Pupuk ini merupakan kombinasi ideal dari kalium (45-46%) dan nitrogen (13%), yang mendukung proses pematangan buah secara optimal. Kandungan kalium yang tinggi berkontribusi pada peningkatan bobot bulir, sedangkan nitrogen membantu pertumbuhan vegetatif tanaman. Bersifat netral, pupuk ini cocok untuk aplikasi pada tanah dengan pH asam.

Kombinasi ketiga jenis pupuk ini menciptakan sinergi nutrisi yang lengkap, tidak hanya meningkatkan bobot padi tapi juga memaksimalkan hasil panen secara keseluruhan. Aplikasi pupuk dilakukan pada saat padi bunting dan pengisian bulir, setelah fase penyerbukan, untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya pada waktu yang tepat.

Nah bagi petani yang ingin meningkatkan produktivitas padi, mengoptimalkan hasil panen bukanlah hal yang mustahil.

Selamat mencoba!

Review Fungisida Propus Plus: Bukan Sekedar Fungisida Difenokonazol Berikut Kelebihannnya

Review Fungisida Propus Plus: Bukan Sekedar Fungisida Difenokonazol Berikut Kelebihannnya

Apakah Anda ingin meningkatkan hasil panen padi Anda?

Bukan hanya fungisida difenokonazol biasa, Propus Plus memiliki kelebihan yang membuatnya unggul. Fungisida PROPUS PLUS yang berbahan aktif difenokonazol yang dikombinasikan dengan stimulan DSP. Temukan informasi lengkap tentang manfaat dan cara penggunaan difenokonazol untuk meningkatkan hasil panen padi di bawah ini.

Baca Juga: Pengaruh Biostimulan PROPUS pada Tanaman: Manfaat dan Cara Penggunaannya

Difenokonazol itu Apa?

Difenokonazol merupakan bahan aktif fungisida dari golongan triazol yang bekerja dengan cara mengganggu sterol biosintesis pada membran, bersifat sistemik dan dapat diserap lewat daun. Pada konsentrasi rendah senyawa ini diidentifikasi memiliki efek sebagai zat penghambat tumbuh.

Zat penghambat tumbuh memiliki mekanisme menekan pertumbuhan vegetatif, menghambat penuaan (senessence) dan meningkatkan pertumbuhan organ-organ khusus.

Penghambatan senessence berarti akan memperbanyak fotosintat yang dapat diproduksi tanam, sedangkan penghambatan tumbuh bagian vegetatif tanaman akan mengurangi zink vegetatif sehingga organ reproduktif dapat berkembang lebih baik.

Biostimulan itu Apa?

Biostimulan adalah zat alami atau mikroorganisme yang digunakan untuk merangsang proses tanaman. Biostimulan untuk tanaman meningkatkan pertumbuhan melalui penyerapan nutrisi, ketahanan serangga dan penyakit, kualitas dan efisiensi tanaman. Biostimulan juga mampu meningkatkan kesehatan tanah.

Baca Juga: Inilah Fungisida Difenokonazol Pengendali Penyakit Tanaman yang Efektif

Apa itu Fungisida Propus Plus 250 SC

PROPUS PLUS 250 SC adalah fungisida dengan bahan aktif difenokonazol yang diperkaya dengan nutrisi DSP (disodium phosphite).

Kombinasi formulasi Fungisida dan Stimulan dalam PROPUS PLUS menjadikan produk ini mampu melindungi tanaman sekaligus mampu meningkatkan kulitas hasil dan kuantitas panen.

Diformulasi dengan teknologi INNOBRID mengkombinasikan fungisida difenokonazol dengan nutrisi DSP menjadikan PROPUS PLUS 250 SC mampu melindungi tanaman padi dari penyakit hawar pelepah (Rhizoctonia solani), bercak coklat sempit (Cercospora oryzae) dan penyakit lain di tanaman sayuran.

Apa Keunggulan Penggunaan Propus Plus 250 SC + DSP

Kombinasi formulasi Fungisida dan biostimulan dalam PROPUS PLUS menghasilkan keunggulan ganda yakni sebagai fungisida sekaligus sebagai booster (pemacu pertumbuhan).

  • Efek fungisida PROPUS PLUS 250 SC lebih kuat karena hasil kerja dari difenokonazole dan DSP yang mematikan jamur penyebab penyakit tanaman
  • DSP merubah Fosfit (PO3) menjadi Fosfat (PO4) yang dibutuhkan tanaman padi sehingga mudah terserap dibandingkan menggunakan pupuk Fosfat konvensional
  • Kandungan DSP memacu produksi senyawa antibodi alami seperti fitoaleksin (immune bodies) yang mencegah berkembangnya penyakit
  • PROPUS PLUS 250 SC tidak hanya memberikan proteksi terhadap penyakit tanaman tapi juga sekaligus meningkatkan kualitas gabah menjadi lebih bening dan pengisian bulir lebih berbobot.
  • Terbukti terbukti efektif mengendalikan penyakit bercak kering dan busuk pelepah pada tanaman padi.
  • Berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh untuk meningkatkan hasil panen padi (booster).
  • Meningkatkan mutu gabah, warna kulit gabah lebih bersih, hasil panen lebih meningkat.
  • Dapat mempertahankan daun bendera tetap hijau sampai menjelang panen, dimana hal ini akan membuat pengisian bulir padi menjadi maksimal.

Apakah Propus Plus Bisa Meningkatkan Hasil Panen?

Ya bisa! PROPUS PLUS mampu meningkatkan hasil dan kualitas panen dikarenakan kandungannya biostimulan DSP yang terkadung didalamnya.

Peranan DSP sebagai stimulan adalah:

  • Merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. DSP mempercepat aktivitas enzim metabolisme tanaman sehingga tanaman tumbuh lebih cepat.
  • Meningkatkan produksi tanaman. DSP memacu pertumbuhan vegetatif dan generatif, seperti pembentukan akar, daun, percabangan, pembungaan, dan pembentukan buah.
  • Meningkatkan kualitas tanaman. DSP dapat meningkatkan kandungan gizi, aroma, tekstur, dan warna tanaman, sehingga kualitas panen lebih berkulitas.

Lihat Juga Video Youtube

Aplikasi Propus Plus pada tanaman PADI

Aplikasi Propus Plus pada tanaman MANGGA

Bagaimana Cara Penggunaan PROPUS PLUS

Pada tanaman padi, waktu penggunaan terbaik Propus Plus dapat diaplikasikan sebanyak 2 kali, yaitu pada umur padi 45-50 HST dan 55-60 HST, yaitu ketika masa primordia (pembentukan malai) dan pada saat pembentukan bunga.

Dosis yang dipergunakan adalah 250 ml/ha atau kurang lebih 0,5 – 1 ml/liter.

Sedangkan pada tanaman lain dapat disesuaikan, atau dipergunakan setelah diketemukan serangan penyakit.

Pengaruh Biostimulan PROPUS pada Tanaman: Manfaat dan Cara Penggunaannya

Pengaruh Biostimulan PROPUS pada Tanaman: Manfaat dan Cara Penggunaannya

Pernahkah Anda mendengar tentang pengaruh biostimulan pada tanaman?

Biostimulan merupakan zat alami yang dapat memberikan dorongan tambahan pada pertumbuhan tanaman. Penggunaan biostimulan pada tanaman telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman secara signifikan.

Namun, masih banyak petani yang belum memahami secara menyeluruh tentang manfaat dan cara penggunaan biostimulan ini.

Apa Itu Biostimulan?

Biostimulan adalah zat alami atau mikroorganisme yang digunakan untuk merangsang proses tanaman. Biostimulan untuk tanaman meningkatkan pertumbuhan melalui penyerapan nutrisi, ketahanan serangga dan penyakit, kualitas dan efisiensi tanaman. Biostimulan juga mampu meningkatkan kesehatan tanah.

Dikutif dari Jurnal Budidaya Pertanian, menurut Primarine R. Tahapary, Herman Rehatta, Henry Kesaulya. (2020), Biostimulan mulai banyak digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, terutama tanaman hortikultura dan beberapa tanaman pangan.

Pasar global untuk biostimulan telah diproyeksikan mencapai nulai pasar sebesar $ 2.241 juta pada tahun 2018 dan memiliki tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 12,5% dari 2013 sampai 2018.

Penggunaan biostimulan tanaman telah banyak diaplikasikan untuk meningkatkan produktivitas tanaman semusim. Biostimulan dapat menstimulasi pertumbuhan tanaman, meningkatkan produksi tanaman, memaksimalkan penyerapan nutrisi seperti N, P, Cu dan hara mikro lainnya serta berperan dalam efisiensi penggunaan pupuk 50% lebih hemat daripada yang seharusnya.

BACA JUGA: Apa itu biostimulan: Apa Fungsinya Untuk Tanaman?

Apa Manfaat Penggunaan Stimulan?

Penggunaan biostimulan pada tanaman memiliki beragam manfaat yang dapat dirasakan oleh para petani. Salah satu manfaat utama dari penggunaan biostimulan adalah meningkatkan daya tahan tanaman terhadap berbagai penyakit dan ham .

Selain meningkatkan pertumbuhan tanaman, biostimulan juga dapat memperbaiki karakteristik tanah. Struktur tanah secara nyata dapat meningkat dari waktu ke waktu karena:

  • Meningkatkan pertumbuhan akar dan saluran akar lebih banyak;
  • Polisakarida yang diproduksi oleh mikroba merupakan kantung perekat antara mikroba dengan tanah;
  • Meningkatkan aktivitas mikoriza; dan
  • Meningkatkan aktivitas cacing tanah yang dapat menciptakan liang yang merupakan saluran untuk udara dan air, sehingga proses pertukaran udara yang terjadi lebih banyak, resapan air meningkat dan mengurangi terjadinya erosi. Pemadatan berkurang sehingga akar bisa leluasa mengeksplorasi tanah untuk nutrisi dan air akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi baik.

Selain itu, biostimulan juga dapat meningkatkan proses fotosintesis tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan lebih cepat dan sehat. Selain itu, penggunaan biostimulan juga dapat meningkatkan kualitas buah dan hasil panen secara keseluruhan.

Kenapa Harus Menggunakan Stimulan?

Ada beberapa alasan mengapa petani harus menggunakan biostimulan pada tanaman mereka.

Pertama, biostimulan merupakan alternatif yang ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas tanaman tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya.

Kedua, penggunaan biostimulan dapat mengurangi biaya produksi tanaman dalam jangka panjang karena tanaman akan lebih tahan terhadap penyakit dan hama.

Ketiga, hasil panen yang dihasilkan dari tanaman yang diberi biostimulan cenderung lebih berkualitas dan memiliki daya simpan yang lebih lama.

Apa Bedanya Stimulan dengan Pupuk?

Banyak orang masih bingung antara biostimulan dengan pupuk tanaman. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada fungsi masing-masing. Pupuk tanaman bertujuan untuk memberikan nutrisi tambahan kepada tanaman, sedangkan biostimulan bertujuan untuk meningkatkan respons tanaman terhadap nutrisi yang diberikan.

Dengan kata lain, biostimulan dapat memaksimalkan manfaat nutrisi yang diberikan oleh pupuk tanaman.

Kombinasi penggunaan kedua produk ini dapat memberikan hasil yang optimal bagi tanaman.

Propus itu Obat BioStimulan Apa?

Propus merupakan salah satu jenis biostimulan yang banyak digunakan oleh petani untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.

PROPUS mengandung nutrisi DSP (Disodium Phofsit) cair berwarna coklat yang dapat bekerja sebagai pemacu pertumbuhan tanaman (BOOSTER/STIMULAN).

Pada fase vegetatif, kandungan fosfit memacu pembentukan arsitektur akar yang baik dan meningkatkan anakan pada padi.

Pada fase generatif, pada tanaman padi menjadikan gabah Bening dan Bersih (NINGSIH) dan meningkatkan produksi serta ketahanan terhadap penyakit

Penggunaan Propus secara teratur dapat memberikan hasil yang optimal bagi pertumbuhan tanaman.

Apa Keungggulan Propus?

Keunggulan PROPUS :

  • Memilik tiga fungsi yaitu : sebagai nutrisi, booster/stimulant dan proteksi penyakit tanaman
  • Tersedia dalam bentuk formulasi unik dan mudah terserap, baik lewat akar maupun melalui daun
  • Mudah diangkut dalam jaringan tanaman
  • Mudah larut dan menyatu dengan air
  • Dapat dicampur (compatible) dengan pestisida

Manfaat Penggunaan PROPUS

  • PROPUS mampu meningkatkan kualitas hasil dan kuantitas panen.
  • Pada tanaman berbiji mampu meningkatkan jumlah biji.
  • Pada tanaman berbuah mampu meningkatkan kualitas buah menjadi lebih berkilau dan rasa manis
  • Pada tanaman berumbi mampu memperbesar umbi.

Dapatkan produk biostimulan PROPUS di marketplace:

TOKOPEDIA: Beli biostimulan PROPUS

SHOPEE: Beli biostimulan PROPUS

LAZADA: Beli biostimulan PROPUS

Bagaimana Cara Penggunaan Propus?

Untuk menggunakan Propus pada tanaman, Anda dapat mencampurkan Propus dengan air lalu disemprotkan pada daun tanaman secara merata.

Bisa diaplikasikan pada fase vegetatif dan juga generarif.

Penggunaan Propus biasanya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari paparan sinar matahari langsung yang dapat merusak tanaman. Selain itu, penggunaan Propus juga dapat dicampurkan dengan pupuk tanaman untuk memberikan hasil yang lebih optimal.

Pengaruh biostimulan pada tanaman memang sangat besar, terutama dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman. Penggunaan biostimulan pada tanaman dapat memberikan pengaruh yang positif pada pertumbuhan tanaman.

Dengan memahami manfaat dan cara penggunaannya, Anda dapat meningkatkan produktivitas tanaman Anda secara signifikan.

Jadi, jangan ragu untuk menggunakan biostimulan seperti propus dalam perawatan tanaman Anda.

Referensi:

Primarine R. Tahapary, Herman Rehatta, Henry Kesaulya., 2020. Pengaruh Aplikasi Biostimulant terhadap Pertumbuhan dan Produksi Salada (Letuca sativa L.). Jurnal Budidaya Pertanian Vol 16(2): 109-117 Th 2020.

Pengaruh Difenokonazol dan Ziram Terhadap  Produksi Padi Sawah

Pengaruh Difenokonazol dan Ziram Terhadap Produksi Padi Sawah

Pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah (Oryza sativa L) merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pertanian. Untuk meningkatkan hasil panen padi, banyak petani menggunakan zat pengatur tumbuh seperti Difenokonazol dan Ziram. Zat pengatur tumbuh ini memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur pertumbuhan dan produksi tanaman.

Pengaruh Difenokonazol dan Ziram pada Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah

Difenokonazol merupakan golongan Triazol yang berfungsi sebagai zat penghambat pertumbuhan. Zat ini memiliki pengaruh biologis yang dapat meningkatkan klorofil daun, mendorong pembungaan, dan menghambat penuaan pada tanaman.

Sedangkan Ziram merupakan golongan Auksin yang membantu dalam mempercepat pertumbuhan akar, batang, dan pembelahan sel. Kedua zat pengatur tumbuh ini sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi sawah.

Metode dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) di Kebun Percobaan Sawah Baru, University Farm, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Terdapat 13 perlakuan yang melibatkan pemberian Difenokonazol dan Ziram pada tanaman padi sawah.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Difenokonazol dan Ziram terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua zat pengatur tumbuh tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, komponen hasil, dan hasil panen tanaman padi sawah.

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Difenokonazol dan Ziram dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi sawah.

Perlakuan dengan pemberian Ziram 4.5 kg/ha menunjukkan produktivitas padi yang tertinggi, sedangkan Difenokonazol juga memberikan peningkatan hasil yang signifikan.

Meskipun tidak ada perbedaan signifikan secara statistik, namun peningkatan hasil yang diperoleh secara agronomis cukup berarti.

Kesimpulan Akhir

Penggunaan zat pengatur tumbuh seperti Difenokonazol dan Ziram dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan dan produksi padi sawah.

Oleh karena itu, disarankan untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam penggunaan zat pengatur tumbuh ini untuk meningkatkan hasil panen padi sawah secara berkelanjutan.

Sumber: http://repository.ipb.ac.id:8080/handle/123456789/53981

Tips Merawat Singkong agar Berbuah Banyak dengan Pupuk Pembesar Umbi Singkong

Tips Merawat Singkong agar Berbuah Banyak dengan Pupuk Pembesar Umbi Singkong

Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menanam singkong dan mendapatkan hasil yang melimpah?

Banyak petani singkong yang sering mengalami masalah dengan produksi umbi singkong yang kurang optimal. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan pupuk yang tidak tepat.

Salah satu solusi untuk meningkatkan produksi umbi singkong adalah dengan menggunakan pupuk pembesar umbi singkong.

Bagaimana Cara Merawat Singkong Agar Berbuah Banyak?

Merawat singkong agar berbuah banyak membutuhkan perhatian dan pemahaman yang baik tentang tanaman tersebut. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Pupuk pembesar umbi singkong mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Dengan memberikan pupuk secara teratur, Anda bisa meningkatkan kualitas umbi singkong dan memperoleh hasil yang lebih melimpah.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kondisi tanah tempat singkong ditanam. Pastikan tanah tersebut subur dan memiliki tingkat kelembaban yang cukup. Tanaman singkong juga membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesisnya.

Dengan memberikan perawatan yang baik, Anda bisa memastikan tanaman singkong tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang banyak.

Bagaimana Cara Menanam Singkong yang Baik?

Menanam singkong yang baik memerlukan persiapan yang matang sejak awal. Pastikan Anda memilih bibit singkong yang berkualitas dan bebas dari penyakit.

Tanam bibit singkong tersebut pada lahan yang telah disiapkan dengan baik. Berikan jarak yang cukup antara tanaman agar pertumbuhannya tidak terhambat.

Selain itu, pastikan tanah tempat singkong ditanam memiliki kandungan nutrisi yang cukup. Jika diperlukan, tambahkan pupuk pembesar umbi singkong untuk meningkatkan kualitas tanah. Selalu perhatikan kondisi tanaman dan berikan perawatan yang sesuai agar tanaman bisa tumbuh dengan optimal.

Bagaimana Cara Agar Produksi Singkong Bisa Melimpah?

Untuk meningkatkan produksi singkong agar melimpah, bisa melakukan beberapa langkah berikut:

  • Berikan pupuk pembesar umbi singkong secara teratur untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

  • Perhatikan kondisi tanah dan pastikan tanah tersebut subur dan memiliki tingkat kelembaban yang cukup.

  • Berikan perawatan yang baik seperti penyiraman dan pemangkasan secara teratur.

  • Jaga kebersihan lahan tanam agar tanaman tidak terganggu oleh gulma atau hama.

  • Lakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan tanaman tumbuh dengan baik dan tidak terkena penyakit.

  • Menggunakan Pupuk Pembesar Umbi Singkong Xingkong

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, bisa meningkatkan produksi singkong Anda dan mendapatkan hasil yang melimpah.

Pupuk pembesar umbi singkong dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas tanaman dan produksi umbi singkong Anda.

Pupuk Pembesar Umbi Singkong Xingkong

Gunakan hormon pembesar umbi singkong ini untuk solusi meningkatkan produksi singkong. 

Xingkong bisa dibeli di marketplace Tokopedia: Booster Pembesar Umbi Singkong Xingkong

Jadi, jangan ragu untuk menggunakan pupuk pembesar umbi singkong dalam menanam singkong Anda. Dengan perawatan yang baik dan penggunaan pupuk yang tepat, Anda bisa mendapatkan hasil yang optimal dan memuaskan.

Selamat mencoba!

Hindari Gagal Panen! Begini Cara Menghitung Volume Semprot Pestisida

Hindari Gagal Panen! Begini Cara Menghitung Volume Semprot Pestisida

Penggunaan pestisida menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Pestisida adalah bahan kimia atau agen hayati yang digunakan untuk mengendalikan hama, penyakit, dan gulma pada tanaman.

Penggunaan pestisida yang tepat dapat membantu petani untuk:

  • Meningkatkan Hasil Panen: Dengan mengendalikan hama, penyakit, dan gulma, pestisida dapat membantu tanaman tumbuh dengan optimal dan menghasilkan panen yang lebih melimpah.

  • Menjaga Kualitas Panen: Hama, penyakit, dan gulma dapat merusak tanaman dan menurunkan kualitas panen. Penggunaan pestisida yang tepat dapat membantu menghasilkan panen yang lebih berkualitas dan bernilai jual tinggi.

  • Mengurangi Kerugian Ekonomi: Kehilangan hasil panen akibat hama, penyakit, dan gulma dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi petani. Penggunaan pestisida yang tepat dapat membantu meminimalisir kerugian tersebut.

Namun penggunaan pestisida yang berlebihan atau tidak tepat dapat membawa dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia.

Memahami Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volume Semprot Pestisida

Dampak Negatif Penggunaan Pestisida yang Berlebihan:

  • Keracunan pada manusia dan hewan: Pestisida yang terpapar pada manusia atau hewan dapat menyebabkan keracunan, bahkan kematian.

  • Pencemaran lingkungan: Pestisida yang berlebihan dapat mencemari tanah, air, dan udara, membahayakan ekosistem dan kesehatan manusia.

  • Resistensi hama: Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan hama menjadi resisten terhadap pestisida, sehingga semakin sulit untuk dikendalikan.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pestisida secara tepat dan bertanggung jawab.

Baca juga : Mengurangi Volume semprot, Penggunaan Pestisida berkurang?

Prinsip 5 TEPAT Penggunaan Pestisida

  • Tepat Sasaran: Gunakan pestisida hanya pada hama, penyakit, atau gulma yang menjadi target.

  • Tepat Dosis: Gunakan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

  • Tepat Waktu: Gunakan pestisida pada waktu yang tepat, yaitu saat hama, penyakit, atau gulma sedang aktif.

  • Tepat Cara: Gunakan pestisida dengan cara yang benar, sesuai dengan petunjuk penggunaan pada label produk.

  • Tepat Alat: Gunakan alat semprot yang sesuai dengan jenis pestisida dan tanaman yang akan disemprot.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip penggunaan pestisida yang tepat, petani dapat memaksimalkan manfaat pestisida untuk meningkatkan hasil panen dan menjaga kualitas panen, tanpa membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.

Memastikan Penggunaan Pestisida yang Tepat dan Efisien

Penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu kunci utama dalam budidaya tanaman. Pestisida membantu petani untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman, sehingga meningkatkan hasil panen. Namun, penggunaan pestisida yang berlebihan atau tidak tepat dapat membawa dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia.

Salah satu faktor penting dalam penggunaan pestisida yang tepat adalah menghitung volume semprot yang akurat. Volume semprot yang tepat akan memastikan bahwa pestisida tersebar secara merata pada tanaman dan mampu mengendalikan hama atau penyakit secara efektif.

Volume Semprot Aplikasi Pestisida

Faktor-faktor yang memperngaruhi jumlah volume semprot pada saat aplikasi pestisida adalah:

1. Luas Area yang Akan Disemprot:

Semakin luas area yang akan disemprot, semakin banyak pula pestisida yang dibutuhkan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui luas area yang akan disemprot dengan tepat sebelum menghitung volume semprot pestisida.

2. Jenis Tanaman yang Ditanam:

Setiap jenis tanaman memiliki tingkat ketahanan yang berbeda terhadap hama dan penyakit. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam menentukan dosis aplikasi pestisida dan volume semprot.

3. Konsentrasi Pestisida yang Digunakan:

Konsentrasi pestisida yang digunakan biasanya tertera pada label produk. Semakin tinggi konsentrasi pestisida, semakin sedikit volume semprot yang dibutuhkan.

4. Tingkat Keparahan Hama atau Penyakit:

Tingkat keparahan hama atau penyakit juga mempengaruhi volume semprot pestisida. Pada kasus serangan hama atau penyakit yang parah, volume semprot mungkin perlu ditingkatkan untuk memastikan pengendalian yang efektif.

5. Jenis Alat Semprot yang Digunakan:

Setiap jenis alat semprot memiliki kapasitas dan pola penyemprotan yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan jenis alat semprot yang digunakan dalam menghitung volume semprot pestisida.

Dengan memahami kelima faktor di atas, maka keuntungan didapat adalah :

  • Terhindari pemborosan pestisida.

  • Meningkatkan efektivitas pengendalian hama dan penyakit.

  • Meminimalisir dampak negatif pestisida terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Rumus Dasar Menghitung Volume Semprot

V = L x K x D / C

dimana :

V = Volume semprot (liter)

L = Luas area yang akan disemprot (meter persegi)

K = Konsentrasi pestisida (gram/liter)

D = Dosis aplikasi pestisida (liter/hektar)

C = Kepadatan tanaman (tanaman/meter persegi)

Contoh perhitungan volume semprot

  • Misalkan:

    • Luas area: 1.000 meter persegi

    • Jenis tanaman: Padi

    • Konsentrasi pestisida: 200 ml/liter

    • Dosis aplikasi: 400 liter/hektar

    • Kepadatan tanaman: 200 tanaman/meter persegi

  • Perhitungan:

    • V = 1.000 x 200 x 400 / (200 x 1)

    • V = 400.000 liter

Tips Menghitung Volume Semprot Pestisida dengan Mudah dan Akurat:

  • Gunakan kalkulator online atau aplikasi smartphone untuk mempermudah perhitungan.

  • Konsultasikan dengan ahli pertanian atau toko pertanian untuk mendapatkan dosis aplikasi yang tepat.

  • Selalu baca label pestisida dengan cermat untuk petunjuk penggunaan yang benar.

Penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan budidaya tanaman yang berkelanjutan. Dengan mengoptimalkan manfaat pestisida dan meminimalisir dampak negatifnya, petani dapat mencapai hasil panen yang maksimal, menjaga kualitas panen, dan melindungi kelestarian lingkungan.

Dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran petani, kita dapat bersama-sama mewujudkan budidaya tanaman yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, demi masa depan yang lebih baik.

 

Cara Mencegah Buah Pecah Di Pohon

Cara Mencegah Buah Pecah Di Pohon

Musim mangga telah tiba, namun sering kali kita menemukan adanya pecah buah saat di pohon. Salah satu masalah yang kerap muncul adalah buah mangga pecah di pohon. Buah yang sudah terlanjur pecah umumnya akan sulit masak atau matang.

Akibat pecah buah akan mengurangi nilai jual buah, bahkan ditolak pasar. Ketahui beberapa sebab kenapa buah pecah saat di pohon.

Apa saja penyebabnya?

Ada empat sebab buah tanaman anda menjadi pecah kulit dan daging buahnya selagi buah itu masih menggantung di pohon. Hal ini bisa terjadi bukanlah karena faktor hama atau penyakit. Tetapi lebih karena sifat fisiologis. 

Kelebihan air atau asupan air yang tidak teratur. 

Air tanah yang terlalu banyak atau kondisi tanah yang terlalu basah, bisa membuat pecahnya kulit dan daging buah tanaman. Untuk itu, perlu dibuat sistim irigasi yang memadai. 

Demikian juga bila tingkat kelembaban tanah berubah-ubah dengan cepat, misalnya di musim pancaroba, maka buah juga bisa pecah-pecah.

Cara mengatasinya tentu dengan membuat sistim pengairan yang baik. Tanah dijaga agar tidak terlalu kering juga terlalu basah. .  

ZPT yang berlebihan.

Pemberian zat pengatur tumbuh mungkin terkadang dibutuhkan, tetapi jumlahnya harus dibatasi. Aplikasi ZPT juga harus didasarkan kepada pengetahuan yang cukup, tidak boleh sembarangan. Patut juga diwaspadai aplikasi fungisida atau insektisida yang mengandung ZPT.

Jika terlalu sering disemprotkan atau diberikan kepada tanaman, bisa menyebabkan tanaman mengalami pecah buah. Intinya, ilmu pertanian harus dipelajari dengan baik. Dan petani harus mematuhi aturan pakai yang sudah diterakan di bagian kemasan semua produk-produk penunjang pertanian. Jangan menggunakan dengan dosis dan konsentrasi yang berlebihan.

Aplikasi pupuk unsur Nitrogen yang berlebihan.

Kelebihan unsur Nitrogen (N), dan kekurangan unsur kalium (K) dan fosfor (P), membuat unsur K dan P tidak dapat mengimbangi kelebihan unsur N tersebut.

Hal ini dapat menyebabkan elastisitas kulit buah menjadi berkurang. Pecah buah terjadi karena saat buah terpacu untuk besar terjadi pengurangan elastisitas kulit buah.

Solusinya, pada fase generatif atau pembuahan, pupuk nitrogen hendaknya dikurangi, sedangkan pupuk P dan K perlu ditambah.

Berikan pupuk tanaman mangga dengan pupuk MKP dan pupuk kalsium. Dosisnya adalah setengah sendok makan pupuk kalsium dan setengah sendok makan pupuk MKP, dosis tersebut untuk dilarutkan pada 2 liter air.

Aplikasi dilakukan dengan dikocor dengan interval 6-7 hari sekali dan dilakukan pada sore hari.

Kekurangan unsur K

Masa pembungaan dan masa pembuahan tanaman memang sangat membutuhkan unsur kalium yang cukup. Karena itu pemupukan dengan pupuk KCL, KNO3 atau pupuk ZK sangat dianjurkan untuk diaplikasikan dengan cukup dan berimbang.

Gunakan biostimulan Silika

Saat ini telah banyak produk stimulan dengan kandungan silika dipasaran. Kenapa Silika? karena silika mampu melindungi seluruh bagian kulit buah menjadi lebih fleksibel, menjadikan kulit buah tidak mudah pecah.

Kesimpulan

Beberapa penyebab utama buah mangga pecah saat masih di pohon, yang biasanya berdampak pada penurunan nilai jual buah tersebut. Penggunaan biostimulan Silika juga dapat membantu karena mampu melindungi kulit buah menjadi lebih fleksibel.

Hama dan Cara Pengendalian Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Cabai

Hama dan Cara Pengendalian Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Cabai

Tanaman cabai merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain mudah dalam perawatannya, cabai juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Namun, dalam proses budidaya cabai, seringkali petani dihadapkan dengan masalah hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman cabai.

Baca Juga: Cara Pengendalian Asem-aseman pada Tanaman Padi

Berikut ini adalah beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman cabai.

1. Hama Ulat Grayak

Ulat grayak pada tanaman cabai

Hama ulat grayak merupakan salah satu jenis hama yang sering menyerang tanaman cabai. Ulat grayak ini biasanya menyerang bagian daun dan buah cabai. Serangan ulat grayak dapat membuat daun cabai menjadi kering dan rusak. Untuk mengatasi serangan ulat grayak, petani dapat menggunakan insektisida khusus.

2. Hama Kepik Cabai

Kepik cabai pada tanaman cabai

Hama kepik cabai juga merupakan salah satu jenis hama yang sering menyerang tanaman cabai. Kepik cabai ini biasanya menyerang bagian daun dan buah cabai. Serangan kepik cabai dapat membuat daun cabai menjadi kering dan rusak. Untuk mengatasi serangan kepik cabai, petani dapat menggunakan insektisida khusus.

3. Hama Wereng Batang Coklat

Hama wereng batang coklat merupakan salah satu jenis hama yang menyerang batang dan daun tanaman cabai. Serangan wereng batang coklat dapat membuat daun cabai menguning dan mengering. Untuk mengatasi serangan wereng batang coklat, petani dapat menggunakan insektisida khusus.

4. Hama Tungro

Hama tungro merupakan salah satu jenis hama yang menyerang tanaman cabai dan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Gejala serangan tungro pada cabai antara lain daun cabai menjadi kering, berwarna kuning, dan menggulung.

5. Hama Kutu Kebul

Kutu kebul pada tanaman cabai

Hama kutu kebul merupakan salah satu jenis hama yang menyerang bagian daun dan pucuk tanaman cabai. Serangan kutu kebul dapat menyebabkan daun cabai menguning dan mengering. Untuk mengatasi serangan kutu kebul, petani dapat menggunakan insektisida khusus.

6. Hama Belalang

Belalang pada tanaman cabai

Hama belalang merupakan salah satu jenis hama yang menyerang tanaman cabai. Belalang dapat merusak tanaman cabai dengan cara menggigit bagian daun dan batang. Serangan belalang dapat menyebabkan tanaman cabai menjadi layu dan mati. Untuk mengatasi serangan belalang, petani dapat menggunakan insektisida khusus.

7. Hama Penggorok Daun

Penggorok daun pada tanaman cabai

Hama penggorok daun merupakan salah satu jenis hama yang menyerang bagian daun tanaman cabai. Serangan penggorok daun dapat membuat daun cabai menjadi kering dan terlihat seperti digorok. Untuk mengatasi serangan penggorok daun, petani dapat menggunakan insektisida khusus.

8. Hama Penghisap Buah

Penghisap buah pada tanaman cabai

Hama penghisap buah merupakan salah satu jenis hama yang menyerang bagian buah tanaman cabai. Serangan penghisap buah dapat membuat buah cabai menjadi cacat dan tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk mengatasi serangan penghisap buah, petani dapat menggunakan insektisida khusus.

9. Hama Kutu Daun

Kutu daun pada tanaman cabai

Hama kutu daun merupakan salah satu jenis hama yang menyerang bagian daun tanaman cabai. Serangan kutu daun dapat menyebabkan daun cabai menjadi keriting dan kering. Untuk mengatasi serangan kutu daun, petani dapat menggunakan insektisida khusus.

10. Hama Lalat Buah

Lalat buah pada tanaman cabai

Hama lalat buah merupakan salah satu jenis hama yang menyerang bagian buah tanaman cabai. Serangan lalat buah dapat membuat buah cabai menjadi busuk dan tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk mengatasi serangan lalat buah, petani dapat menggunakan insektisida khusus.

Pengendalian Hama pada Tanaman Cabai

Untuk mengatasi serangan hama pada tanaman cabai, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan. Langkah-langkah tersebut antara lain:

1. Pengendalian Hama dengan Pestisida

Pestisida untuk mengendalikan hama pada tanaman cabai

Pengendalian hama dengan pestisida merupakan langkah yang umum dilakukan oleh petani untuk mengatasi serangan hama pada tanaman cabai. Pestisida dapat berupa insektisida, fungisida, maupun herbisida yang dipilih sesuai dengan jenis hama yang menyerang.

Penggunaan pestisida harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dosis yang dianjurkan agar tidak merusak tanaman dan lingkungan sekitar.

Bahan aktif dan merek pestisida yang dapat digunakan untuk pengendalian hama pada tanaman cabai antara lain:

  • Karbofuran – merek dagang Furadan, Curater, dan lain-lain
  • Diazinon – merek dagang Basudin, Dibrom, dan lain-lain
  • Temephos – merek dagang Abate, Temefos, dan lain-lain
  • Malathion – merek dagang Malathion, Carbofos, dan lain-lain
  • Imidakloprid – merek dagang Confidor, Provento, dan lain-lain.

Penting untuk selalu membaca label pestisida sebelum digunakan dan mengikuti petunjuk penggunaan yang disarankan. Selain itu, perlu diingat bahwa penggunaan pestisida harus dilakukan secara bijaksana dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

2. Penggunaan Varietas Tahan Hama

Varietas cabai tahan hama

Petani juga dapat memilih varietas tanaman cabai yang memiliki ketahanan terhadap serangan hama tertentu. Varietas cabai tahan hama dapat mengurangi risiko serangan hama pada tanaman cabai sehingga menghasilkan produksi yang lebih baik dan berkualitas.

3. Pemupukan yang Cukup

Pemupukan dengan pupuk organik

Tanaman cabai yang sehat dan subur memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap serangan hama. Oleh karena itu, petani perlu melakukan pemupukan yang cukup dan tepat. Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk organik atau pupuk kimia yang sesuai dengan kebutuhan tanaman cabai.

4. Sanitasi Lingkungan

cara untuk mengatasi serangan hama pada tanaman cabai.

Petani perlu menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan sekitar tanaman cabai. Lingkungan yang bersih dan sehat dapat mengurangi risiko serangan hama pada tanaman cabai.

Kesimpulan

Tanaman cabai rentan terhadap serangan hama yang dapat mengganggu produksi dan kualitas buahnya. Beberapa hama yang sering menyerang tanaman cabai antara lain kutu daun, wereng, ulat grayak, thrips, dan lalat buah. Untuk mengatasi serangan hama pada tanaman cabai, petani dapat melakukan pengendalian hama dengan pestisida, menggunakan varietas tahan hama, melakukan pemupukan yang cukup, serta menjaga sanitasi lingkungan sekitar tanaman cabai.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, petani dapat mengurangi risiko serangan hama pada tanaman cabai dan meningkatkan produksi serta kualitas buah cabai yang dihasilkan.

Bagaimana Cara Mengatasi Asem-aseman Pada Tanaman Padi

Bagaimana Cara Mengatasi Asem-aseman Pada Tanaman Padi

Penyakit pada tanaman padi itu bisa ditimbulkan oleh beberapa sebab antara lain oleh jamur, bakteri, virus, dan atau karena keadaan tanah itu sendiri.

Sering kita temui jika pada tanaman padi yang baru beberapa saat ditanam, tapi tiba-tiba daun terlihat mulai menguning seperti terbakar (klorosis). Pertumbuhannya kerdil (tidak mau tumbuh). Akar tampak coklat kekuninganKeseluruhan daun berwarna coklat dan berujung kematian pada jaringan batang serta akarnya.

Inilah yang dinamakan tanaman padi terjangkit yang biasa petani menyebutnya “asem-aseman”.

Kenapa Tanaman Padi Terserang Aseman?

Serangan asem-aseman biasanya muncul hampir tiap tahun pada musim tanam II, yaitu antara bulan maret-april pada umur 2-4 minggu setelah tanam terutama musim kemarau (juga bisa dimusim hujan).

Kejadian seperti ini akan semakin banyak dijumpai pada lahan sawah yang kandungan c-organiknya rendah, ditambah kebiasaan petani yang sering menggenangi sawahnya dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma terutaman saat tanaman masih di usia muda.

Pada lahan dengan drainase yang buruk akan dipastikan sangat mudah terjangkiti asem-aseman ini.  Jika kondisi tersebut dibiarkan maka jelas akan mengurangi suplai dan proses pertukaran oksigen di dalam tanah.

Asem-aseman juga terjadi karena proses perombakan/pelapukan bahan organik sisa jerami oleh mikroorganisme di lahan tersebut yang belum selesai.

Gejala Tanaman Padi Terserang Asem-aseman

Tanaman padi yang terkena serangan asem-aseman ditemukan gejala kerdil (tidak mau tumbuh), akarnya tampak coklat kekuningan, dan daun berwarna kecoklatan dan berujung kematian.

Kondisi tersebut jangan dianggap kondisi tanaman kekurangan unsur hara N (nitrogen). Jangan pula ditambahlah pemakaian pupuk urea yang mana bukannya daun menjadi hijau kembali, tapi malah akan semakin memperparah kondisi.

Karena penambahan urea akan membuat terjadinya penurunan pH, tanah menjadi semakin asam, akhirnya tanaman keracunan FE dan NA juga bisa timbul senyawa berbahaya seperti asam sulfat (H2SO4). Apalagi jika tanaman masih muda, bisa tambah makin parah jika dibarengi adanya serangan sundep (penggerek batang).

Bagaimana Cara Mengatasi Padi Tanah Asem-aseman

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau bisa mencegah terjadinya asem-aseman pada tanaman padi :

  • Perbaiki drainase lahan agar air segera dibuang air dan jangan dibiarkan terus menggenang. Atau bisa dibuat parit di sekeliling petakan lahan untuk memudahkan air terkumpul di pinggir.
  • Tunda waktu tanam sampai proses pelapukan sisa bahan organik selesai dengan sempurna, bisa tambahkan bahan pembedah tanah sebagai perombak berbahan mikroorganisme tangguh untuk mempercepat proses.
  • Jika memungkinkan tambahkan pupuk kompos/kohe yang sudah matang sempurna minimal 2 ton per hektar, agar ketersediaan hara tetap terjaga dan meningkatkan sediaan C-organik. sehingga memperbesar daya serap air dan meremajakan tanah, sekalian bisa mengurangi pemakaian urea.
  • Dianjurkan untuk menggunakan varietas yang lebih toleran tehadap asem-aseman seperti Kalimas, Sintanur, atau Membramo.

Pencegahan Tanaman Padi Terserang Asem-aseman

Asem-aseman adalah kondisi tanah yang memerlukan perlakuan special.  Kondisi tersebut akan sangat mudah bagi patogen (jamur dan bakteri dalam tanah) untuk berkembang biak. 

Pemberian kapur dolomit pada tanah pada saat pengolahan tanah. Dengen pemberian kapur diharapkan tanah akan didongkrak pH-nya sehingga akan sesuai dengan kondisi yang diharapkan tanaman padi untuk pertumbuhannya.

Penambahan dengan pupuk yang mengandung unsur mikro Zn sangat dianjurkan pada setiap pemupukan

Tambahkan pupuk yang mengandung unsur mikro Zn seperti ZnSO4 sebanyak 15-20 kg per hektar lahan. Jika sudah terlanjur muncul gejala asem-aseman, undur jadwal pemupukan dengan unsur N bisa 20 HST atau lebih.

Atau tambahkan fungisida Ziflo 76WG pada pemupukan. Karena penambahan Ziflo 76WG memberikan aksi yang berlipat, selain penambah unsur Zn juga mengendalikan patogen pada tanah.

Cara Praktis Pencegahan Tanaman Padi Terserang Asem-aseman

Karena tanaman padi yang terkena asem-aseman memiliki masalah dengan akar, maka cara praktis dalam pencegahan sekaligus pengendalian asem-aseman adalah sebagai berikut:

  1. Pada saat pemupukan pertama campurkan fungisida Ziflo 76WG sebanyak 1 kilogram per 1 kwintal pupuk yang digunakan.  Sebagai contoh jika pemupukan pertama akan menggunakan 3 kwintal pupuk, maka masukan minimal 3 bungkus fungisida Ziflo 76WG (1 bungkus kemasan = 800 gr).  Aduk merata Bersama pupuk dan taburkan ke lahan.
  2. Pada saat penyemprotan, lakukan penyemprotan dengan menggunakan fungisida Ziflo 76WG dengan dosis 3 gram per liter atau 60 gram per tangki 16 liter.

Kenapa Fungisida Ziflo 76WG Campur Pupuk Untuk Pengendalian Padi Terserang Asem-aseman?

Fungisida Ziflo 76WG adalah fungisida yang berbahan aktif Ziram 76%, rumus kimianyanya adalah C6H12N2S4Zn.  

Terdapat kandungan Zn atau zinc dalam formulasinya. Maka sesuai dengan anjuran di atas untuk memasukan pupuk mikro dengan kandungan Zn pada pemupukan untuk mengendalikan tanah asem-aseman dapat menggunakan fungisida Ziflo 76WG yang aplikasinya dengan cara dicampur dengan pupuk.

Fungsi Zinc pada tanaman adalah sebagai berikut:

  • Mengaktifkan enzim-enzim yang berkaitan dengan metabolisme karbohidrat.
  • Pemanjangan sel dan ruas batang.
  • Dalam jumlam yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan.
  • Persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis.
  • Berperan dalam pembentukan IAA dalam tanaman.
  • Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman.

Baca juga: Peranan Unsur Mikro Zinc atau Seng Pada Tanaman

Penggunaan fungisida Ziflo 76WG bersamaan dengan penamburan pupuk akan memberikan manfaat tambahan dari peran fungisidanya pada tanah. Karena di dalam tanah terkandung banyak patogen yang hidup bersamaan dengan kondisi tanah yang tidak steril.

Dikutip dari extoxnet.orst.edu fungisida Ziflo 76 WG dapat berperan sebagai soil treatment atau perlakuan tanah untuk mengendalikan patogen dalam tanah.

Manfaat Pemberian Campuran Fungisida Ziflo 76WG Pada Pemupukan

Berdasarkan hasil pengujian lapangan, hasil yang diperoleh dari pemberian campuran fungisida Ziflo 76WG dengan pupuk adalah sebagai berikut:

  1. Menekan terjadi kerdil rumput pada padi lebih awal.
  2. Terhindar dari penyakit yang berada dalam tanah seperti Phytium sp, Fusarium, Rhizoctonia dan Sclerotinia spp.
  3. Akar tanaman akan lebih banyak dan lebih panjang
  4. Tanaman lebih tinggi. Daun lebih panjang, menjadi lebih hijau, lebih lebar serta kemampuan fotosintesis semakin meningkat
  5. Pertumbuhan tanaman lebih seragam
  6. Anakan produktif lebih banyak

Dengan parameter diatas, diharapkan hasil panen akan lebih meningkat, dan keuntungan semakin meningkat dengan catatan pengendalian hama dan penyakit juga terkendali.

Oleh karena itu untuk mengendalikan tanaman padi yang terserang asem-aseman pencampuran fungisida Ziflo 76WG dengan pupuk dapat menjadi solusi terbaik bagi para petani.  Selain praktis, karena aplikasinya bersamaan dengan penaburan pupuk, juga ekonomis.

Selamat mencoba.

Sumber:

  • http://cybex.pertanian.go.id: Cara Mengatasi Asem-aseman Pada Tanaman Padi
  • http://extoxnet.orst.edu: Ziram
  • Biotis: Laporan Trial ZIFLO 76WG Tabur Mix Pupuk Pemupukkan Pertama
Apa itu Asam Humat Dan Asam Fulvat: Apa Manfaatnya Untuk Tanaman

Apa itu Asam Humat Dan Asam Fulvat: Apa Manfaatnya Untuk Tanaman

Saat ini penggunaan asam humat (humic acid) dan asam fulvat (fulvic acid) pada pertanaman semakin mendapat perhatian para pertani di Indonesia.  Sebenarnya ap aitu asam humat dan asam fulvat itu?

Baca juga: Apa itu biostimulan: Apa Fungsinya Untuk Tanaman?

Sebelum kita membahas asam humat dan asam fulvat mari kita bahas yang sering kita dengar dan pakai dalam pertanian, yaitu humus.

Humus adalah tanah yang memiliki tingkat kesuburan tinggi (sangat subur) yang  terbentuk dari pelapukan bahan-bahan organik seperti daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman.

Bahan-bahan organik yang telah terdekomposisi (terurai) secara alami akan menjadi humus. Humus mengandung 2 jenis zat (komponen), yaitu zat non humat dan zat humat.

Zat humat ini terdiri dari 3 bahan, yaitu asam humat, asam fulvat, dan humin. Ketiga komponen penyusun humus di atas dibedakan berdasarkan kelarutannya dalam asam kuat dan basa kuat.

  • Asam fulvat bersifat larut baik dalam Basa Kuat maupun dalam asam kuat.
  • Asam humat hanya larut dalam basa kuat dan tidak larut dalam asam kuat,
  • Humin tidak larut baik dalam basa kuat maupun dalam asam kuat.

Berdasarkan warna larutannya, warna dari asam fulvat berkisar warna coklat kekuning-kuningan sampai berwarna kuning cerah, sedangkan asam humat berwarna coklat gelap sampai berwarna abu-abu hitam, dan humin berwarna hitam pekat

 

Produk Asam Humat dan Asam Fulvat

Dipasaran sudah tersedia produk dengan kandungan asam humat, yaitu antara lain:

  1. Humatpro (Asam Fulfat 40%, Asam Amino 40%, Bahan Pembawa 20%) – Prima Agro Tech
  2. Humatop – Prima Agro Tech
  3. Starka (Kalsium humat, Asam Fulvat)
  4. Ambition (Asam humat, Asam fulvat, unsur mikro) – PT. Bayer Indonesia

Keunggulan Abition:  Zat Aktivator Tambahan (ZAT) yang diformulasikan dengan kandungan Amino, Asam Fulat, dan Nutrisi Mikro, Membantu tanaman padi, buah-buahan, dan sayur-sayuran mencapai potensi optimum

dan lainnya.

Manfaat Asam Humat (Humic Acid)

Asam humat adalah zat organik yang  memiliki struktur molekul kompleks dengan berat molekul tinggi (makromolekul atau polimer organik) yang mengandung gugus aktif.

Di alam, asam humat terbentuk melalui proses fisika, kimia, dan biologi dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan maupun hewan melalui proses humifikasi.

Oleh karena strukturnya terdiri dari campuran senyawa organik alifatik dan aromatic, diantaranya ditunjukkan dengan adanya gugus  aktif asam karboksilat dan quinoid, maka asam humat memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan proses biologi dan fisiologi pada organisme hidup di dalam tanah.

Hal ini menyebabkan asam humat bersifat lebih sebagai soil conditioner (pembenah tanah).

Manfaat Asam Humat

  1. Memiliki kapasitas tukar kation yang tinggi. Peningkatan tersebut menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara. Asam humat membentuk kompleks dengan unsur mikro sehingga melindingi unsur tersebut dari pencucian oleh air hujan.
  2. Memiliki kemampuan penyerapan air sekitar 80-90% sehingga mengurangi resiko erosi pada tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menahan air.
  3. Berkemampuan mengikat dan mengendapkan polutan seperti logam berat di dalam tanah sehingga mengurangi kadar racun tanah.
  4. Meningkatkan masukan (uptake) nutrient melalui konversi hara menjadi bentuk ketersediaan.
  5. Meningkatkan permeabilitas membran tanaman.
  6. Mengikat dan mengatur pelepasan hara sesuai kebutuhan tanaman sehingga meningkatkan efisiensi pemupukan.
  7. Memperbaiki struktur tanah secara fisik maupun kimia sehingga terbentuk tanah yang lebih gembur berstruktur remah dan lebih ringan. Keasaman tanah juga dapat dikurangi, terutama tanah yang banyak mengandung alumunium karena asam humat mengikat alumunium sebagai senyawa kompleks yang sulit larut dalam air sehingga tidak dapat terhidrolisis.
  8. Menstimulasi aktifitas mikrobiologi tanah sehingga meningkatkan pertumbuhan akar tanaman. Meningkatkan aerasi tanah akibat dari bertambahnya pori tanah dari pembentukan agregat.
  9. Menciptakan situasi tanah yang kondusif untuk menstimulasi perkembangan mikroorganisme tanah yang berfungsi dalam proses dekomposisi yang menghasilkan humus (humifikasi).
  10. Aktivitas mikroorganisme di atas tanah akan menghasilkan hormon-hormon pertumbuhan seperti auxin, sitokinin, dan giberillin.

Kandungan Asam Humat

Asam humat memiliki 10.000-100.000 g/mol, asam humat dibentuk oleh polimerisasi asam fulvat melalui rantai ester, larut dalam basa tapi tidak larut dalam asam dan humin memiliki > 100.000 g/mol, berwarna coklat gelap, tidak larut dalam asam dan basa, dan sangat resisten akan serangan mikroba.

Kandungan asam humat tanah yaitu C, H, N, O, S dan P serta unsur lain seperti Na, K, Mg, Mn, Fe dan Al.

Asam humat mengandung 0,6 – 1,1 % S; 0,2 – 3,7 % P; 5,6 % Al dan Fe oksida; 0,05 – 0,15 % Na; 0,6 % kalium sulfat, magnesium dan sebagian kecil mangan.

Manfaat Asam Fulvat (Fulvic Acid)

Asam Fulvat memiliki rantai polimer lebih pendek, mengandung unsur oksigen lebih banyak, dan dapat larut dalam semua rentang pH sehingga bersifat lebih reaktif.

Asam fulvat merupakan salah satu hasil ekstraksi dari humus yang sangat potensial dikembangkan sebagai pupuk suplemen untuk memacu pertumbuhan tanaman. Asam fulvat dari bahan organik yang ditambahkan pada tanah mampu memperbaiki ketersediaan fosfat dengan menurunkan jerapan fosfat.

Asam fulvat berperan sangat nyata baik pada pelepasan P-terjerap maupun ketersediaan P yang lebih besar dibanding asam humat.

Manfaat Asam Fulvat

  1. Membantu sejumlah aktivitas kimia seperti produksi enzim, struktur hormon dan kebutuhan dalam penggunaan vitamin.
  2. Meningkatkan pertumbuhan tanaman, perbaikan kesuburan tanah, dapat menyerap logam berat dan racun polutan serta dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan sel.

Kandungan Asam Fulvat

Asam fulvat mengandung struktur aromatik dan alifatik dan sebagian besar telah disubstitusi oleh oksigen yang mengandung gugus fungsional. asam fulvat memiliki 1000-5000 g/mol, berwarna terang, larut dalam seluruh daerah pH, dan sangat rentan terhadap serangan mikroba.

Asam fulvat mengandung 45% C; 5,4% H; 2,1% N; 1,9% S; 44,8% O.

Sifat-sifat Asam Humat dan Asam Fulvat

Beberapa sifat penting lain dari Asam Humat dan Asam Fulvat yang berhubungan dengan perannya dalam memperbaiki kondisi tanah dan pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut ;

  1. Kapasitas Tukar Kation (Cation Exchange Capacity) yang tinggi,
  2. Memiliki kemampuan mengikat air (Water Holding Capacity) yang besar,
  3. Memiliki sifat absorpsi,
  4. Sebagai zat pengompleks (Chelating/Complexing Agent), dan
  5. Kemampuan untuk mengikat (fiksasi) polutan dalam tanah.

Peran Asam Humat dan Asam Fulvat Terhadap Tanah dan Tanaman

Asam humat dan asam fulvat memiliki peran yang sangat penting bagi tanah dan pertumbuhan tanaman. Beberapa peran penting kedua asam tersebut adalah sebagai berikut ;

  1. Berperan dalam melarutkan sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah sehingga tanah akan menjadi gembur kembali (memperbaiki tanah),
  2. Sebagai pelarut TSP / SP36,
  3. Membantu menstabilkan pH,
  4. Mengatur pergerakan dan penyaluran unsur hara dalam tanah,
  5. Menciptakan lingkungan yang sesuai bagi perkembangbiakkan mikro organisme berguna bagi tanaman pada tanah,
  6. Meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman pada sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan,
  7. Untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki sifat fisika-kimia pada lahan kritis, dan
  8. Mengurangi penggunaan pupuk anorganik (pupuk sintetis kimia) sehingga dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan dan menguntungkan secara ekonomi.
Apa itu biostimulan: Apa Fungsinya Untuk Tanaman?

Apa itu biostimulan: Apa Fungsinya Untuk Tanaman?

Biostimulan semakin populer di kalangan produsen pertanian di seluruh dunia dan bermanfaat bagi banyak jenis tanaman.

Jawaban sederhananya adalah biostimulan berperan dalam meningkatkan kekuatan atau ketahanan tanaman terhadap gangguan biotik dan abiotik.

Biostimulan adalah zat alami atau mikroorganisme yang digunakan untuk merangsang proses tanaman. Biostimulan untuk tanaman meningkatkan pertumbuhan melalui penyerapan nutrisi, ketahanan serangga dan penyakit, kualitas dan efisiensi tanaman. Biostimulan juga mampu meningkatkan kesehatan tanah.

Pada akhirnya, fungsi biostimulan meningkatkan hasil tanaman dengan melengkapi inisiatif nutrisi dan perlindungan.

Definisi biostimulan resmi dari European Biostimulant Industry Consortium adalah:

Biostimulan tanaman mengandung zat dan/atau mikroorganisme yang fungsinya bila diterapkan pada tanaman atau rizosfer adalah untuk merangsang proses alami untuk meningkatkan/menguntungkan serapan hara, efisiensi hara, toleransi terhadap cekaman abiotik, dan kualitas tanaman.

Biostimulan biasanya disamakan dengan Zat Pengatur Pertumbuhan Tanaman (ZPT).

Yang dimaksud zat pengatur tumbuh adalah senyawa yang meningkatkan atau menghambat pertumbuhan, atau mengubah perilaku tanaman. ZPT dapat berupa organik atau sintetis. Badan Perlindungan Lingkungan mengatur penggunaan ZPT.

Ada tujuh jenis biostimulan yang tersedia, termasuk hidrolisat protein; asam humat dan fulvat; ekstrak rumput laut dan tumbuhan; kitosan dan biopolimer lainnya; senyawa anorganik; dan bakteri menguntungkan. Masing-masing stimulan ini mendefinisikan fungsi yang berbeda untuk tanaman. Misalnya, senyawa anorganik membantu pertumbuhan tanaman.

Protein hidrolisat untuk tanaman adalah salah satu biostimulan paling populer. Mereka adalah campuran asam amino dan peptida, dan dikumpulkan dari kotoran hewan atau tumbuhan. Hidrolisat protein memiliki banyak fungsi bila diterapkan dibandingkan biostimulan lain dengan fungsi tunggal.

Apa Fungsinya Untuk Tanaman?

Biostimulan dapat digunakan dalam situasi berikut:

  1. Untuk membantu pertahanan tanaman sebelum atau sesudah stressor abiotik,
  2. Untuk meningkatkan kesehatan tanah,
  3. Jika kondisi kekeringan sering terjadi dan efisiensi air perlu ditingkatkan, atau

Dengan biostimulan ini tanaman bisa menggunakan lebih banyak kekuatan untuk meningkatkan pertumbuhan. Keberhasilan penggunaan biostimulan akan bergantung pada waktu dan tingkat aplikasi yang sesuai. Penggunaan biostimulan yang benar menyediakan alat lain untuk meningkatkan hasil panen

Banyak faktor yang mempengaruhi aplikasi biostimulan yang direkomendasikan. Pertama, tentukan kebutuhan tanaman. Kemudian, aplikasikan biostimulan, dan ikuti dengan paket biostimulan berikutnya pada interval yang sesuai untuk tanaman dan kebutuhannya.

Biostimulan menjanjikan untuk penggunaan tanaman pada operasi pertanian. Mereka bukan obat.  Aplikasi biostimulan adalah untuk tanaman atau tanah, tergantung pada tanaman dan biostimulan yang digunakan.

Perbedaan utama antara biostimulan dan input tanaman tradisional adalah bahwa biostimulan tidak memberikan manfaat langsung dari input tradisional. Input tanaman ini adalah seperti pestisida untuk pengenelian organisme pengganggu tanaman seperti pengendalian gulma, serangga, atau penyakit.

Biostimulan tidak mengambil tindakan apa pun. Mereka akan membantu meningkatkan kekuatan tanaman, dan pada gilirannya dapat membuat tanaman lebih tahan terhadap serangga, penyakit, atau gulma.

Menerapkan biostimulan tidak akan mengambil tindakan langsung terhadap stresor.

Sumber Artikel dan gambar: Berigo.com dengan editing seperlunya.